Kamis, 18 November 2010

(FF) MY LADY...... TIGA BELAS

Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter

Sebelumnya,
"Terkadang dia begitu galak seperti seorang Halabeoji, Terkadang Dia begitu Tegas seperti seorang Appa, Terkadang Dia begitu melindungi seperti Seorang Oppa, Terkadang Dia begitu Lembut dan Perhatian seperti Seorang Suami...."

"Pangeran, apa kita tidak bisa mencobanya seperti dulu... kita bisa lebih mengenal..."ujar Hyun Na meraih lengan Shin.

Ia segera menutupi tubuh gadis itu dengan selimut setelah iapun membuka pakaian tidurnyanya dan masuk kedalam selimut mendekap tubuh Mira.

"Merindukanku...??"bisik Shin yang duduk didepan Mira.
"oppa, apa yang kau lakukan semalam... apa yang kaulakukan saat aku tidur..."Bisik Mira menarik Lengan Shin.
"Tidur bersama apa salah..."tanya Shin.

"Cantik... dan lebih cantik dengan rambutmu yang tergerai ini.."bisik Shin ditelinga Mira.
"Begitukah..?? akhirnya kau mengakui..??"jawab Mira berbisik pada Shin.

#13,

"Ada Kekasihmu...."bisik Mira mendekati Shin saat ia melihat kedatangan Hyun Na, Shin refleks langsung memalingkan wajahnya namun tangan Mira cekatan meraih wajah Shin menghadap ke wajahnya.

"DISINI.... APA KAU PUNYA KEKASIH SELAIN AKU... Oh Pangeran, kukira kau berbeda dengan pria bahkan Pangeran yang lain, ternyata sama saja.. tidak puas dengan satu isteri...."bisik Mira dengan suara menekan dan memasang wajah cemberut lalu melepaskan tangannya dari wajah Shin yang bingung dengan ulah Mira.

"Jangan meledekku Putri... ini acara resmi...."Shin berbisik pada Mira yang sudah memasang muka sedih dan kecewa.
"Putri Hwang... jangan salah duga... Putri, tolong rubah raut wajahmu... Putri setelah acara selesai aku jelaskan... Putri Hwang, tersenyumlah..."bujuk Shin pada Mira.

Tamu Negara tiba seorang Interpreter mendampingi tamu tersebut,Hyun Na dan beberapa wartawan juga mulai meliput kedatangan tamu tersebut.

"William Dunt, ini Isteriku..."tamu tersebut menyapa dan berjabat tangan pada Shin.
"Shin Young, ini Istriku Hwang Mi Ra... semoga kalian senang berkunjung kemari..."balas Shin sambil merangkul Pinggang Mira.

Setelah perkenalan Mira mendampingi Mrs. Dunt, yang bertanya banyak seputar kebudayaan dan tradisi Korea, Mira terlihat lancar menerangkan segala, Kang Man Bok yang diminta Shin tuk mendampinginya lebih banyak diam dan tersenyum karena semua hal telah diungkapkan Mira tanpa perlu bantuannya. Man Bok sesekali melihat sang Pangeran yang terkadang memperhatikan sang Putri yang begitu semangat menceritakan tentang semua hal, Man Bok hanya menganggukkan kepalanya saat Shin menatapnya seolah memberi kode kalau sang Pangeran tidak perlu mengkhawatirkan apapun tentang Istrinya.

Jamuan Makan Malam,
Mira duduk disebelah Mrs. Dunt berhadapan dengan Shin, terlihat wajahnya begitu ceria ramah menjamu tamu ini, Shin hanya memandangnya dengan senyum, ia terlihat senang dan puas dengan pendampingnya ini. Disudut lain Hyun Na terus memperhatikan setiap gerak gerik Pangerannya itu, wajahnya terlihat cemburu saat Shin begitu hangat menatap Mira.

"Putri Hwang, ini Kimchi makanan khas Korea itu..."Tanya Mrs. Dunt saat melihat menu dihadapannya.
"Benar, dimanapun saat anda di Korea anda pasti menemukan ini..."terang Mira.
"Rasanya asam, tapi pedas.. aku menyukainya, ingin aku bisa membuatnya.."ucap Mrs. Dunt
"Saat menjelang musim dingin biasanya kami membuat bersama, namun saat aku disini mereka tidak mengijinkanku..."ujar Mira, yang dibalas senyum oleh Ibu Suri juga Permaisuri.

"Karena Anda Putri sekarang karenanya mereka tidak mengijinkan anda untuk membuatnya... ini termasuk 5 makanan tersehat, bukan begitu Putri Hwang.."ucap Mrs. Dunt.
"Iya, banyak vitamin yang terkandung... Kimchi makanan fermentasi kaya serat namun rendah kalori, ini membantu pencernaan karena saat proses permentasi ada bakteri lactobasilus yang menghasilkan asam laktat yang kadarnya lebih tinggi dari yogurt, nanti aku siapkan sebagai buah tangan untuk anda, Mrs. Dunt...."Ucap Mira tersenyum.

Seisi ruangan hanya diam tercengang kemudian tersenyum dengan penjelasan singkat dari Mira, Ibu Suri juga Permaisuri berpandangan dengan senyum puas, sementara Shin diwajahnya juga terurai senyum saat Mr & Mrs. Dunt memuji istrinya, namun ada sepasang mata yang tidak menyangka sang Putri akan menjawab hal sederhana namun penuh pengetahuan.


Saat jumpa pers, hanya Shin dan Mr. Dunt yang tampil diwawancara, sementara Mira dan Mrs. Dunt sesaat menghilang dari Yeohoejang. Selang beberapa lama disesi foto bersama Mira juga Mrs. Dunt kembali bergabung dengan keluarga Istana. Ketika kedua pasangan ini berfoto, Shin merapatkan tubuhnya pada Mira dan merangkul pinggangnya sesaat Mira kaget namun wajahnya segera berubah saat melihat kalau Hyun Na sedang memperhatikannya, Ia makin menyenderkan tubuhnya pada Shin,  keduanya berhadapan dengan pasangan Dunt, Hyun Na pergi meninggalkan ruangan karena tak tahan dengan pandangan dihadapannya.

"Pangeran Shin, bawa istri anda ke negara kami kapan waktu... kami dengan senang hati menjamu anda.."pinta Mrs. Dunt saat berpamitan. "Segera Mrs. Dunt, saat semua tugasku selesai aku akan membawanya kemanapun yang ia mau..."jawab Shin tersenyum.

"Putri Hwang, terimakasih untuk Hanbok juga kimchinya... senang bisa berkenalan dengan anda, anda benar2 orang yang menyenangkan.. Pangeran Shin, benar2 beruntung mendapatkanmu Putri..."Senyum Mrs. Dunt.
"Tidak seberapa Mrs. Dunt, Pujian anda akan membuatku terbang meninggalkan suamiku nanti... kembalilah kapanpun yang anda mau... kami dengan senang hati akan menyambut anda... "Jawab Mira.

Shin dan Mira mengantarkan tamu meninggalkan istana, tak sengaja Shin melihat sekilas Hanbok yang diberikan Mira pada Mrs. Dunt, Bunga Sakura di hanbok berwarna biru.

"Mengapa memberikan hanbok itu padanya..."tanya Shin saat masuk kembali ke dalam Istan Yeohoejang.
"Dia yang memilih, memang kenapa..?" tanya Mira santai.
"Tapi Hanbok itu aku berikan saat kita menikah Putri..."ujar Shin memegang lengan Mira.
"Oo, yang motif Sakura... aku tidak sengaja mengeluarkannya dan Mrs. Dunt menyukainya..."jawab Mira tak berdosa.

"Hwang Mi Ra... keterlaluan..."Shin marah meninggalkan Mira yang bingung.
"bukankah itu diberikan Permaisuri padaku..."tanya Mira mengejar Shin.
"Pemberianku, Ibu Suri, Permaisuri bahkan Yang Mulia... kau harus menyimpannya, jangan dialihkan pada orang lain Putri..."Shin mulai emosi.
"Tapi, Hanbok itu milikku...."Ucapan Mira terputus.

"TERSERAH KAU MELAKUKAN APA DAN APA MAUMU... BILA KAU MARAH PADAKU JANGAN MEMBERIKAN APA YANG ISTANA KASIH UNTUKMU PADA ORANG LAIN.... Dengar juga, aku tidak mempunyai kekasih siapapun dan dimanapun, bila kau salah bila menganggap Nona Choi adalah kekasihku... aku hanya memiliki wanita saat ini adalah kau.. jangan pernah meledekku seperti tadi Putri Hwang... Putri bila sikap baikku padamu membuat kau mengira aku mencintaimu, maaf untuk sementara ini aku belum bisa menerima siapapun untuk ku cintai..."Bentak Shin saat mereka tiba didepan Istana GwanShim.

"Pangeran... mengapa marahmu begitu besar, aku hanya...."Mira terdiam saat menyadari kalau Man Bok melihat pertengkaran mereka saat ia datang menjemput Shin dengan kendaraan.
"Pangeran, kau pergi... ini tidak menyelesaikan semua bila kau langsung pergi..."cegah Mira membisik pada Shin didalam mobil.
"Tidak usah menunggu, aku mungkin kembali larut malam..."ucap Shin dingin.

Mira hanya diam menatap kepergian Shin yang dibawa oleh Man Bok, Mira masuk kedalam kamarnya, kemudian membuka lemari, lalu menggeser pembatas ruang kecil didalam lemarinya  dan mengambil kotak lalu membukanya.

"Aku tidak pernah memberikan apa yang kau juga istana berikan padaku kepada orang lain... aku menyimpan rapi semuanya... Maafkan aku bila itu membuatmu marah Pangeran, namun aku tidak menghilangkannya satupun, andai kau tahu akan hal ini.... Nona Choi begitu mengharapkanmu, maafkan aku bila candaku kali ini lewat batas, namun tidak perlu kau berteriak seperti itu, Man Bok ahjussi bahkan melihatmu membentakku... eomma, begitu rendahnya aku eomma... mengapa aku harus bernasib seperti ini, mengapa semua tidak pernah menganggapku ada, salahkah aku terlahir sebagai sebatang kara... aku hanya ingin melihat semua orang menganggapku ada, aku hanya ingin semua orang dapat melihat senyumku walau hatiku menangis... Maafkan aku Pangeran, Maaf bila ini membuatmu marah, aku tidak akan mengganggumu lagi..."
Mira tertunduk sedih sambil memegang Hanbok biru dengan banyak taburan motip sakura disana.

Shin kembali ke sifat aslinya dingin, angkuh pada Mira, dan Mira menjauh dari Shin, ia masih mengira Shin marah karena masalah malam itu. Hingga berbulan2 Shin masih dengan sifat aslinya, kesibukannya membuat ia makin menjauh dan mengacuhkan Mira.

Suatu Malam,
"Putri, Ibu Suri menunggu anda..."ucap dayang dari istana Ibu Suri pada Mira yang baru tiba dari makam kedua orang tuanya.
Mira mencari ketiga pelayannya yang tampak dari ia pergi tadi, Mira berangkat sendiri menuju kediaman Ibu Suri.

"Ibu Suri...."sapa Mira membungkuk memberi hormat.
"Kau sendiri, Pangeran belum kembali...."tanya Permaisuri tiba2 muncul.
"Permaisuri.... belum..."jawab Mira, walau dia akhir2 ini tidak tahu menahu jadwal Shin sama sekali, namun selama ini ia tutupi kekakuan diantara mereka berdua dihadapan ketiga orang yang dicintai Shin.
"Sudah kumpul semua..."ujar Yang Mulia tiba2 juga bergabung.

"Ada apa ini... mengapa semua kumpul disini... Yoo Hye, Ji Ae..."Mira bingung.
"Hanya menunggu Pangeran Shin, dia masih belum kembali..."ucap Ibu Suri pada Yang Mulia.
"Mae Ri, bawa keluar kue itu..."perintah Permaisuri.

"Hari Ini setahun kalian menikah kan.... kami ingin merayakannya, merayakan betapa bersyukurnya kami akan kehadiranmu, merayakan betapa kami berterima kasih kau sanggup menjalani semua ini dengan sikap Shin yang begitu keras kepala... Putri, tetap berada disisinya menemaninya ya..."Pinta Permaisuri, Mira hanya diam membisu.

"Merayakan Ulang Tahun pernikahanku tanpa menunggu kehadiranku... ini benar2 kelewatan..."Shin tiba2 datang.
"Kalian berdua sudah ada mulailah acaranya... Putri, ayo potong kuenya berikan pada suamimu..."pinta Ibu Suri.

Mira memtong kue, kemudian menyuapi Shin, ia hanya sebentar melakukan kontak mata dengan suaminya itu kemudian memalingkan wajahnya kembali lalu memberikan senyumnya pada semua yang begitu bahagia merayakan ulang tahun mereka berdua.

"Harusnya aku memberikan Pangeran libur tuk kalian bisa berlibur bersama namun bagaimanapun kalian bsok harus berangkat ke Thailand.. Maafkan aku, aku berharap kalian bisa menikmati perjalanan disana, tapi bila semua sudah selesai, kau bawa Putri berjalan2 di kota Bangkok Pangera... Putri semoga kau mengerti keadaannya..."ucap Yang Mulia.

Mira sedikit terkejut dengan ucapan Mertuanya karena besok harus berangkat ke Luar Negeri, tanpa ada satu orangpun yang memberi tahu ia melirik pada Yoo Hye, namun tatapan gadis itu juga seolah memberitahu kalau dia tidak mengetahui akan hal ini. Mira langsung merubah airmukanya seolah ia mengetahui rencana ini, ia hanya memberi senyum pada semua yang ada.

Mira berjalan mendahului Shin saat kembali ke istana Gwanshim ketika pesta kecil itu selesai, ia masih berdiam diri hingga saat ia hendak masuk kedalam kamar. "Siapkan pakaianmu, kita berangkat besok... maaf bila mengejutkanmu karena tidak memberitahu hal ini sebelumnya..."ucap Shin yang bicara memunggungi Mira, begitu juga sebaliknya. Mira tidak menjawab ia langsung masuk kedalam kamar.

Esok Hari,
"Putri, kami bantu merapikan pakaian anda..."ucap Mae Ri.
"Terima Kasih Mae Ri, aku sudah merapikannya semalam... kalian istirahatlah.."jawab Mira meneruskan bacaannya.

"Putri....."lirih Mae Ri melihat perubahan Mira belakangan ini.
Mae Ri dan Ji Ae meninggalkan kamar Mira, didalam kamar Yoo Hye Mae Ri menangis. Yoo Hye bingung saat ia merapikan pakaiannya bersiap untuk menemani Mira, Ia melirik pada Ji Ae, namun gadis itupun tertunduk sedih.

"Mae Ri, kenapa? ada apa? mengapa menangis? Ji Ae, ada apa sebenarnya mengapa kau juga sedih... Karena Putri Hwang..."Tanya Yoo Hye, keduanya mengangguk.

"Eonni, disana temani Putri kemanapun... Putri sangat pendiam akhir2 ini... aku sudah lama tidak melihatnya tersenyum lepas, tidak melihat Pangeran dan Putri tertawa saling ledek... Yoo Hye Eonni, aku sedih melihatnya apalagi hari ini... Putri sudah menyiapkan segalanya, ia tidak membutuhkan bantuanku... eonni, Putri Hwang... ada apa dengannya..."Mae Ri menangis dipeluk Yoo Hye, Ji Ae yang sedari tadi menahan tangisnyapun turut menangis.

"Sudahlah... aku akan menjaganya... mungkin mereka sedang bertengkar..."Bujuk Yoo Hye.
"Tapi tidak pernah selama ini... eonni janji menjaga juga menghiburnya ya..."Pinta Mae Ri.

Istana GwanShim,
Ibu Suri datang mengantar kepergian Mira untuk pertama kalinya menemani Shin ke Luar Negeri,  ia menunggu diluar Istana.
Mira masih diam duduk dipinggir tempat tidurnya memandang foto keluarganya, entah mengapa ia merasa gundah dan tidak tenang untuk pergi menemani Shin. "Eomma, Appa, Halabeoji... doakan aku, semoga aku tidak mempermalukan Pangeran juga Istana... saat aku kembali aku akan menengok kalian dan menceritakan semua... aku pergi..."Mira bicara sendiri dengan Foto orang tuanya, Ji Ae hanya tertunduk sedih melihat Putrinya.

Mira keluar kamar ia melihat Ibu Suri menunggunya diluar Istana, dan ia juga melihat sosok lain yang dikenalnya.
"Ibu Suri...."sapa Mira. "Hati2lah... jaga kesehatan, jaga juga suamimu... "nasehat Ibu Suri.
"Nona Choi, akan meliput semua kegiatan disana Putri... "terang Man Bok seolah ia menetralkan keadaan yang ada.
"Oh, Senang bertemu denganmu lagi Nona Choi.... semoga perjalanan ini menyenangkan..."ucap Mira tersenyum dan Shin menatapnya saat ia berpamitan dengan Ibu Suri.

Thailand,
Sore hari mereka tiba di Thailand dan sebentar beramah tamah dengan tuan rumah, kemudian mereka tiba di hotel tempat menginap. Tiba dikamar yang Penthaouse hotel, Mira diam saat melihat hanya ada satu tempat tidur disana, sementara Shin keluar balkon tuk menikmati pemandangan kota Bangkok. Sementara Mira mandi dan berganti pakaian Yoo Hye merapikan perlengkapan Mira, Man Bok menyiapkan segalanya untuk Shin, saat semua selesai keduanya berpamitan pada Mira dan Shin. Mira diam menunggu Shin berbicara tentang kamar yang hanya satu tempat tidur ini. Saat ingin berganti pakaian Shin baru melihatnya, tapi dia juga diam tidak membahas apapun dengan Mira, ia menuju kamar mandi sementara Mira hanya duduk dikursi malas yang ada di balkon.

TBC...

Lupa kreditan,
Cerita tentang Kimchi, mian klo salah...
ada ide masukin soal Kimchi di ni epep
karena pas lebaran nonton Arirang yg lagi bahas soal pembuatan Kimchi...
cuma nulis globalnya aja, hehehehehe
Mian klo salah yack....

6 komentar:

  1. Prince ko gitu sichhhh,,, kasihan kn Princes nya..


    Mksh Nyak, d tu'gu klnjtnnya..

    BalasHapus
  2. Wah,, akhir'y muncul jg kelanjutan my lady.. makasih yah? di tunggu segera kelanjutan'y.. semangat...

    BalasHapus
  3. biasanya aku tiap hari buka niy blog, tp karna lanjutan FF My Lady ga mungkin ada tiap hari, jd yawda deh ga diliat bbrp hr ;)
    Eh, pas pgn bgt liat, ternyata uda ada hihihihihi senengnaaaaa....aku suka bgt FF ini ;D
    ditunggu terus lanjutannya kak....
    -wie-

    BalasHapus
  4. wah mbk tmbh asik critanya..
    bikin sm4kin penasaran ma lanjutan critanya..


    smangat mbk ditunggu secepatnya 8uat lanjutannya..
    fighting!!!!

    BalasHapus
  5. mbak lanjutin lagi ff nya..
    fighting..!!!

    BalasHapus
  6. salam kenal mbak.
    critanya tmbh seru.
    aku suka bgt. kapn ya mrka baikannya?? gk sabar nih.
    haha...
    ttetep smangat ya mbak.

    BalasHapus