ga terasa dah 10 aja yack....
Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter
Sebelumnya,
"Pangeran Shin, kapan anda ingin mengenalkan Istri anda pada kami....."Tanya seorang reporter.
"Pangeran tidakkah sudah waktunya anda membawa Putri keluar istana, mengenalkannya pada media..."ucap Man Bok.
"jangan dibahas sekarang Man Bok, aku malas membahasnya..."ucap Shin.
"Ini Permaisuriku... Putri Hwang Mi Ra...."ucap Shin pada wartawan sambil merangkul pinggang Mira memperkenalkannya.
"karena mereka kau membawaku keluar istana... kau benar2 begitu memperhatikan setiap apa yang orang katakan Pangeran.."ucap Mira.
aku hanya bagai hewan peliharaan yang kapan waktunya kau ajak main keluar dan kapan kau harus mengurungku.... aku akan menjalaninya..."ungkap Mira.
#10
Berhari2 sudah Mira selalu menghindar dari Shin, hari2nya dihabiskan di perpustakaan istana, saat makan bersamapun ia lebh banyak diam hanya sesekali ia tersenyum dan ikut berbincang selebihnya tetap diam.
Dan kali ini Permaisuri memperhatikan keduanya, penasaran Permaisuri mencari tahu pada Yoo Hye...
"apa mereka sedang bertengkar? ada kejadian apa sebenarnya..?"Tanya Permaisuri pada Yoo Hye.
"Saya tidak tahu pasti Permaisuri... mungkin juga mereka bertengkar..."jawab Yoo Hye.
"Yoo Hye, jangan menyembunyikannya dariku... katakan ada apa dengan mereka... wajah Mira begitu muram..."desak Permaisuri.
"ada apa..? Permaisuri kau menanyakan tentang Pangeran dan Putri Hwang?"tanya Ibu Suri tiba2 datang.
"Ibu Suri.... iya sudah berhari2 aku melihat wajah Putri begitu muram... aku ingin memastikan pada Yoo Hye.."jawab Permaisuri memandang Yoo Hye menunggu jawaban.
"Yoo Hye, katakanlah... aku juga ingin tahu.... mungkin kami bisa membantu mereka... perkenalan mereka terlalu singkat, aku rasa mereka belum mengenal satu dengan yang lain...."Ibu Suri menanti jawaban Yoo Hye.
"maaf bila aku lancang Ibu Suri, Permaisuri... yang aku tahu saat peresmian festival seni... saat itu Putri Hwang marah, karena Pangeran membawanya keluar istana atas permintaan para wartawan bukan karena Pangeran sendiri yang ingin mengenalkannya.."cerita Yoo Hye.
Wajah Permaisuri dan Ibu Suri tersirat kecewa atas ulah Shin, mereka menghela nafas panjang dan saling berpandangan. "lanjutkan Yoo Hye..."pinta Ibu Suri.
"saat kembali Putri juga Pangeran sepertinya bertengkar di ruang kerja Pangeran, namun tak satupun dari kami yang berani mendekat, hanya terakhir kami mendengar Pangeran mengetuk juga memanggil Putri yang menutup diri dikamar..."jawab Yoo Hye.
"mereka tidak tidur sekamar, bukankah begitu Yoo Hye...?"tanya Ibu Suri.
"bagaimana Ibu Suri tahu..."ucap Permaisuri terkejut.
"saat Shin pergi, aku sempat ke Istana Gwansim... kebetulan Putri Hwang merapikan kamar Pangeran, tapi semua gerak Putri aku tahu dia tidak pernah berada ditempat itu... karena ia terlihat bingung berada dikamar Shin, bukan bingung aku pikir ia merasa canggung berada disana..."cerita Ibu Suri.
"Yoo Hye.... benar apa yang dikatakan Ibu Suri, Pangeran tidur terpisah...."tanya Permaisuri Shock, Yoo Hye hanya mengangguk.
"Permaisuri, tenanglah... mungkin ada alasan sendiri mereka tidur terpisah..."Ibu Suri menenangkan Permaisuri yang gundah.
"Shin Young... bila kau tidak suka dengan pilihanku, dengan pilihan ibumu ini mengapa tidak kau katakan... kasihan Hwang Mi Ra...."Permaisuri mulai berkaca2 dan menangis dipangkuan Ibu Suri.
Ruang Kerja Shin,
Mira masuk kedalam ruang kerja Shin, setelah berhari2 ia enggan melakukan kontak dengan Shin.
"Kang Man Bok Ahjussi, ada yang harus aku kerjakan hari ini... atau ada pertemuan dimana lagi untukku memamerkan diri..."sindir Mira, Shin melirik pada istrinya ia sadar kalau Mira menyinggungnya.
"Putri Hwang.... Kang Man Bok, tinggalkan kami..."ucap Shin.
"tidak perlu ahjussi... kalau tidak ada yang harus aku lakukan, baiknya aku yang pergi... Ahjussi bantu Pangeran saja... maaf aku mengganggumu Pangeran..."pamit Mira.
"Putri Hwang..... "Shin bangkit dari duduknya menahan Mira Pergi, Man Bok akhirnya meninggalkan mereka.
"Putri Hwang... jaga ucapanmu..."Ucap Shin menatap tajam Mira.
"Maafkan aku Pangeran, kali ini aku melakukan kesalahan lagi dan menyusahkanmu..."jawab Mira pelan.
"Dengar Putri Hwang.. bukan itu maksudku..."Shin mencoba tuk menjelaskan pada Mira.
"Pangeran, mungkin aku tidak akan pernah tau apa maksudmu... Tapi... Baiknya aku tetap diistana... mungkin aku masih harus belajar banyak tentang kehidupan dan dunia baruku ini... mungkin juga kita perlu waktu untuk bisa menyesuaikan diri, biarkan aku mengenal dirimu lebih jauh lagi, agar nanti ketika ada pertanyaan untukku tentang kehidupan istana pernikahan kita bahkan tentang dirimu aku bisa menjawabnya hingga kau tidak perlu lagi mengingatkanku untuk tidak menjawab apapun saat kita dihadapan umum... maafkan aku sudah banyak menyulitkan juga menyusahkanmu dan istana, Maafkan aku Pangeran..."ucap Mira pelan dan tertunduk.
"Putri Hwang.. ini bukan seperti yang kau pikirkan... Putri Hwang..."ucapan Shin terputus saat Mira meninggalkannya.
"Pangeran Shin, Ibu Suri dan Permaisuri memanggil anda..."ucap Yoo Hye beberapa saat Mira pergi dari ruang kerja Shin.
"Yoo Hye, tolong temani Putri Hwang...."pinta Shin yang bergegas menemui Ibu Suri juga Permaisuri.
"Ahjussi... mau dibawa kemana...? siapa namanya?"Tanya Mira saat hendak keluari istana menuju perpustakaan.
"Putri Hwang... namanya Black... ini kuda kesayangan Pangeran Shin...."jawab Ahjussi.
"Hello Black, mau bermain denganku... sebentar saja... Ahjussi, boleh kan sebentar aku pinjam..."pinta Mira.
"tapi Putri Hwang.... kuda ini terbiasa dengan Pangeran, aku takut dia melukai Putri..."Ahjussi ketakutan.
"Black... Ahjussi khawatir kalau nantinya kau melukaiku karena baru mengenalku.... jadi kita harus berteman baik, aku beritahu... aku istri tuanmu.. Pangeran Shin, namaku Hwang Mi Ra... aku ingin sekali bermain denganmu... boleh ya, aku janji hanya sebentar dan kita akan jadi teman yang baik..."bisik Mira pada kuda kesayangan Shin, ahjussi hanya tersenyum melihat ulah Sang Putri.
Mira menaiki kuda milik Shin, tidak ada protes dari Black saat ia dinaiki oleh tuan barunya itu. "Dia mau bersahabat denganmu Putri..."Ucap Ahjussi dengan senyum sambil mengusap kepala Black.
"tolong bukuku ahjussi, terima kasih.... hmm, ahjussi aku kembali sebelum malam... kalau Pangeran bertanya bilang aku yang memaksmu tuk membawa Black...ayo Black kita bermain...."Mira menghentakkan kakinya dan sesaat kemudian ia sudah dibawa berlari oleh Black.
Kediaman Ibu Suri,
"Anakku, kau sudah datang..."sambut Ibu Suri saat melihat Shin datang.
"Permaisuri... Eomeoni.... anda sakit?? Eomeoni, bilang padaku apa yang sakit... perlu aku panggilkan Dr. Kim??"tanya Shin khawatir pada ibunya yang murung dan sedikit pucat.
"Ibumu baik2 saja... Permaisuri katakanlah..."Bisik Ibu Suri.
"Shin Young... apa kau bahagia anakku... apa semua baik2 saja..."tanya Permaisuri.
"eomeoni.. aku baik, aku bahagia... apa maksudnya ini..."tanya Shin kembali.
"hubunganmu dengan Putri Hwang... semua baik2 saja, apa dia menjagamu... Shin, apa dia bahagia?" Tanya Permaisuri kembali, Shin tertunduk ia mulai bisa membaca arah pertanyaan Permaisuri.
"Shin... maafkan aku juga Ibu Suri bahkan istana yang sudah memaksamu mengikuti kemauan kami... Shin... bila kau tidak menyukai pilihan kami mengapa tidak kau katakan... jangan rasa bersalahmu karena masalah yang lalu membuatmu terpaksa menjalani smua..."Ucap Permaisuri menggenggam tangan puteranya dengan mata berkaca2.
"Shin Young... bukan karena balas budi dan hutang janji kami menjodohkanmu dengan Hwang Mi Ra... Bukan karena ia sebatang kara kami kasihan lalu lami membawanya masuk ke istana dan menikahkanmu dengannya... tapi karena dia seorang gadis yang kuat mandiri juga pintar karenanya kami berharap Hwang Mi Ra dapat mendampingimu membantu tugasmu..."ucap Ibu Suri, Shin terus tertunduk.
"Anakku... kami bukan orang tua yang memaksakan segalanya, kami juga tidak akan memintamu untuk bertahan berdampingan dengan Putri Hwang... walau itu membuat kesan jelek pada istana nantinya, kami sadar kami hidup dimasa kini yang tidak bisa memaksakan kondisi apapun... LEPASKAN HWANG MI RA... aku dan ibumu tidak ingin dia terluka... "Pinta Ibu Suri, Shin mengangkat wajahnya seolah tidak percaya dengan apa yang dimintakan Ibu Suri padanya.
"Shin Young, bangunlah.... bila senyum Hwang Mi Ra tidak bisa membuatmu mencintainya, bila kemandirian dari Hwang Mi Ra menyulitkan dan menyusahkanmu... biarkan dia menjalani hidupnya sendiri... nantinya kami akan terluka namun demi kebahagiaan kalian kami menerima keputusan kalian... satu yang perlu kau tahu anakku, semenjak Hwang Mi Ra datang pertamakalinya, dia tidak pernah menolak dan menyanggah apapun keinginan kami, dia juga tidak menuntut apapun dari kami... yang tersurat diwajahnya betapa ia senang memiliki keluarga baru... sekalipun kalian berpisah, aku akan menganggapnya seperti anak kandungku..."ucap Permaisuri, Shin tetap diam.
"Maafkan aku, bila kalian berpisah nanti... aku ingin menghabiskan usiaku tuk tinggal bersamanya dan keluar dari istana ini..."ucap Ibu Suri tiba2 membuat Permaisuri terkejut begitupula dengan Shin yang makin merasa bersalah.
"Eomeoni, Halmeoni.... aku..."
"Shin Young, kenalilah istrimu lebih lama... bila memang kau tidak mencintainya, bila ia tidak membuatmu nyaman bersamanya... lepaskan dia... aku akan memahaminya... nanti biar aku yang bicara dengan Yang Mulia... aku yakin kau mau mencobanya terlebih dulu kan..."ucap Permaisuri.
"ini permintaan terakhir... cobalah mengenal Putri Hwang lebih dekat... bila kau tidak nyaman, kau boleh melepaskannya Pangeran... aku dan ibumu tidak akan memaksa apapun lagi... maafkan kami sudah menyusahkanmu.."Ibu Suri terenyum pada Shin, sementara hati Shin makin merasa bersalah pada kedua orang dihadapannya ini.
"Luka yang dulu aku berikan pada mereka mungkin belum sembuh sempurna, tapi kini aku membuat luka baru... tidak pada Permaisuri dan Ibu Suri tapi juga membuat luka pada Mira... apa yang harus aku lakukan... apa mungkin aku bisa mencintai seseorang lagi... penipuan dan permainan terhadap cinta kepercayaan juga orang3 yang mencintaiku dimasa lalu membuatku enggan tuk percaya pada apa yang dinamakan CINTA...."ucap Shin dalam hati.
Sudut Lain Istana,
Mira asyik membaca buku dibawah pohon besar juga rindang dimanjakan oleh sejuknya hembusan angin dan begitu tenangnya danau dihadapannya, ia membiarkan kuda kesayangan Shin memakan rumput. Ketika hari senja...
"Black... kita kembali, nanti tuanmu mencari kasihan ahjussi pasti habis dimarahinya..."celoteh Mira sendiri.
Black seolah mengerti apa yang diucapkan Mira, ia menghampiri tuan barunya, "senangnya bersahabat denganmu Black... mengapa tuanmu tidak pernah mau bersahabat denganku... Black, takdirku sebatang kara hingga aku tidak memiliki cinta untuk kubagi dengannya, membuat Ibu Suri juga Permaisuri bisa tersenyum aku sudah bahagia, karena mereka aku merasakan kembali apa itu keluarga walau tuanmu itu tidak pernah menganggapku ada..."Ucap Mira pada Black sambil cemberut.
"tenang Black, walau tuanmu tidak pernah menganggapku ada... tapi aku tetap senang karena semua orang sayang padaku, bahkan kau Black... kita kembali ke istana, lain waktu kita bermain lagi...."ucap Mira langsung menaiki punggung Black, dan langsung mengajaknya berlari kencang kembali ke istana.
Mira makin menghentakkan kakinya mengajak Black terus berpacu, rambutnya yang panjang tergerai tampak liar menari diterpa angin, dress coklat bermotip bunga kecil pun sedikit berkibar karena kencangnya Black membawanya pulang.
Istana Gwansim,
Shin terdiam diruang kerjanya pikirannya terus terbayang wajah Permaisuri yang sedih, wajah Ibu Suri yang penuh duka, wajah Mira yang marah dan kecewa saat pertengkaran mereka malam itu, juga wajah Mira yang begitu penuh sesal hari ini. Sementara ia melamun dan berkutat dengan pikirannya, Shin sampai tidak menyadari kehadiran Kang Man Bok dihadapannya, bahkan tak mendengar saat Man Bok memanggil namanya.
"Pangeran Shin....... "ketiga kalinya Man Bok memanggil Shin yang melamun.
"Ini semua murni kesalahanku... wajar bila Putri Hwang marah... aku melukai Ibu Suri dan Permaisuri lagi..."ucap Shin sendiri, Man Bok hanya diam hingga Shin tersadar dari lamunannya dan terkejut dengan kehadiran Man Bok.
"Kang Man Bok, kapan datang... apa masih ada berkas yang perlu aku periksa..."Tanya Shin merubah ekspresinya menutupi gundah hatinya.
"Putri Hwang kembali Ji Ae.... "Shin dan Man Bok mendengar teriakan Mae Ri.
Shin langsung bergegas keluar ruang kerjanya diikuti Man Bok. Ia melihat ahjussi pengasuh kudanya didepan istana.
"apa yang kau lakukan disini... ada apa dengan Black..."Tanya Shin.
Belum sempat dijawab Shin melihat Mira datang dengan menunggangi kuda kesayangannya. Mira menghentikan Black, Shin langsung menghampiri Mira dan membuka kedua tangannya tuk membantu Mira turun dari Punggung Black. Mira mengernyitkan dahinya, bingung dengan kebaikan yang disodorkan Shin padanya. Cepat Shin meraih pinggang Mira, dan tangan Mira bertumpu dipundak Shin untuk turun dari punggung kuda Kesayangan Shin. Saat turun tubuhnya begitu merapat pada Shin, dan wajah mereka nyaris bersentuhan. Mira masih memegang pundak Shin, sementara tangan Shin masih merangkul pinggang kecil Mira. Mira masih terus menatap wajah suaminya, ia menyakini apa yang terjadi saat ini kenyataan, bahwa Shin begitu baik padanya, tidak seperti Shin yang dia kenal.......
T.b.C.
wah, akhirnya muncul jga, keren mba, aku berasa kya liat film,a hehehe
BalasHapuso, ya, aku msi blom ngerti klo comment pke nama, jd sementara gni dulu deh, hehehe,
-mia-
waaaaaa keren abis kak, lanjutin terus yag ;p
BalasHapusuda berasa nonton aja ngebacanya, ga sabar nunggu lanjutannya ;D
Cie cie Shin mulai baek nich ma Mira.. Hehehe.. (alhamdulilah akhirnya selesai jg baca ff nya karna saking penasarannya jd ngebut dr chap 1 mpe 10). Ayo Nyak d tu'gu klnjtnnya, semangat trz.. LANJUTKAN...!!!
BalasHapusendingnya so sweet wkwkwkwk hohohohoh
BalasHapus