Senin, 29 November 2010

(FF) MY LADY...... Lima Belas

ALL....
THANKS YANG SUKA SAMA FF INI...
TP PLISS, KOMEN YANG SOPAN...
NULIS FF BUKAN KYK NULIS REVIEW DRAMA YG DAH ADA VISUALNYA...
TUK NULIS REVIEW N SPOILER DRAMAPUN JUGA BUTUH MOOD YG EXTRA..
BIAR VISUAL MA TULISAN DAPET N BISA DIMENGERTI YG BACA...
PALAGI NULIS FF.... JADI PLISS SABAR N TETEP SOPAN...
TERSERAH MO DIBILANG SOMBONG or BELAGU...
KLO ADA KOMEN KAYAK ITU LAGI... 
BLOG INI DITUTUP... MAAF SERIBU MAAF...


Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid

Sebelumnya,
"Pangeran, kau yang bilang terserah aku melakukan apapun sesukaku... apa harus kau selalu membentak dan marah saat aku melakukan hal yang tidak kau suka, kalau begitu aku akan menunggu dan menuruti semua perintahmu saja,... Maaf, maafkan aku Pangeran... aku sedikit lupa akan statusku hanya karena kebaikan dan keramahanmu... jangan pernah baik padaku, jadilah Pangeran Shin Young seperti pertama kali yang kukenal dulu... baik, aku tidur dikamar sesuai permintaanmu..."jawab Mira pergi meninggalkan Shin.
"Anda mencintai Putri Hwang, Pangeran Shin..."Tanya Hyun Na.
"Nona Choi.. kalau kau mengira perkenalanku dengan Putri Hwang terlalu cepat dan pernikahan kami yang terkesan terburu membuatmu berfikir aku tidak mencintainya itu benar... tapi kini Putri Hwang adalah istriku dan wanita yang ada disisiku setiap hari, aku harap kau bisa menerima bila suatu hari nanti aku akan berusaha mencintainya...."jawab Shin melepaskan tangan Hyun Na.
"Siapa Namamu.." "Siap bermain denganku... kita terbang sekarang..."Ucap Mira mendekati Alex, dan siap membawanya kepelana Kuda. "Putri, hati2..."ucapnya menyentuh paha Mira.

#15,
Jamuan Makan malam,
"Maaf bila tidak sopan... berapa usiamu Putri..."Tanya Raja Bhumibol.*bener ga yack namanya, smoga bener, nti tanya Kookie dah*
"kemarin 21 tahun Yang Mulia.."jawab Mira. "KEMARIN?? perlu kita rayakan kalau begitu.."Ucap Raja Bhumibol.
"tidak perlu Yang Mulia, sebelum kemari keluargaku sudah merayakannya bersamaan dengan ulang tahun pertama pernikahan kami..."jawab Mira tersenyum, Shin terkejut mendengarnya ia tidak tahu kalau hari pernikahan mereka sama dengan hari ulang tahun Mira.
"aku benar2 tidak tahu siapa wanita disisiku saat ini, aku benar2 tidak mengenalnya... Ulang Tahun? kemarin kami hanya merayakan ulang tahun pernikahan, berarti istana juga tidak mengetahui hari itu ulang tahunnya..."bisik Shin dalam hati.
"owh, kalau begitu aku akan memberi 2 hadiah untuk anda, hadiah pernikahan juga hadiah ulang tahun..."Ucap Raja Bhumidol yang disertai senyum Mira.

@Hotel,
"Makin biru Putri... anda harus periksa ini..."ucap Yoo Hye yang merawat lebam dipinggul Mira.
"Sepulang dari sini saja, eonni oles krim agak banyak tidak apa... hentakan dipunggung kuda tadi buat nyeri pinggulku.."pinta Mira dan Yoo Hye menuruti.
"Ada sesuatu yang terjadi... berikan krim olesnya Yoo Hye biar aku yang merawat Putri.. kau beristirahatlah.."Shin tiba2 masuk kedalam kamar dan melihat Yoo Hye mengoles pinggang Mira. Mira langsung menurunkan bajunya yang terangkat dan merapatkan punggungnya ditembok.
"Ada yang luka, lebam, biar aku periksa Putri..."tanya Shin mendekat pada Mira yang makin merapatkan punggungnya ditembok.
"Tidak ada Pangeran, aku pegal karena lama tak berkuda.. terima kasih, aku benar tidak apa2.. Anda tidak perlu khawatir... aku permisi istirahat dlu..."Ucap Mira menghindar lalu naik keatas tempat tidur dan menyelimuti dirinya.
Shin hanya diam tertunduk menghadap tembok karena Mira menolaknya. Sesaat kemudian ia melihat Mira yang sudah tertidur. "Apa kata2ku begitu menyinggung perasaanmu Putri... apa kau terlalu terluka karena aku memarahimu didepan Man Bok.. apa kau sudah tidak lagi menginginkanku menjadi Oppamu... Maafkan aku, maaf Hwang Mi Ra..."ucap Shi pelan dan meninggalkan kamarnya menuju kamar Yoo Hye bersama Man Bok.

"Katakan Yoo Hye, apa yang terjadi pada Putri... jangan ditutupi.."Tanya Shin pada Yoo Hye yang duduk dihadapannya.
"Maafkan aku Pangeran... Putri melarang...."jawab Yoo Hye ragu.
"Lee Yoo Hye, bagaimanapun aku suaminya dan perlu tahu kondisinya.. apa kau mau menanggung semua bila terjadi sesuatu pada Putri.."Ucap Shin dingin dan menatap tajam pada Yoo Hye.
"Yoo Hye, beritahu saja... Pangeran juga perlu tahu... Putri Hwang pasti mau mengerti mengapa kau menceritakan ini.."ucap Man Bok.
"Putri Hwang......."Yoo Hye ragu. "Putri Hwang pernah jatuh dari kuda seminggu sesudah rombongan Mr. Dunt datang??" terang Yoo Hye takut. "Selama itu?? Yoo Hye bagaimana bisa kalian menyembunyikan ini dariku..."Shin marah.
"Apa hanya aku dan Man Bok yang tidak tahu, kalian mengetahui semua..."Tanya Shin.
"Maaf Pangeran, Putri jatuh hanya aku dan Ji Ae yang mengetahuinya, Ahjussi yang memelihara Black hanya tau kalau pengait pelana rusak... Pinggul Putri memar awalnya, menurut Putri terbentur terkena akar pohon besar dekat danau.. tapi aku baru mengetahui memar menjadi lebam malam sebelum ulang tahun pernikahan anda... Putri mengeluh nyeri dipinggangnya terlebih saat udara dingin, ia memintaku mencarikan krim oles... Maaf Pangeran, Putri selalu melarang kami untuk tidak memberitahukan semua ini pada anda..."terang Yoo Hye.

Shin tertunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia kemudian menatap Yoo Hye tidak percaya begitu rapi dan diam menyembunyikan semua ini darinya.
"Kang Man Bok, hubungi Dr. Kim... buatkan janji dengannya... Yoo Hye lain kali ada apapun tolong ceritakan padaku sesibuk apapun aku saat itu.... "ucap Shin lemah dan datar. "Kalian beristirahat.. bsok kita kembali..."Ucapnya lagi.

"Bagaimana bisa kau menyembunyikan sakitmu Putri... bagaimana bisa kau menyimpan semua apa yang kau rasakan... sekarang kau tidak sendiri, banyak orang disekelilingmu..."Shin bicara sendiri menatap Mira.
"Tidak tidur? masih ada yang ingin dikerjakan? Istirahatlah, tidurlah ditempat tidur ini.. aku tidak akan memakan banyak tempat untuk tidur, dan aku juga tidak akan mengganggu..."ucap Mira yang terbangun dan menyediakan tempat untuk Shin tidur, ia memberi guling sebagai penghalang, Shin hanya diam dan terus menatap Mira yang beberapa saat kemudian tertidur kembali.

NCNCNCNCNC.... hehehe, boong deng... belom waktunya sodara2... wakakakakak...

Incheon Airport,
Rombongan Shin kembali ke Korea, Shin, Mira, Man Bok dan Yoo Hye masuk kedalam satu mobil. Sepanjang perjalanan Mira hanya diam, hingga mereka tiba diklinik pribadi Dr. Kim.
"Siapa yang sakit? anda tidak enak badan Pangeran? Kenapa kita kemari?"ucap Mira bingung.
Yoo Hye dan Man Bok terdiam, Shin turun dari mobil kemudian membuka pintu dan membimbing Mira kedalam Klinik.
"Pangeran, anda tidak apa2? Apa terlalu letih? Mengapa semalam tidak bicara padaku kalau anda sakit..."Mira terus memberondong pertanyaan pada Shin yang menggenggam tangannya masuk kedalam ruangan Dr. Kim.
"Anda yang seharusnya bercerita padaku, mengapa begitu mengkhawatirkan orang lain? sampai sakitpun tidak ingin membaginya padaku... dengar Putri, bila amarahku kemarin begitu melukaimu aku minta maaf, aku tidak berniat memarahimu didepan orang lain.. tapi setidaknya kau ceritakan apa yang kau rasakan padaku...."Shin menatap Mira.
"Aku tidak sakit, mengapa membawaku kemari..."Mira mengalihkan pembicaraan.
"Putri Hwang, Pangeran Shin... kita langsung memeriksa Putri saja..."Ucap Dr. Kim yang baru tiba.
"Dr. Kim, aku tidak menderita apapun... Pangeran, aku tidak sakit.."Bantah Mira.
"Kita periksa dlu nanti baru kita pastikan anda sakit atau tidak Putri..."Dr. Kim menenangkan.Mira berjalan sambil terus menoleh ke arah Shin dan Yoo Hye.

Dr. Kim menerangkan hasil pemeriksaan Mira pada Shin, Mira terus tertunduk sambil meremas tangannya khawatir terjadi yang tidak diinginkan dan akan merepotkan semua orang, Shin yang melihat langsung memegang tangan Mira.
"Kita harus mengoperasi Putri tuk menghilangkan penyumbatan darah yang menyebabkan lebam di pinggul Putri.."Ucap Dr. Kim.
"Operasi??? Dr. Kim, ini tidak sakit percaya padaku..."ucap Mira terpotong
"Lakukan yang terbaik untuknya Dr. Kim..." Shin langsung menyetujui. "Pangeran...." Mira memandang Shin.
"Kami akan mengaturnya Pangeran..."jawab Dr. Kim.
"Pangeran... maafkan aku... tapi ini tidak mengganggu jadi tidak perlu operasi..."Rayu Mira saat keduanya meninggalkan Ruangan Dr. Kim.
"Dr. Kim bilang harus operasi jadi lakukanlah Putri.."jawab Shin dingin dan membawa Mira masuk kedalam mobil.
"Pangeran, aku tidak ingin merepotkan karena tidak mengataka semua ini... jadi tolong batalkan semua ini Pangeran... aku akan berhati2 dan menjaga diriku sendiri..." rayu Mira pada Shin sepajang perjalanan menuju istana.
"Karena Kau tidak mengatakannya yang membuat semua orang repot Putri Hwang... mulailah berbicara tentang apa yang kau rasakan pada orang lain, sekarang anda tidak sendiri seperti dulu... jalani operasi seperti yang diminta Dr. Kim..."Ucap Shin dingin dan keluar dari dalam mobil masuk kedalam istana Gwanshim.

Sebulan kemudian,
"Tidak bisakah anda melakukannya sekarang Dr. Kim... Pangerang sedang keluar kota dalam beberapa hari baru kembali.. tolong lakukan sekarang aku tidak ingin mengganggu tugasnya.." pinta Mira saat mendatangi Dr. Kim seorang diri.
"Putri Hwang, kami harus meminta persetujuan Pangeran..."
"Dr. Kim, ia menyetujuinya kemarin.. anda hanya tinggal melakukannya, tolong bantu aku... bantu ia juga agar tidak terlalu khawatir.."Mira memohon.
"Baiklah.. beristirahatlah Putri, dua jam kemudian kita melakukannya.. kami mempersiapkan terlebih dahulu.."Ucap Dr. Kim. "Terima Kasih Dr. Kim..."Jawab Mira.

Operasi Mira berjalan lancar, Mira dibawa ke ruang perawatan uintuk pemulihan pasca operasi. Satu jam kemudian Mira sadarkan diri namun beberapa saat kemudian ia tertidur karena obat yang diberikan Dr. Kim. Dua hari sudah Mira terbaring diklinik Dr. Kim, tanpa ada seorangpun dari kerajaan yang tahu.

Istana Gwanshim,
"Apa perlu memberitahu Pangeran eonni... Putri sudah dua hari tidak kembali..."ucap Mae Ri cemas.
"Aku akan menghubungi Man Bok Ahjussi..."Jawab Yoo Hye.

Esok Hari Klinik Dr. Kim,
"Anda belum boleh mengendarai mobil Putri Hwang..."Ucap Dr Kim yang terpaksa mengijinkan Mira pulang, karena ia bersikeras ingin kembali ke Istana.
"Aku akan mencari taksi Dr. Kim..."Jawab Mira.
"Tidak Perlu, kau pulang bersamaku... "Ucap seseorang yang masuk kedalam ruang perawatan Mira.
"Pangeran..."Mira terkejut dengan kedatangan Shin.
"Maafkan aku Pangeran, kami hanya.... "Dr. Kim mencoba menjelaskan.
"Tidak apa Dr. Kim... mohon lain kali jangan diulangi lagi... "Jawab Shin dingin.
"Ingin kugendong, atau dengan kursi roda..."Tanya Shin pada Mira.
"Aku berjalan sendiri...."Jawab Mira pelan karena ia melihat kemarahan dimata Shin.

Dalam mobil Shin memasangkan seatblet pada Mira dan langsung membawa cepat kendaraannya setelah berpamitan dengan Dr. Kim.
"Pangeran, aku yang meminta Dr. Kim untuk melakukannya... anda jangan marah padanya.."Ucap Mira membuka pembicaraan karena Shin diam sepanjang perjalanan.
"Kalau kau bisa melakukannya sendiri.. lakukan sesuka hatimu, aku tidak ada hak untuk melarangmu Putri Hwang.."jawab Shin ketus.
"Aku hanya tidak ingin...."ucap Mira terhenti.
"Sudah sampai beristirahatlah... "Jawab Shin menghentikan kendaraannya tanpa keluar sama sekali.
Mira menatap Shin yang enggan melihatnya, menyadari Shin yang marah perlahan Mira keluar dari mobil Shin dan berjalan pelan menuju istana Gwanshim, Shin langsung memacu mobilnya setelah Mira turun.

"Dia tidak pernah menganggap aku ada... ia selalu melakukannya sendiri... lakukan sesukamu Putri... ternyata kau tidak pernah melupakan perjanjian kita diawal... statusmu hanya sebagai pendamping... kau benar2 menginginkan itu.. mengapa aku harus marah akan sikapmu ini... mengapa aku harus kecewa kau tidak menganggapku ada disisimu.. mungkin memang belum saatnya aku membuka hati... Putri Hwang, mengapa aku harus merasakan ini..."Ucap Shin pada dirinya sendiri duduk dipinggir Sungai Han.

Dua Bulan berselang,
Shin masih tidak banyak bicara dengan Mira, ia sibuk dengan semua urusannya. Sesekali ia menemani Mira untuk kontrol dengan Dr. Kim, sesudah itu kembali keduanya berdiam diri. Hingga suatu hari...
"Pangeran, aku mohon sesuatu..."Ucap Mira dalam kamar diruang kerja Shin.
"Katakanlah aku akan sibuk hari ini... "jawab Shin tanpa melihat Mira yang sibuk menyusun berkas dihadapannya.
"Bisakah kau ijinkan aku untuk pergi ke...."
"Lakukan apa maumu Putri... kau boleh bertindak sesuka hatimu, aku tidak akan melarang dan ikut campur urusanmu.."Jawab Shin memotong pembicaraan Mira.
"Pangeran, maksudku aku ingin mengajakmu ke..."
"Putri, aku bilang aku tidak akan mengganggumu, jadi tolong jangan ganggu aku dengan semua ulahmu..."ucap Shin keraa membentak Mira.
"Maafkan aku..."Mira membalikkan badannya hendak keluar dari kamar Shin, Tapi wajahnya berubah sedih dan kaget saat ia tahu diruang kerja Shin sudah banyak para pejabat istana dan daerah juga Kang Man Bok yang mendengar pertengkaran mereka.
Mira kembali membalikkan badan kearah Shin melepaskan pegangannya pada sebelah pintu yang terbuka sedari tadi.
"Pangeran bila kau tidak menyukai semua tindakan dan ulahku yang selalu merepotkanmu, setidaknya kau tidak bicara terlalu keras membentakku... aku masih manusia yang punya hati dan perasaan...."ucap Mira pelan, Shin diam memandang Mira yang mengeluarkan airmata.Mira cepat menghapus airmatanya dan keluar meninggalkan kamar Shin sambil membuka lebar kedua pintu kamar agar Shin mengerti maksudnya.
Shin terdiam saat melihat para bawahannya yang sudah berkumpul diruang kerjanya dan membungkuk memberi hormat pada Mira yang cepat berlalu meninggalkan tempat itu.

Dapur Istana,
"Jung Min Ahjumma...."Panggil Mira pada seorang pelayan, semua pelayan yang ada segera memberi hormat pada Mira.
"Nde, Putri Hwang..."jawabnya.
"Aku ingin membuat kue beras, bisa kau siapkan bahannya... aku juga ingin membuat kimbab, bantu aku menyiapkannya, nanti aku buat sendiri..."pinta Mira segera memakai celemek.

Jung Min bingung, namun menuruti semua keinginan Mira. Pelayan lain ingin membantu namun ditolak Mira yang mulai menyiapkan dan membuat makanan yang disebutnya tadi. hari sudah malam saat Mira selesai membuat aneka variasi kue beras dan ia langsung menyiapkannya dalam sebuah tempat. Mira merapikan semua, ia segera membuat kimbab hingga tak terasa pagi menjelang. Mira sudah membersihkan dan merapikan semua perabotan yang dipakainya, Jung Min dan beberapa pelayan bingung karena dapur mereka rapi seperti sedia kala.

Ruang Kerja Shin,
"Putri semalaman ada didapur istana membuat aneka makanan, sepertinya Putri ingin berpergian Pangerang.."Ucap Man Bok melapor. "Semalaman??"Tanya Shin.
"Ya Pangeran, baru saja Putri kembali kekamarnya..."jawab Man Bok.
"Semua sudah disiapkan untuk perjalanan anda kali ini, lusa kita baru kembali lagi... apa anda ingin membawa Putri, Pangeran Shin.."Tanya Man Bok.
"Tidak, dia mungkin sudah ada acara sendiri.. rapikan semua aku berganti pakaian dulu.."Ucap Shin.

Mira keluar kamarnya ia sudah rapi berhias dengan mengenakan hanbok pemberian Shin, Mira menyiapkan semuanya dan merapikannya kedalam mobil. "Putri anda mau pergi??"Tanya Mae Ri.
"Ya, Mae Ri aku ada urusan.. maaf kamar begitu berantakan tolong rapikan, maaf merepotkanmu... katakan pada Yoo Hye tidak usah menungguku.."ucap Mira sambil merapikan bungkusan makanannya.
Mira kembali kekamar melupakan sesuatu, kemudian bergegas keluar kembali saat Shin dan Man Bok juga keluar dari ruang kerja Shin. Shin terkejut melihat dandanan Mira hari ini. "Hanbok itu....."bisik Shin dalam hati.
"Anda ingin pergi Putri Hwang..."sapa Man Bok saat Mira hendak masuk kedalam mobilnya diluar istana GwanShim.
"Nde Ahjussi, kalian juga ingin berangkat sekarang... berhati2lah,..."ucap Mira datar.
"Hmm, Man Bok Ahjussi... tolong jaga Pangeran Shin, jangan biarkan ia lelah dan terlalu banyak bekerja... aku titip pada anda, ahjussi..."ucap Mira pada Man Bok, Shin melihat tajam ke arah Mira ingin mengetahui maksud perkataannya.
"Pangeran, aku pergi... hari ini aku ingin mengenakan hanbok pemberian anda... maaf bila selalu merepotkanmu... mungkin ini terakhir kalinya... maafkan aku..."Pamit Mira lalu masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan istana.

Makam Orangtua Mira,
"Harusnya aku membawa suamiku kali ini... hampir dua tahun pernikahan kami namun belum sekalipun saat perayaan kematian kalian ia ikut bersamaku... Maafkan aku, dia begitu sibuk dan aku tidak ingin mengganggunya juga merepotkannya... eomma, appa, halabeoji, aku merindukan kalian... andai kalian tahu apa yang aku rasakan saat ini.... aku selalu membuat semua orang khawatir, membuat suamiku kesal, membuatnya marah, merepotkannya juga menyusahkannya... ia mungkin lelah dengan ulahku... maafkan aku, mungkin kejadian kemarin terakhir kalinya aku menyusahkannya, juga terakhir kalinya ia memarahiku... eomma, appa, halabeoji, aku tidak akan mengganggunya lagi, aku janji..."ucap Mira dimakam orang yang dikasihinya sambil menangis setelah melakukan penghormatan.

Mira menumpahkan kesedihannya dalam mobilnya, ia menangis mengingat semua amarah Shin saat membentaknya, ia menangis mengingat begitu menyusahkan Ibu Suri, Permaisuri, Yoo Hye, Mae Ri, Ji Ae, Man Bok, juga Shin. Mira melajukan mobilnya hingga tiba didepan rumahnya dulu.
"aku tidak akan menyusahkan kalian lagi... Pangeran, kau juga tidak perlu lagi membentakku.. aku tidak akan merepotkan juga menbuatmu pusing...."Ucap Mira menitikkan airmata kemudian masuk kedalam rumahnya.

"Ahjumma... Aku pulang.... Ahjumma, ini Hwang Mi Ra kembali... "teriak Mira memanggil pengasuhnya.


TBC

8 komentar:

  1. nyak... lanjutkn.aku setia nunggu.sesempetny aja.
    nyak udah mau posting ja.qta udah seneng.
    yg lain tlg hargai kerja keras nyak donk.kn nyak jg puny khdpn nyata.
    puny urusan pkerjaan dan keluarga.gak cuma ngeblog bwt ff.
    jd tlg sbr.susah loh bwt cerita kudu nunggu imajinasi dan ilham muncul.

    BalasHapus
  2. nyak jgn marah ye... jgn tutup blognya..
    ai selalu sabar menunggu kok...
    btw.... ncncncnc apaan ya nyak????

    BalasHapus
  3. thx yah dah di post-in...ditunggu yang selanjutnya...

    BalasHapus
  4. mba mee knp? maaf, aku dah lama gak ikutan komen, jd gak tau ada apa, tp klo soal ff, santai ja mba, gak usah di buru2, aku jga ska bikin novel, emang susah klo moodnya gak ada, hehehe,,, semangat ya, mba,,,

    -mia-

    BalasHapus
  5. horee.....akhirnya kesabaranq berbuah my lady 15 he he he...buat yg lain sabar ya....d tunggu ja FF-ny kalo dah saatnya pasti di posting kok (tul ga??)buat mbak mee tetep smangat ya...q tunggu my lady 16-nya,tenang ae mbak q kan stia menunggu :)

    -Riichan-

    BalasHapus
  6. Trma ksh Nyak ML 15 nya, idem dgn fams yg laen, Iya kn slalu setia menanti jg... (Shin marahan smp berbulan2 gitu, pasti adegan ncnc nya msh lama y Nyak..?? Hehehe..^__^)

    BalasHapus
  7. Syaoran> setau Iya, nc=not children (mian klo slh hehe..)

    BalasHapus
  8. first comment niy mba, aku suka bgt ma FF ini ;p
    jgn ditutup dong mba, yach...^_^
    mba yg sabar yaaaa.....
    -vio-

    BalasHapus