Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter
Sebelumnya,
mereka tidak tidur sekamar, bukankah begitu Yoo Hye...?"tanya Ibu Suri.
"Shin Young... bukan karena balas budi dan hutang janji kami menjodohkanmu dengan Hwang Mi Ra... Bukan karena ia sebatang kara kami kasihan lalu lami membawanya masuk ke istana dan menikahkanmu dengannya... tapi karena dia seorang gadis yang kuat mandiri juga pintar karenanya kami berharap Hwang Mi Ra dapat mendampingimu membantu tugasmu..."ucap Ibu Suri
"LEPASKAN HWANG MI RA..."
"Maafkan aku Pangeran, kali ini aku melakukan kesalahan lagi dan menyusahkanmu..."jawab Mira pelan.
"Baiknya aku tetap diistana... mungkin aku masih harus belajar banyak tentang kehidupan dan dunia baruku ini..."
"Putri Hwang.. ini bukan seperti yang kau pikirkan... Putri Hwang..."ucapan Shin.
Shin meraih pinggang Mira, dan tangan Mira bertumpu dipundak Shin untuk turun dari punggung kuda Kesayangan Shin. Saat turun tubuhnya begitu merapat pada Shin, dan wajah mereka nyaris bersentuhan. Mira masih memegang pundak Shin, sementara tangan Shin masih merangkul pinggang kecil Mira. Mira masih terus menatap wajah suaminya.
#11,
Tangan Mira masih berada dipundak Shin, ia penasaran dan merapatkan wajahnya kearah Shin.
"Pangeran, kau tidak mabuk disiang hari kan??" Tanya Mira sambil mencari aroma minuman keras ditubuh Shin.
"Putri Hwang, disini banyak penjaga dan pengawal..."Ucap Shin tanpa melepaskan tangannya dari pinggang Mira.
"Mengapa aku tidak bisa bermesraan dengan suamiku sendiri, bukankan mereka sudah tau kalau aku istrimu,... lagi pula kalau kau tidak enak dilihat mereka, mengapa tanganmu tetap berada dipinggangku..."bisik Mira makin merapatkan diri ketubuh Shin, dan posisi mereka benar2 rapat hingga ujung hidung keduanya nyaris bersentuhan.
Melihat kemesraan Pangeran dan Putri tersebut membuat para pelayan dan pengawal membuang muka dan mengalihkan pandangan dari mereka, bahkan ada beberapa yang pergi berlalu dari hadapan keduanya atas kode dari Kang Man Bok, begitu juga Black yang dibawa kembali oleh ahjussi kekandangnya. Mira masih terus menatap Shin, bahkan lengannya tidak lagi dipundak bahkan telah mengalung dileher Shin.
"Pangeran... ada suara Marching Band didada anda... dentumannya begitu keras, apa karena aku??? jangan bilang kau mulai jatuh cinta padaku...."Bisik Mira ditelinga Shin, membuat dirinya memeluk tubuh Shin.
"Baiknya kita lakukan didalam.... lihat para pelayanmu dan Kang Man Bok sudah gelisah melihat kemesraan kita..."jawab Shin membisik ditelinga Mira, lalu melepaskan tangannya dari pinggang Mira dan meraih tangan Mira membawanya masuk kedalam istana menuju ruang kerjanya.
"dengar setidaknya kau ucapkan terima kasih karena kau meminjam kuda dan aku membantu turun dari kuda kesayanganku.. bukan menggodaku dihadapan para pengawal dan pelayan..."omel Shin menatap tajam kearah Mira, setelah ia mendudukkan Mira disofa.
Mira hanya tertawa menanggapi omelan Shin, Wajah Shin makin kesal dengan ulahnya.
"dasar gadis liar... cepat pergi mandi, kita makan diluar..."perintah Shin membalikkan tubuhnya dan duduk dimeja kerjanya.
"ini ajakan untuk kencan ya... oooh, suamiku tidak kusangka kau begitu romantis...."Mira tertawa kencang dan segera berlari meninggalkan Shin yang menatapnya tajam dan penuh kesal.
"Suamiku... baju apa yang harus kenakan... tidakkah kau memilihkannya untukku..."tanya Mira mengintip dibalik pintu ruang kerja Shin. "Putri Hwang.... batalkan saja kalau begitu... kita tidak jadi makan malam diluar.."ucap Shin kesal.
"Yak... bagaimana bisa kau mengucap mengajakku pergi lalu secepat itu membatalkannya... dasar laki2 aneh... "gerutu Mira sambil berlalu dari ruangan Shin.
Satu Jam Berselang,
Shin menunggu Mira diluar Istana namun tidak juga keluar, hingga akhirnya ia mencari Mira dikamarnya, saat akan mengetuk pintu kebetulan Mae Ri keluar dari kamar Mira. "Pangeran..."Sapa Mae Ri membungkukkan badan.
"Putri Hwang..."Tanya Shin, belum sempat dijawab Mae Ri, Shin segera masuk kedalam kamar Mira dan menemukan istrinya tersebut sedang berkutat dengan buku bacaannya.
Shin langsung menghampiri dan merebut buku yang dibaca Mira, kemudian menarik Mira bangkit dari duduknya.
"Pangeran... kenapa selalu membuat hidup tidak tenang... anda mau apa?? mau tidur bersamaku...?"ucap Mira marah pada Shin.
"Kalau iya, kenapa? apa perlu kita lakukan dikamarmu..."jawab Shin meraih pinggang Mira hingga merapat padanya.
"Pangeran, apa yang anda katakan benar??" Mira kaget melihat perubahan sikap Shin.
"Jangan selalu memancingku Putri... kalau saja aku mau tanpa izinmu aku akan masuk diam2 setiap malam kekamarmu... pakai ini.."Shin melepar baju hangat pada Mira yang berdiri mematung.
"mau kemana..??"tanya Mira.
"Putri Hwang, sore tadi aku bilang aku ingin makan malam denganmu... kau tau aku sudah kedinginan menunggumu diluar sana..."ucap Shin kesal sambil mengalungkan syal rajut dileher Mira.
"kau bilang tidak jadi... sekarang datang marah2 dan bergaya seolah ingin memperkosaku.."bantah Mira.
"Diam, ayo pergi sekarang hari makin malam... sulitnya berdebat denganmu Putri..."ucap Shin menarik langkah Mira keluar kamarnya.
"Siapa yang suruh kau mengajak lalu membatalkannya... dasar laki2 aneh.."gerutu Mira mengikuti langkah Shin yg menariknya.
"Sudah jangan komentar lagi,..."balas Shin.
"Kita mau kencan dimana sebenarnya Shin Young Oppa..."Tanya Mira mengalungkan tangannya dilengan Shin.
"Oppa...???" Shin berhenti memandang Mira, lalu melihat tangan Mira yang erat memegang tangannya.
"Sudahlah kalau tidak suka...." Mira melepaskan pegangannya dan berjalan mendahuluinya.
Shin hanya menggelengkan kepalanya melihat ulah istrinya itu.
"Mau makan apa??"tanya Shin pada Mira didalam Mobil.
"hmmm, musim dingin seperti ini... aku ingin... Pangeran, bagaimana kalau kita ketaman, pasti banyak makanan disana..."ucap Mira bersemangat. "apa tidak ada tempat lain.... bagaimana kalau ada yang mengenali..."jawab Shin.
"terserah padamu... tadi bertanya padaku sekarang kau membatahnya... kemana sajalah, aku juga sudah lapar..."ucap Mira cemberut.
Shin hanya menyungging senyum tipis diujung bibirnya, baru kali ini ia melihat Mira yang manja seperti anak kecil, namun entah mengapa ia menyukai tingkah Mira ini ketimbang harus melihat wajah marah dan adu debat yang sering mereka lakukan selama ini. Shin memarkirkan mobilnya masuk kedalam hotel, Mira bingung namun ia kembali pada ekspresi semula, ia menduga Shin ingin makan malam dihotel mewah tersebut.
"Ayo turun..." Ajak Shin. Mira meraih Tangan Shin yang disodorkan, sesaat kemudian Shin memakaikan penutup kepala rajut dikepala Mira. "udara dingin, dengan ini juga kita bisa menyamar..."bisik Shin sambil tersenyum.
Shin menggandeng tangan Mira menyusuri jalan didepan hotel, Mira berkali2 menolehkan pandangnnya pada hotel itu.
"mengapa tidak disana..? mengapa kemari..? Pangeran, kita mau kemana..?"tanya Mira berjalan mendekat disisi Shin.
"kau bilang ingin ke Taman, hari ini ada festival musim dingin, aku tahu dari karyawan hotel tadi... cepatlah udara makin dingin, jangan berdebat terus.."omel Shin menarik tangan Mira.
"Kita kencan seperti orang biasa.... aku ingin Jajangmyeon, Tteokbokgi di Pojangmacha... "Mira terus mengoceh sambil berjalan mundur menghadap Shin, sampai...
"Awas...."Teriak Shin reflek memeluk Mira yang nyaris tertabrak petugas pengantar makanan yang lewat dibelakangnya.
"Maafkan Kami..."ucap Shin menganggukkan kepalanya sambil terus memeluk Mira, Mira lama dalam pelukan Shin, kemudian ia merenggangkan pelukan Shin lalu menatap laki2 itu.
"aku seperti memiliki seorang kekasih... oh, bukan kau benar2 seperti seorang suami yang sesungguhnya Pangeran, begitu melindungiku..."ucap Mira tersenyum lalu kembali melangkah.
Shin hanya diam mematung tanpa bicara sepatahpun sambil menatap Mira yang terus berjalan menjauh darinya.
"Bagaimana bisa aku melakukan hal bodoh seperti hari ini... sementara dia tetap hanya mengira semua adalah bagaian dari sandiwara yang kami buat... Halmeoni, eomeoni, gadis ini terlalu terbiasa hidup sendiri tanpa cinta, apa mungkin aku bisa dekat dengannya... Mungkin aku bisa dekatnya mengembalikan senyum diwajahnya, tapi Halmeoni, Eomeoni... aku masih belum bisa membuka hatiku... Maafkan aku, namun aku janji memberi kalian bertiga kebahagaiaan....."bisik Shin dalam hati.
Pojangmacha,
"mau makan apa...? kau terbiasa dengan makanan itu... "tanya Mira pada Shin sambil menunjukkan aneka hidangan Khas Pojangmacha. Shin diam memandang semua makanan dihadapannya.
"kalau tidak suka, kita pergi ke restoran di hotel tadi saja... ayo..."ajak Mira menarik lengan Shin.
"Kita makan disini, aku juga ingin Jajangmyeon.. pesankan Odeng satu untukku..."pinta Shin saat menghentikan ajakan Mira berpindah tempat, Mira hanya tersenyum melihatnya.
Kemudian ia memesan menu pada ahjumma lalu kemudian ia duduk ditempat dimana Shin telah menunggunya. Tempat duduk yang dipilih Shin begitu strategis hingga mereka berdua bisa menikmati meriahnya festival musim dingin.
"Terima kasih... sudah mau menuruti kemauanku... Pangeran...."bisik Mira.
"Mengapa tidak memanggilku OPPA seperti tadi...."ledek Shin.
"Bolehkah....??" Mira terlihat senang sambil tak percaya, matanya yang bulat begitu bersinar, Shin hanya menganggukan kepalanya memberikan izin untuk Mira memanggilnya dengan sebutan itu.
"Oppa... Oppa... Shin Young Oppa.... terdengar akrab, kau tahu... aku ingin sekali memiliki seorang Oppa, yang bisa melindungiku, berbagi cerita denganku, menemaniku... Oppa, maukah kau menjadi Oppaku...."Pinta Mira spontan, Shin memandang Mira.
"ini pesanan kalian....."ucap Sang ahjumma mengantarkan pesanan Mira.
Mira membantu Shin mengaduk Jajangmyeon saat ia melihat Shin begitu kesulitan dengan makanan dihadapannya, beberapa saat kemudian keduanya menghabiskan makanan dihadapan mereka.
"Mau kemana Lagi..?" Tanya Shin.
"Oppa, besok kau banyak tugaskah...?"Mira balik bertanya.
"Malam kita, ada pertemuan dengan duta besar USA yang baru... kau harus menemaniku..."jawab Shin.
"Aku... yakin kau ingin aku temani..."Ledek Mira memandang wajah Shin.
"PUTRI HWANG... kalau kau terus menggodaku dan tidak menghentikannya lebih baik kita pulang sekarang..."Ucap Shin Kesal
""Oppa, kau kalau marah menyeramkan... baiklah aku akan menemanimu besok malam, tapi malam ini bisa pulang agak larut, aku ingin lihat pesta kembang api... ahjumma di Pojangmacha tadi yang memberitahuku... bolehkah..?"Pinta Mira manja, Shin menyetujui.
Mereka berdua berjalan menyusuri keramaian festival malam itu, terkadang Mira berhenti melihat2 berbagai pernak pernik, Shin tetap disisinya menemani gadis itu mengikuti kemana ia pergi.
"ahjumma berapa harga syal ini..."Tanya Mira saat matanya tertuju pada sebuah syal rajut merwarna soft pink bergaris biru senada.
"5000 won... ada dua motif nona, yang ini biru bergaris merah muda..."jawab ahjumma itu.
"aku ambil keduanya ahjumma..."jawab Mira, ia merogoh kantong mengeluarkan uang namun ia kalah cepat dengan Shin yang sudah membayar kedua syal tersebut.
"Panger... Oppa, aku masih ada uang.... Oppa..."Mira mengejar Shin yang berlalu tanpa mendengar ucapannya.
"Duduk disini sambil menunggu pesta kembang api...."ajak Shin pada Mira duduk dianak tangga.
"ini... aku kembalikan uang syal tadi..."Mira memberikan uang pada Shin, Shin hanya menatap tajam kearah Mira tanpa bicara sama sekali.
"Belikan aku kopi saja... hari makin malam makin dingin..."jawab Shin dingin.Mira langsung melangkah meninggalkan Shin sendiri, membelikan kopi disebuah coffee Shop kecil disebrang tempat Shin duduk.
Shin memandang Mira dari jauh, dalam beberapa jam ia banyak melihat perubahan sikap Mira, dari semua kemarahannya beberapa waktu lalu, kekesalannya pagi ini, sikap tenangnya saat pulang berkuda, sikap manjanya sepanjang malam ini....
"Benar2 gadis keras kepala yang selalu ingin berdiri diatas kemampuannya sendiri... Halmeoni, Eomeoni... terima kasih atas hari ini, aku akan berusaha mengenalnya, namun maafkan aku bila tidak dapat mencintainya... perlu waktu yang amat panjang sepertinya untukku memberikannya ruang dihatiku.... tapi sepertinya Gadis inipun tidak ingin berusaha untuk mencintaiku, ia hanya ingin memiliki seorang OPPA,... kami sama2 keras kepala ternyata...." Shin berkata dalam hatinya.
"ini... oh, kembang api..... hwaaa, indahnya.... oppa... lihat itu.... apa malam tahun baru nanti akan ada kembang api di istana..?"Tanya Mira sambil menikmati kopi dan pesta kembang api.
"kau menginginkannya..?"Tanya Shin. "Hmm, Heeh..."jawab Mira mengangguk sambil meminum kopinya.
"Hei, gadis manja... mengapa kau selalu menjawab smuanya tanpa kau pikirkan dlu..."protes Shin.
"memang ga boleh yach..."
"besok kita belajar apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kau lakukan kauucap... mengerti gadis manja..."jawab Shin.
"aku tau yang pertama apa yang aku tak boleh ucapkan... jangan memanggil Oppa didepan umum kecuali saat kita berdua... betulkan.." ucap Mira memandang Shin.
"pakai ini, tanganmu mulai dingin, sebrntar lagi kita kembali ke istana...."ucap Shin memberikan sarung tangan pada Mira.
"inikan yang ditempat tadi..."ucap Mira terkejut. "hadiah untukmu... "jawab Shin datar.
Keduanya melangkah pulang ke Istana, Mira terus tertawa dengan berbagai ceritanya, Shin kadang menanggapinya dingin, datar kadang memberikannya senyuman kecil. Saat di hotel tempat mereka menyimpan mobil...
"Pangeran Shin Young...."teriak seseorang membuat seisi hotel termasuk tamu dan pegawai langsung ricuh dan canggung atas keberadaan sang Pangeran itu.
Shin langsung menggenggam tangan Mira, dan Mira juga tampak kaku dengan suasana itu langsung bersembunyi dipunggung Shin.
"Choi Hyun Na...."bisik Shin, Mira mengintip dibalik pundak Shin.
Tangannya makin erat memegang tangan Shin saat melihat makin banyak wartawan yang mendekati mereka. Pihak hotel cepat bersiap melindungi dan menjaga kedua pasangan itu, Mira makin ketakutan, Shin langsung memeluk Mira sambil menatap tajam kearah Hyun Na.
LANJUT NANTI YACK.....
Cihuy...Cihuy... Akhirnya....
it's Oke walau masih dingin Shin,
tapi pengen juga jalan2 ma Shin...
FYI :
Jajangmyeon = Mie kecap Khas Korea, asalnya dari China, tapi kalo diKorea lebih banyak Bawang Bombaynya
Pojangmacha = warung kaki lima di Korea ada yang berbentuk banguna permanen ada juga yang bentuknya kendaraan.
Odeng = makanan dari bahan ikan (macam otak2) yang disajikan seperti Sate, atau klo temen bilang itu otak2 tusuk.
Mian klo salah informasi......
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter
Sebelumnya,
mereka tidak tidur sekamar, bukankah begitu Yoo Hye...?"tanya Ibu Suri.
"Shin Young... bukan karena balas budi dan hutang janji kami menjodohkanmu dengan Hwang Mi Ra... Bukan karena ia sebatang kara kami kasihan lalu lami membawanya masuk ke istana dan menikahkanmu dengannya... tapi karena dia seorang gadis yang kuat mandiri juga pintar karenanya kami berharap Hwang Mi Ra dapat mendampingimu membantu tugasmu..."ucap Ibu Suri
"LEPASKAN HWANG MI RA..."
"Maafkan aku Pangeran, kali ini aku melakukan kesalahan lagi dan menyusahkanmu..."jawab Mira pelan.
"Baiknya aku tetap diistana... mungkin aku masih harus belajar banyak tentang kehidupan dan dunia baruku ini..."
"Putri Hwang.. ini bukan seperti yang kau pikirkan... Putri Hwang..."ucapan Shin.
Shin meraih pinggang Mira, dan tangan Mira bertumpu dipundak Shin untuk turun dari punggung kuda Kesayangan Shin. Saat turun tubuhnya begitu merapat pada Shin, dan wajah mereka nyaris bersentuhan. Mira masih memegang pundak Shin, sementara tangan Shin masih merangkul pinggang kecil Mira. Mira masih terus menatap wajah suaminya.
#11,
Tangan Mira masih berada dipundak Shin, ia penasaran dan merapatkan wajahnya kearah Shin.
"Pangeran, kau tidak mabuk disiang hari kan??" Tanya Mira sambil mencari aroma minuman keras ditubuh Shin.
"Putri Hwang, disini banyak penjaga dan pengawal..."Ucap Shin tanpa melepaskan tangannya dari pinggang Mira.
"Mengapa aku tidak bisa bermesraan dengan suamiku sendiri, bukankan mereka sudah tau kalau aku istrimu,... lagi pula kalau kau tidak enak dilihat mereka, mengapa tanganmu tetap berada dipinggangku..."bisik Mira makin merapatkan diri ketubuh Shin, dan posisi mereka benar2 rapat hingga ujung hidung keduanya nyaris bersentuhan.
Melihat kemesraan Pangeran dan Putri tersebut membuat para pelayan dan pengawal membuang muka dan mengalihkan pandangan dari mereka, bahkan ada beberapa yang pergi berlalu dari hadapan keduanya atas kode dari Kang Man Bok, begitu juga Black yang dibawa kembali oleh ahjussi kekandangnya. Mira masih terus menatap Shin, bahkan lengannya tidak lagi dipundak bahkan telah mengalung dileher Shin.
"Pangeran... ada suara Marching Band didada anda... dentumannya begitu keras, apa karena aku??? jangan bilang kau mulai jatuh cinta padaku...."Bisik Mira ditelinga Shin, membuat dirinya memeluk tubuh Shin.
"Baiknya kita lakukan didalam.... lihat para pelayanmu dan Kang Man Bok sudah gelisah melihat kemesraan kita..."jawab Shin membisik ditelinga Mira, lalu melepaskan tangannya dari pinggang Mira dan meraih tangan Mira membawanya masuk kedalam istana menuju ruang kerjanya.
"dengar setidaknya kau ucapkan terima kasih karena kau meminjam kuda dan aku membantu turun dari kuda kesayanganku.. bukan menggodaku dihadapan para pengawal dan pelayan..."omel Shin menatap tajam kearah Mira, setelah ia mendudukkan Mira disofa.
Mira hanya tertawa menanggapi omelan Shin, Wajah Shin makin kesal dengan ulahnya.
"dasar gadis liar... cepat pergi mandi, kita makan diluar..."perintah Shin membalikkan tubuhnya dan duduk dimeja kerjanya.
"ini ajakan untuk kencan ya... oooh, suamiku tidak kusangka kau begitu romantis...."Mira tertawa kencang dan segera berlari meninggalkan Shin yang menatapnya tajam dan penuh kesal.
"Suamiku... baju apa yang harus kenakan... tidakkah kau memilihkannya untukku..."tanya Mira mengintip dibalik pintu ruang kerja Shin. "Putri Hwang.... batalkan saja kalau begitu... kita tidak jadi makan malam diluar.."ucap Shin kesal.
"Yak... bagaimana bisa kau mengucap mengajakku pergi lalu secepat itu membatalkannya... dasar laki2 aneh... "gerutu Mira sambil berlalu dari ruangan Shin.
Satu Jam Berselang,
Shin menunggu Mira diluar Istana namun tidak juga keluar, hingga akhirnya ia mencari Mira dikamarnya, saat akan mengetuk pintu kebetulan Mae Ri keluar dari kamar Mira. "Pangeran..."Sapa Mae Ri membungkukkan badan.
"Putri Hwang..."Tanya Shin, belum sempat dijawab Mae Ri, Shin segera masuk kedalam kamar Mira dan menemukan istrinya tersebut sedang berkutat dengan buku bacaannya.
Shin langsung menghampiri dan merebut buku yang dibaca Mira, kemudian menarik Mira bangkit dari duduknya.
"Pangeran... kenapa selalu membuat hidup tidak tenang... anda mau apa?? mau tidur bersamaku...?"ucap Mira marah pada Shin.
"Kalau iya, kenapa? apa perlu kita lakukan dikamarmu..."jawab Shin meraih pinggang Mira hingga merapat padanya.
"Pangeran, apa yang anda katakan benar??" Mira kaget melihat perubahan sikap Shin.
"Jangan selalu memancingku Putri... kalau saja aku mau tanpa izinmu aku akan masuk diam2 setiap malam kekamarmu... pakai ini.."Shin melepar baju hangat pada Mira yang berdiri mematung.
"mau kemana..??"tanya Mira.
"Putri Hwang, sore tadi aku bilang aku ingin makan malam denganmu... kau tau aku sudah kedinginan menunggumu diluar sana..."ucap Shin kesal sambil mengalungkan syal rajut dileher Mira.
"kau bilang tidak jadi... sekarang datang marah2 dan bergaya seolah ingin memperkosaku.."bantah Mira.
"Diam, ayo pergi sekarang hari makin malam... sulitnya berdebat denganmu Putri..."ucap Shin menarik langkah Mira keluar kamarnya.
"Siapa yang suruh kau mengajak lalu membatalkannya... dasar laki2 aneh.."gerutu Mira mengikuti langkah Shin yg menariknya.
"Sudah jangan komentar lagi,..."balas Shin.
"Kita mau kencan dimana sebenarnya Shin Young Oppa..."Tanya Mira mengalungkan tangannya dilengan Shin.
"Oppa...???" Shin berhenti memandang Mira, lalu melihat tangan Mira yang erat memegang tangannya.
"Sudahlah kalau tidak suka...." Mira melepaskan pegangannya dan berjalan mendahuluinya.
Shin hanya menggelengkan kepalanya melihat ulah istrinya itu.
"Mau makan apa??"tanya Shin pada Mira didalam Mobil.
"hmmm, musim dingin seperti ini... aku ingin... Pangeran, bagaimana kalau kita ketaman, pasti banyak makanan disana..."ucap Mira bersemangat. "apa tidak ada tempat lain.... bagaimana kalau ada yang mengenali..."jawab Shin.
"terserah padamu... tadi bertanya padaku sekarang kau membatahnya... kemana sajalah, aku juga sudah lapar..."ucap Mira cemberut.
Shin hanya menyungging senyum tipis diujung bibirnya, baru kali ini ia melihat Mira yang manja seperti anak kecil, namun entah mengapa ia menyukai tingkah Mira ini ketimbang harus melihat wajah marah dan adu debat yang sering mereka lakukan selama ini. Shin memarkirkan mobilnya masuk kedalam hotel, Mira bingung namun ia kembali pada ekspresi semula, ia menduga Shin ingin makan malam dihotel mewah tersebut.
"Ayo turun..." Ajak Shin. Mira meraih Tangan Shin yang disodorkan, sesaat kemudian Shin memakaikan penutup kepala rajut dikepala Mira. "udara dingin, dengan ini juga kita bisa menyamar..."bisik Shin sambil tersenyum.
Shin menggandeng tangan Mira menyusuri jalan didepan hotel, Mira berkali2 menolehkan pandangnnya pada hotel itu.
"mengapa tidak disana..? mengapa kemari..? Pangeran, kita mau kemana..?"tanya Mira berjalan mendekat disisi Shin.
"kau bilang ingin ke Taman, hari ini ada festival musim dingin, aku tahu dari karyawan hotel tadi... cepatlah udara makin dingin, jangan berdebat terus.."omel Shin menarik tangan Mira.
"Kita kencan seperti orang biasa.... aku ingin Jajangmyeon, Tteokbokgi di Pojangmacha... "Mira terus mengoceh sambil berjalan mundur menghadap Shin, sampai...
"Awas...."Teriak Shin reflek memeluk Mira yang nyaris tertabrak petugas pengantar makanan yang lewat dibelakangnya.
"Maafkan Kami..."ucap Shin menganggukkan kepalanya sambil terus memeluk Mira, Mira lama dalam pelukan Shin, kemudian ia merenggangkan pelukan Shin lalu menatap laki2 itu.
"aku seperti memiliki seorang kekasih... oh, bukan kau benar2 seperti seorang suami yang sesungguhnya Pangeran, begitu melindungiku..."ucap Mira tersenyum lalu kembali melangkah.
Shin hanya diam mematung tanpa bicara sepatahpun sambil menatap Mira yang terus berjalan menjauh darinya.
"Bagaimana bisa aku melakukan hal bodoh seperti hari ini... sementara dia tetap hanya mengira semua adalah bagaian dari sandiwara yang kami buat... Halmeoni, eomeoni, gadis ini terlalu terbiasa hidup sendiri tanpa cinta, apa mungkin aku bisa dekat dengannya... Mungkin aku bisa dekatnya mengembalikan senyum diwajahnya, tapi Halmeoni, Eomeoni... aku masih belum bisa membuka hatiku... Maafkan aku, namun aku janji memberi kalian bertiga kebahagaiaan....."bisik Shin dalam hati.
Pojangmacha,
"mau makan apa...? kau terbiasa dengan makanan itu... "tanya Mira pada Shin sambil menunjukkan aneka hidangan Khas Pojangmacha. Shin diam memandang semua makanan dihadapannya.
"kalau tidak suka, kita pergi ke restoran di hotel tadi saja... ayo..."ajak Mira menarik lengan Shin.
"Kita makan disini, aku juga ingin Jajangmyeon.. pesankan Odeng satu untukku..."pinta Shin saat menghentikan ajakan Mira berpindah tempat, Mira hanya tersenyum melihatnya.
Kemudian ia memesan menu pada ahjumma lalu kemudian ia duduk ditempat dimana Shin telah menunggunya. Tempat duduk yang dipilih Shin begitu strategis hingga mereka berdua bisa menikmati meriahnya festival musim dingin.
"Terima kasih... sudah mau menuruti kemauanku... Pangeran...."bisik Mira.
"Mengapa tidak memanggilku OPPA seperti tadi...."ledek Shin.
"Bolehkah....??" Mira terlihat senang sambil tak percaya, matanya yang bulat begitu bersinar, Shin hanya menganggukan kepalanya memberikan izin untuk Mira memanggilnya dengan sebutan itu.
"Oppa... Oppa... Shin Young Oppa.... terdengar akrab, kau tahu... aku ingin sekali memiliki seorang Oppa, yang bisa melindungiku, berbagi cerita denganku, menemaniku... Oppa, maukah kau menjadi Oppaku...."Pinta Mira spontan, Shin memandang Mira.
"ini pesanan kalian....."ucap Sang ahjumma mengantarkan pesanan Mira.
Mira membantu Shin mengaduk Jajangmyeon saat ia melihat Shin begitu kesulitan dengan makanan dihadapannya, beberapa saat kemudian keduanya menghabiskan makanan dihadapan mereka.
"Mau kemana Lagi..?" Tanya Shin.
"Oppa, besok kau banyak tugaskah...?"Mira balik bertanya.
"Malam kita, ada pertemuan dengan duta besar USA yang baru... kau harus menemaniku..."jawab Shin.
"Aku... yakin kau ingin aku temani..."Ledek Mira memandang wajah Shin.
"PUTRI HWANG... kalau kau terus menggodaku dan tidak menghentikannya lebih baik kita pulang sekarang..."Ucap Shin Kesal
""Oppa, kau kalau marah menyeramkan... baiklah aku akan menemanimu besok malam, tapi malam ini bisa pulang agak larut, aku ingin lihat pesta kembang api... ahjumma di Pojangmacha tadi yang memberitahuku... bolehkah..?"Pinta Mira manja, Shin menyetujui.
Mereka berdua berjalan menyusuri keramaian festival malam itu, terkadang Mira berhenti melihat2 berbagai pernak pernik, Shin tetap disisinya menemani gadis itu mengikuti kemana ia pergi.
"ahjumma berapa harga syal ini..."Tanya Mira saat matanya tertuju pada sebuah syal rajut merwarna soft pink bergaris biru senada.
"5000 won... ada dua motif nona, yang ini biru bergaris merah muda..."jawab ahjumma itu.
"aku ambil keduanya ahjumma..."jawab Mira, ia merogoh kantong mengeluarkan uang namun ia kalah cepat dengan Shin yang sudah membayar kedua syal tersebut.
"Panger... Oppa, aku masih ada uang.... Oppa..."Mira mengejar Shin yang berlalu tanpa mendengar ucapannya.
"Duduk disini sambil menunggu pesta kembang api...."ajak Shin pada Mira duduk dianak tangga.
"ini... aku kembalikan uang syal tadi..."Mira memberikan uang pada Shin, Shin hanya menatap tajam kearah Mira tanpa bicara sama sekali.
"Belikan aku kopi saja... hari makin malam makin dingin..."jawab Shin dingin.Mira langsung melangkah meninggalkan Shin sendiri, membelikan kopi disebuah coffee Shop kecil disebrang tempat Shin duduk.
Shin memandang Mira dari jauh, dalam beberapa jam ia banyak melihat perubahan sikap Mira, dari semua kemarahannya beberapa waktu lalu, kekesalannya pagi ini, sikap tenangnya saat pulang berkuda, sikap manjanya sepanjang malam ini....
"Benar2 gadis keras kepala yang selalu ingin berdiri diatas kemampuannya sendiri... Halmeoni, Eomeoni... terima kasih atas hari ini, aku akan berusaha mengenalnya, namun maafkan aku bila tidak dapat mencintainya... perlu waktu yang amat panjang sepertinya untukku memberikannya ruang dihatiku.... tapi sepertinya Gadis inipun tidak ingin berusaha untuk mencintaiku, ia hanya ingin memiliki seorang OPPA,... kami sama2 keras kepala ternyata...." Shin berkata dalam hatinya.
"ini... oh, kembang api..... hwaaa, indahnya.... oppa... lihat itu.... apa malam tahun baru nanti akan ada kembang api di istana..?"Tanya Mira sambil menikmati kopi dan pesta kembang api.
"kau menginginkannya..?"Tanya Shin. "Hmm, Heeh..."jawab Mira mengangguk sambil meminum kopinya.
"Hei, gadis manja... mengapa kau selalu menjawab smuanya tanpa kau pikirkan dlu..."protes Shin.
"memang ga boleh yach..."
"besok kita belajar apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kau lakukan kauucap... mengerti gadis manja..."jawab Shin.
"aku tau yang pertama apa yang aku tak boleh ucapkan... jangan memanggil Oppa didepan umum kecuali saat kita berdua... betulkan.." ucap Mira memandang Shin.
"pakai ini, tanganmu mulai dingin, sebrntar lagi kita kembali ke istana...."ucap Shin memberikan sarung tangan pada Mira.
"inikan yang ditempat tadi..."ucap Mira terkejut. "hadiah untukmu... "jawab Shin datar.
Keduanya melangkah pulang ke Istana, Mira terus tertawa dengan berbagai ceritanya, Shin kadang menanggapinya dingin, datar kadang memberikannya senyuman kecil. Saat di hotel tempat mereka menyimpan mobil...
"Pangeran Shin Young...."teriak seseorang membuat seisi hotel termasuk tamu dan pegawai langsung ricuh dan canggung atas keberadaan sang Pangeran itu.
Shin langsung menggenggam tangan Mira, dan Mira juga tampak kaku dengan suasana itu langsung bersembunyi dipunggung Shin.
"Choi Hyun Na...."bisik Shin, Mira mengintip dibalik pundak Shin.
Tangannya makin erat memegang tangan Shin saat melihat makin banyak wartawan yang mendekati mereka. Pihak hotel cepat bersiap melindungi dan menjaga kedua pasangan itu, Mira makin ketakutan, Shin langsung memeluk Mira sambil menatap tajam kearah Hyun Na.
LANJUT NANTI YACK.....
Cihuy...Cihuy... Akhirnya....
it's Oke walau masih dingin Shin,
tapi pengen juga jalan2 ma Shin...
FYI :
Jajangmyeon = Mie kecap Khas Korea, asalnya dari China, tapi kalo diKorea lebih banyak Bawang Bombaynya
Pojangmacha = warung kaki lima di Korea ada yang berbentuk banguna permanen ada juga yang bentuknya kendaraan.
Odeng = makanan dari bahan ikan (macam otak2) yang disajikan seperti Sate, atau klo temen bilang itu otak2 tusuk.
Mian klo salah informasi......
waaah, makin seru.... mbak mee nemu aja gambar yng pas.... heheh
BalasHapusya ampun gregetan gw...
BalasHapusplease kak...lanjutin yaaaa...;D
mba mee...., lanjutkan...., aku jadi makin penasaran ni...
BalasHapus-mia-
Hahaha,,, Seneng dech liat Mi Ra manja2an dan menggoda Shin.. Mksh Nyak, d tu'gu chap slnjtnya.. ^_~
BalasHapuswakakakakak...
BalasHapuskomennya ga diFB ga Diblog
sama hebohnya...
thx dah mampir....
ga seseru yg dibayangkan yack...
mian,...
mba mee, klo yg di fb naronya di mana? aku pngen liat yg di fb,,,
BalasHapus-mia-
nah ini dia si royco datang wkwkwk, hajar terung bleuh wkwk :D
BalasHapusbr bc skrng nie,,keren banget critanya,,,mantabbb,,,berasa aku hwang mira heheh,,,
BalasHapusAaaaaaaa..... Lope yuuu dahhh sama hwang mi ra dan shin young...
BalasHapusYang bikin gregetnya ituuu loh si choi hyun na... Argh!!!! Gw jadi penasaran... Bagus, lanjutkan...