Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter
Sebelumnya,
"Pangeran... ada suara Marching Band didada anda... dentumannya begitu keras, apa karena aku??? jangan bilang kau mulai jatuh cinta padaku...."Bisik Mira ditelinga Shin.
"Kita mau kencan dimana sebenarnya Shin Young Oppa..."Tanya Mira mengalungkan tangannya dilengan Shin.
"kau bilang ingin ke Taman, hari ini ada festival musim dingin, aku tahu dari karyawan hotel tadi... cepatlah udara makin dingin, jangan berdebat terus.."omel Shin menarik tangan Mira.
"Awas...."Teriak Shin reflek memeluk Mira yang nyaris tertabrak petugas pengantar makanan yang lewat dibelakangnya.
Oppa... Oppa... Shin Young Oppa.... terdengar akrab, kau tahu... aku ingin sekali memiliki seorang Oppa, yang bisa melindungiku, berbagi cerita denganku, menemaniku... Oppa, maukah kau menjadi Oppaku...."Pinta Mira spontan, Shin memandang Mira.
"Pangeran Shin Young...."teriak seseorang membuat seisi hotel termasuk tamu dan pegawai langsung ricuh dan canggung atas keberadaan sang Pangeran itu.Tangannya makin erat memegang tangan Shin saat melihat makin banyak wartawan yang mendekati mereka.
#12
"kau baik2 saja..."bisik Shin pada Mira yang dalam pelukkannya, Mira hanya menganggukkan kepalanya.
"Apa nantinya akan selalu seperti ini oppa..???"tanya Mira.
"Semoga tidak, ini karena kita datang tanpa diketahui mereka..."jawab Shin berbisik.
Sesaat kemudian Shin membisikkan sesuatu pada manager Hotel, dan kemudian membawa mereka kesalah satu Meeting Room, sesaat kemudian konfrensi pers dadakanpun dilakukan. Mira masih terlihat terkejut dan panik, Shin menggenggam tangannya dan tersenyum menenangkan Mira, Mira membalas pegangan tangan Shin dan mulai menenangkan diri. Shin melepaskan topi rajut dari kepala Mira, ia merapikan rambut istrinya itu, dan semua kamera tertuju pada pasangan ini.
"Nona Choi.... ada yang ingin kau tanyakan... karena teriakanmu mengejutkan semua orang termasuk istriku..."Shin bertanya dengan nada dingin dan tersirat kemarahan langsung tertuju pada Choi Hyun Na.
"Maaf mengganggu anda berdua, terlebih untuk Putri... kami hanya terkejut dan senang melihat kebersamaan kalian... ini kali pertama Putri Hwang...?" Tanya Hyun Na. Mira ragu ia menatap Shin dan makin kencang memegang tangan suaminya itu.
"Iya, ini pertama kalinya... kesibukan Pangeran yang membuat beliau baru bisa membawaku tuk berkencan..."Jawab Mira tegas menatap Hyun Na sambil tersenyum, Shin menunduk memandang genggaman tangannya pada tangan Mira.
"Tidak ada kebosanan selama ada tidak bersama Pangeran...?"Tanya Hyun Na Kembali.
"Kebosanan..??? aku belum merasakannya.. Nona Choi, kami baru 7 bulan menikah aku rasa banyak hal yang baru yang kami ketahui satu sama lain.. karena itu aku belum merasa bosan, hmmm lagipula aku bukan hanya menikahi Pangeran Shin, namun aku menikahi seluruh istana, saat Pangeran sibuk masih banyak keluarga Istana yang menemaniku... Mainlah sekali waktu, aku akan menjamumu.."Jawab Mira tenang dan terus memberi senyum pada Hyun Na.
Shin memandang wajah istrinya, ia tidak menyangka dari sikap Mira yang nampak takut dan terkejut begitu cepat ia mengontrol emosinya dan raut wajahnya hingga tenang dan santai seperti ini. Ada seuntai senyum diwajah Shin, mendengar jawaban Mira seolah kembali melemparkan kerikil panas dari setiap pertanyaan yang diberikan Hyun Na. Shinpun mulai meyakini Mira sudah bisa ia bawa tuk menemaninya kemanapun.
"pertanyaan terakhir Putri Hwang.... seperti apa Pangeran dimata anda..?" Tanya Hyun Na.
Mira tidak langsung menjawab sejenak ditatapnya laki2 disebelahnya kini, Shin sadar dipandang ia hanya menatap Mira tanpa bicara sepatah katapun.
"Terkadang dia begitu galak seperti seorang Halabeoji, Terkadang Dia begitu Tegas seperti seorang Appa, Terkadang Dia begitu melindungi seperti Seorang Oppa, Terkadang Dia begitu Lembut dan Perhatian seperti Seorang Suami.... Aku tidak tahu akan menemukan sisi apa lagi dari dirinya, yang pasti aku telah memiliki semuanya dari diri Suamiku... Bagai memiliki keluarga sempurna hanya dari seorang Pangeran Shin Young, aku sangan mensyukuri itu...."Ucap Mira terus menatap Shin yang terdiam disisinya, wajahnya seolah tak percaya kalau jawaban itu yang meluncur dari bibir mungil Mira, sementara semua kamera hanya tertuju kepada mereka.
"Andai kau merasakan apa yang aku rasakan saat ini Nona Choi... andai dirimu yang berada diposisiku saat ini... Sungguh menyenangkan.."ucap Mira kembali menatap Hyun Na dengan tenang, tidak tersirat kalau dia sedang menyindir sang reporter, sementara Shin kini ia berganti menatap Mira terkejut, karena tidak menduga kalau Mira mengetahui siapa Choi Hyun Na.
"Andai aku hadir lebih dulu dari anda Putri Hwang... Maafkan kelancanganku.."jawab Hyun Na tersenyum kecut.
Setengah jam kemudian konfrensi Pers dadakan itupun berakhir, semua wartawan dan reporter meninggalkan hotel tersebut. Mira duduk di Lobby hotel, Shin memesan teh hangat tuk Mira.
"Tunggu sebentar disini aku ada urusan sebentar... udara makin dingin , secepatnya kita kembali ke istana.. "ucap Shin sambil memasangkan jaketnya pada Mira yang wajahnya mulai pucat dan bibirnya mulai terlihat biru walau tersamarkan dengan lipgloss yang masih tersisa disana.
Shin berjalan menuju lorong hotel dan menemui seseorang yang sudah menunggu disana. "Choi Hyun Na-ssi..."Sapanya.
"Pangeran Shin..." jawannya menundukkan kepala.
"Jangan pernah kau lakukan hal seperti ini lagi Nona Choi... aku akan menghormatimu bila kau tidak melakukan hal seperti ini lagi.."ucap Shin dingin sambil menatap tajam Hyun Na.
"Pangeran, Anda sudah berubah.... Ini bukan Pangeran Shin yang aku kenal..."jawab Hyun Na terkejut dengan sikap Shin.
"Nona Choi, seseorang akan berubah sesuai keinginannya.. aku juga begitu, jadi ingatlah jangan pernah berbuat ini lagi terlebih membuat panik dan menyakiti Istriku.."Ucap Shin ketus.
"Apa kau mencintainya Pangeran..?"Tanya Hyun Na.
"Bila aku tidak mencintainya tidak akan ada pernikahan ini..."Jawab Shin cepat.
"Aku tidak menyakini itu Pangeran... karena wanita itu kau menjauh dariku, kini kau kembali dan langsung menikah... pastinya pernikahan ini tidak atas dasar cinta... akuilah Pangeran.."Ucap Hyun Na meminta kepastian.
"Nona Choi, aku tidak pernah memberimu janji apapun.. jadi tidak ada alasan untukku bertemu denganmu.. selamat malam Nona Choi.."Jawab Shin berlalu dari Hyun Na.
"Pangeran, apa kita tidak bisa mencobanya seperti dulu... kita bisa lebih mengenal..."ujar Hyun Na meraih lengan Shin mencoba menghentikan langkahnya.
Hwang Mi Ra POV,
"inikah kisah itu.. kisah yang kudengar dlu dari Mae Ri... Jadi benar dugaanku Choi Hyun Na itu reporter yang mencintainya... Shin Young Oppa, bila kau memiliki cinta untuknya, belajarlah membuka hatimu kembali, belajarlah mencintainya... Oppa, aku hanya menginginkanmu sebagai Oppa.. dan hari ini aku mulai mendapatkan dirimu sebagai Oppa... Shin Young Oppa, kau harus bahagia, berikan senyum diwajah orang2 yang kau cintai.. saat kau mulai mencintai seseorang, perlahan lukamu juga akan mengering.. mulailah menyukai seorang Yeoja, Hyun Na gadis yang baik, mungkin dialah pendamping sejatimu... "
Author,
Dibalik dinding Hotel Mira melihat semua saat ia mencari Shin yang terlalu lama meninggalkannya, sesaat kemudian ia kembali lagi ke Loby Hotel menunggu Shin. Mira makin kuat menggesekkan kedua tangannya menahan dingin yang menyerangnya, teh panas yang dipesankan Shin tak mampu mengurangi rasa dingin ditubuhnya. Shin datang mendekati saat Mira sedang mengepalkan tangannya memberi menghantarkan udara dari mulutnya
"Dingin...??? kau kuat berjalan, atau aku aka menggendongmu, kita kembali sekarang..."Tanya Shin menggenggam Tangan Mira dan berganti dirinya yang memberi uap dari mulutnya ketangan istrinya.
"urusan oppa sudah selesai..? tubuhku mulai mati rasa oppa, kita kembali..."jawab Mira dengan suara bergetar.
Shin mengalungkan lagi selimut yang dimintanya dari pihak hotel, kemudian ia menggendong Mira dengan Bridal Style saat mobilnya tiba didepan lobby, disudut lain Hyun Na melihat semua ia mengepalkan tangan dan menggigit bibir bawahnya menahan kesal.
Istana Gwanshim,
"Putri Hwang... Hwang Mi Ra... kita sudah sampai..."ucap Shin mencoba membangunkan Mira, namun tidak ada reaksi dari Mira.
Shin turun dari mobil dan membuka pintu juga Seatbelt Mira lalu menggendongnya.
"Yoo Hye, belum tidur... tidurlah biar Putri aku yang menjaga..."ucap Shin saat melihat Yoo Hye masih menunggu.
"Putri Hwang kenapa Pangeran, apa beliau sakit lagi... perlu aku siapkan sesuatu.."Tanya Yoo Hye panik saat melihat Mira lemas didalam gendongan Shin.
"Nyalakan pemanas dalam kamar Putri, siapkan susu hangat untuknya..."perintah Shin sambil berjalan menggendong Mira.
Yoo Hye menyiapkan apa yang diminta Shin, ia juga menggantikan pakaian Mira saat Shin kembali ke kamarnya tuk membasuh wajah dan berganti pakaian. Tak berapa lama Shin kembali ke kamar Mira.
"Sudah selesai?" Tanya Shin.
"Hanya tinggal membersihkan wajah Putri..."jawab Yoo Hye.
"Biar aku saja, kau beristirahat... malam nanti kita akan sibuk, maaf merepotkanmu Lee Yoo Hye..."ucap Shin mengambil handuk basah ditangan Yoo Hye yang termenung dengan ucapan Shin.
"Putri Hwang, apa yang anda perbuat pada Pangeran kami... ia kembali seperti dlu, bersikap ramah dan mengucapkan kata Maaf... semenjak kejadian itu Pangeran Shin berubah menjadi Pribadi yang berbeda Putri.. Hampir tidak pernah ada kata2 MAAF yang keluar dari mulutnya... Putri Hwang, Terima Kasih anda telah mengembalikan Pangeran Kami...."Bisik Yoo Hye dalam hati meninggalkan Shin yang sedang merawat Mira.
"Eomma... dingin.... "Mira mulai mengigau hingga membangunkan Shin yang tak sengaja tertidur disisi tempat tidur Mira.
"Putri Hwang... Hwang Mi Ra.."Shin mencoba menyadarkan Mira.
"Shin Oppa... oppa, dingin.. "ucap Mira lemah yang sedikit sadar. Tangan Shin menggenggam erat tangan Mira yang masih dingin.
"Mengapa ruangan ini masih terasa dingin.... Putri, bertahan aku aka periksa dulu..."bisik Shin memeriksa penghangat di kamar Mira.
""Tidak berfungsi, Yoo Hye sudah mengaturnya dengan baik... mengapa tidak berfungsi.."gerutu Shin.
"Oppa... eomma, dingin... aku sesak bernafas..."Igau Mira dengan suara bergetar.
"Putri, kita pindah kekamarku... pemanasnya tidak berfungsi..."Shin berbisik ada Mira, lalu menggendongnya pindah kekamar tidur Shin.
Shin merebahkan Mira yang masih mengigau dan tubuhnya menggigil, ia menyelimuti Mira dengan berlapis2 selimut namun gadis itu masih menggigil terdengar suara gemeretak giginya. Shin mulai panik karena sudah setengah jam berselang tubuh Mira masih menggigil, dan terus mengigau. Shin sempat ragu namun ia tidak tega melihat kondisi Mira, akhirnya ia perlahan membuka pakaian Mira.
Sesaat ia menghentikan aksinya membuka kancing kemeja Mira saat berada didada gadis itu, namun tubuh Mira yang menggigil membuatnya meneruskan membuka pakaian Mira, Shin menelan ludah dan memalingkan wajahnya saat payudara Mira begitu jelas terlihat.
Ia segera menutupi tubuh gadis itu dengan selimut setelah iapun membuka pakaian tidurnyanya dan masuk kedalam selimut mendekap tubuh Mira.
Shin mengingat saran Dr. Kim saat MIra mengalami Hypotermia dulu,
"adakah cara termudah untuk memberi pertolongan pertama saat Putri nantinya mengalami gejala hypotermia,Dr. Kim.."tanya Shin.
"Ada, walau sebenarnya ini hanya mengurangi saja namun yang pasti tubuh Putri sendiri nantinya yang mampu melawan penyakit ini... Pangeran bila Putri mengalami gejala ini lagi, suhu tubuh anda dapat membantu menghangatkan dirinya... kontak langsung dengan tubuh anda, karena panas alami dari tubuh kita dapat membantu menghangatkannya..."terang Dr. Kim.
Shin merasakan hawa dingin dari tubuh Mira saat gadis itu berada dipelukkannya, Shin makin erat memeluk Mira. Shin menghembuskan udara hangat Wajah dan leher Mira, Tangannya mengusap punggung Mira yang dingin seperti bongkahan es, ia terus mengusap menggesekkan semua permukaan kulit gadis itu hinga perlahan suara gemertak dari gigi Mira menghilang, tubuh Mira yang berguncang karena menggigilpun tenang. Shin tidak melepaskan pelukkannya dari Mira, walau kantuk mulai menyerangnya ia masih terus berusaha mengurangi rasa dingin ditubuh Mira. Akhirnya ia tertidur memeluk Mira.
Pagi Hari,
Mira terkejut saat bangun bukan dikamarnya, ia segera mengintip ke dalam selimutnya, TANPA CELANA TIDUR hanya kemeja putih kebesaran dan itu bukan miliknya tapi milik Shin. Saat Mira bangkit dari tidurnya dan berlari menyusuri seisi kamar mencari Shin, tidak menemukan ia berlari mencari laki2 itu diruang kerjanya. Mira masuk kekamarnya dan duduk melamun dipinggir tempat tidurnya.
"Putri Hwang, sudah bangun...?"tanya Yoo Hye masuk bersama Mae Ri dan Ji Ae.
"Eonni, semalam......"Tanya Mira Ragu.
"Semalam anda tidak sadar diri Putri, Pangeran merawat anda semalaman..."terang Yoo Hye.
"Putri, mandi dlu aku sudah meyiapkannya... mungkin nanti kami tidak menemani anda, karena harus menyiapkan tamu malam ini.."ucap Ji Ae yang dianggukkan Mira.
"Putri Hwang, anda tidak tidur disini............"Tanya Mae Ri ragu, Yoo Hye menatap Mae Ri tajam seolah memberi tanda untuk tidak mencampuri urusan sang Putri.
"Yoo Hye Eonni................ mengapa aku tertidur dikamar Pangeran..."Tanya Mira Panik.
"Putri, tidur disana...??"tanya Mae Ri duduk dihadapan Mira memegang tangan sang Putri yang terlihat cemas diatas
"Mae Ri, Ji Ae... tolong tinggalkan kami berdua..."pinta Yoo Hye.
"Tapi....."Protes Mae Ri.
"Biarlah Yoo Hye Eonni..... biar kalian disini, aku masih benar2 takut..."jawab Mira.
"Mungkin Pangeran mulai mencintai anda Putri, karenanya ia membawa anda tidur dikamarnya...."celetuk Mae Ri.
"Oh... jangan terjadi... aku harap itu tidak akan terjadi... Mae Ri jangan bicara macam2.."Mira menutup wajahnya.
"Sudahlah, ini masalah Putri dan Pangeran.. apapun yang terjadi Putri dan Pangeranpun sudah menikah.. Mae Ri jangan bicara macam2.. Putri mari kami bantu anda merias diri... Ji Ae siapkan pakaian Putri, Mae Ri bawakan makanan untuk Putri yang tadi diperintahkan Pangeran..."perintah Yoo Hye.
Siang Hari,
Mira termenung didalam perpustakaan ia hanya membolak balik buku yang dibacanya, tangan kirinya hanya menopang dagunya dan matanya memandang kosong kearah danau...
"Merindukanku...??"bisik Shin yang duduk didepan Mira, membuyarkan lamunan Mira.
"Pangeran.... kau bicara apa? siapa yang merindukanmu..? badanku pegal semua, mataku ngantuk, karena harus berbagi tempat tidur denganmu.."Ucap Mira mencoba menguasai keadaan.
"Putri, badanku juga cape bagaimana bisa kau tidur mendekapku sangat kencang hingga tak bisa bernafas..."Shin mengeluh balik.
"Benarkah...?" Tanya Mira, kemudian ia menengok ke kanan dan ke kiri.
"Ada apa?" Tanya Shin. "Aku ingin memanggilmu Oppa, takut ada yang dengar..."jawab Mira.
Shin tertawa mengacak - acak rambut depan Mira yang bingung.
"Istirahat dulu, malam nanti kita kedatangan tamu... ayo, aku juga ingin istirahat, semalam kerjaku terlalu keras, badanmu berat Juga.."Ledek Shin menarik tangan Mira yang memasang wajah cemberut.
"oppa, apa yang kau lakukan semalam... apa yang kaulakukan saat aku tidur..."Bisik Mira menarik Lengan Shin.
"Tidur bersama apa salah..."tanya Shin.
"Shin Young Oppa, ini serius... apa yang terjadi... hanya tidur bersama??" Mira menarik tangan Shin memaksa suaminya itu menjawab pertanyaannya.
"Dengar gadis manja, biasanya kau yang menggodaku.. kenapa sekarang kau begitu takut, hei bukan kita suami istri jadi hal yang wajar tuk dilakukan..."Ledek Shin tertawa menang.
"BENARKAH... Mengapa aku tidak merasa sakit, Oppa bagaimana kita lakukan lagi sekarang..."ucap Mira menghibur diri takut Shin mengetahui kegelisahannya.
"SEKARANG???? Oh, badanku masih letih karena semalam sekarang mengapa kau memintanya..."Shin mencari jawaban menghindari pertanyaan Mira.
"Hmmm, KETAUAN SUDAH...."Ucap Mira berlalu melepaskan pegangan tangannya pada Shin.
"Apa yang Ketauan.. Putri..."ujar Shin mengejar Mira, yang cepat berlalu meninggalkannya.
Dalam Kamar Mira,
"Pangeran Shin, hari ini banyak senyum terlihat diwajah anda... begitu tenangnya dirimu.. begitu santai kurasakan saat bersamamu hari ini, Ini bukan Shin Young yang aku kenal pertama kali... Mungkinkan Shin Young yang dlu sudah kembali... aku juga Istana mengharap anda yang seperti ini... Shin Young Oppa, terimakasih kau mau menjadi Oppaku.... Maaf, untuk kali ini aku hanya menganggapmu hanya sebatas Oppa... hati dan pikiranku belum memikirkan tuk menjalin hubungan lebih dari hubungan seorang Oppa... Tetap tutup hatimu untukku Oppa..." ucap Mira dalam hati sebelum memajamkan matanya.
Menjelang Senja,
"ini gaun untuk kau pakai, jangan terlalu lama berhias... tamu kita datang membawa isterinya, jangan sampai tamu itu jatuh cinta padamu lalu meninggalkan isterinya disini dan membawamu lari..."ledek Shin.
"Ketakutan aku pergi darimu ya.... oh, Suamiku sepertinya mulai mengakui betapa cantiknya aku.... "ledek Mira sambil tersenyum langsung berlari membawa gaunnya ke kamar ganti karena wajah Shin berubah marah menatapnya.
"Pangeran Shin....."panggil Mira yang sudah mengenakan gaun yang diberi Shin tadi.
Shin menatap Mira dari atas hingga kebawa, Gaun putih dengan belahan rendah didada Mira tampak sesuai dengan postur tubuhnya, tampak jelas lekukan tubuh Mira, Shin tertegun cukup lama menatap Mira.
"Pangeran... Oppa, aku cantik tidak...."Tegur Mira kembali.
"Jangan pakai gaun itu, ganti yang lain saja... "Ucap Shin tersadar dan mengalihkan pandangannya dari Mira lalu membuka lemari pakaian Mira lalu memilih gaun untuk dikenakan Mira, Mira hanya tersenyum melihat Shin.
"Pakai ini saja..."Shin memberikan gaun soft blue pada Mira.
"Tapi inikan gaun yang kau bawa Oppa... mengapa aku harus menggantinya? memang terlalu cantik dan terlalu sexy ditubuhku yach..? hmm, Oppa bukankah kita sudah tidur bersama semalam, apa kau tidak melihat isi dibalik pakaianku..."pancing Mira sambil membusungkan dadanya pada Shin.
"Diam... mengapa senang sekali menggangguku.. sudah diam, ganti gaun itu pakai yang ini..."bentak Shin melempar gaun itu ke arah Mira yang sudah dekat jaraknya dengan dirinya.
"KETAUAN... Oppa tidak pandai berbohong..."Ucap Mira tertawa meledek Shin sambil masuk kedalam kamar gantinya lagi.
"Cepat ganti gaun itu Lepaskan saja rambutmu, biarkan tergerai... "teriak Shin. "Nde...."jawab Mira dari balik kamar Ganti.
Saat dia berbalik Ji Ae masuk kedalam kamar Mira, membungkuk kearah Shin.
"Ji Ae.. Bantu Putri berhias... hmm, biarkan rambutnya tergerai..."pinta Shin pada Ji Ae lalu pergi meninggalkan kamar Mira.
Yeonhoejang,
Semua sudah bersiap menunggu kedatangan kunjungan tamu, Shin terus melirik kearah pintu menanti Mira yang belum datang juga.
"Putri Hwang Datang... "teriak seorang Pengawal.
Mira melangkah masuk keruang utama kerajaan, wajahnya begitu segar walau polesan make up begitu tipis, sepertinya Ji Ae mengetahui paham dengan wajah sang Putri yang terlihat cantik walau tanpa Make up.Shin menatap dengan senyum dikulum, Mira benar2 menggeraikan rambutnya sesuai apa yang dia mau, Shin bangkit dari duduknya melangkah menyambut kehadiran istrinya. Saat langkah Mira makin dekat dengan Shin wajahnya terhias senyum menyapa suaminya yang tampak gagah menyambut kedatangannya.
"Putri Hwang...."sambut Shin dengan senyum dan menengadahkan tangannya meraih tangan Mira kemudian mencium punggung tangan Mira. "Pangeran...."sapanya balik sambil tersenyum.
"Cantik... dan lebih cantik dengan rambutmu yang tergerai ini.."bisik Shin ditelinga Mira sambil menggandeng Tangan Istrinya.
"Begitukah..?? akhirnya kau mengakui..??"jawab Mira berbisik pada Shin.
"Hmm, pujian ini tidak gratis Putri... aku harus menerima bayarannya setelah ini..."bisik Shin meledek Mira.
"Oh, tidur bersama lagi pastinya... dikamarku atau dikamarmu... ada lingerie yang bisa aku pakai..."jawab Mira merapatkan tubuhnya dihadapan Shin dan melingkarkan tangannya dipinggang Shin.
Yang Mulia, Permaisuri, Ibu Suri, Kang Man Bok, Yoo Hye Mae Ri, Ji Ae dan para pengawal juga Pelayan yang ada diruangan itu tampak tersenyum melihat kemesraan pasangan ini.
"Dengar.. Ada Orangtuaku juga Ibu Suri bahkan semua mata tertuju pada kita... Putri, bisa kau tahan emosimu menunggu sampai tamu kita pulang..."bisik Shin tersenyum meledek Mira.
"Apa tidak boleh bermesraan dengan Suamiku, Lihat Yang Mulia, Permaisuri juga Ibu Suri tersenyum melihat kita... pasti mereka akan meminta cucu sehabis ini..."jawab Mira melepaskan pegangannya dipinggang Shin dan menghampiri Yang Mulia, Permaisuru juga Ibu Suri untuk menyapa dan memberi hormat. Shin tersenyum kecil kemudian terdiam kembali sambil memandang Mira yang menyapa orang2 yang dicintainya.
"Terimakasih Putri Hwang, kau memberikan dan mengembalikan senyum diwajah mereka... sayangnya kita tidak bisa menuruti keinginan mereka, kita belum bisa menyintai satu sama lain... kau hanya memintaku menjadi Oppa untukmu, dan memang hanya itu yang bisa kuberikan... Maafkan Aku Hwang Mi Ra...."Shin berbisik dalam hatinya.
T.B.C.
Haduuuhhhh,,, bnr2 dag dig dug bacanya heuheuheu... Mksh Nyak.. Ayo d lanjut..
BalasHapuskok jadi gerah yak bacanya?! wkwkwkwk
BalasHapuswow...uda ada kmajuan niy xixixixi...
BalasHapuslanjut ya kak, ditunggu....;D
-wie-
bagus+tmbh seru mbk..
BalasHapuslanjuuutttt..
salam kenal smw..
-nda-
Hanya bisa melampiaskan kekangenan pada Sukkie dengan mbaca ni pepep, kekkeeke... matur sangkyu buat nyak yang octrek ^^
BalasHapusKeren.. Jadi ga sabar menanti kisah selanjutnya.. makasih yah?? fighting...
BalasHapus