Kamis, 21 Oktober 2010

(FF) MY LADY...... Chap Two

Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid

Sebelumnya,

"Hwang Mi Ra.... Duduklah.... Kau sungguh cantik, apa kabarmu.." Tanya Ibu Suri.
"mulai lusa kau tinggallah di Istana agar kami bisa membantumu mengenalkan ruang lingkup Istana, sejarah dan apa saja yang perlu kau ketahui sebagai istri putra mahkota.."Pinta Permaisuri.
"Nona... Pangeran Shin datang, Pangeran kembali...."
"Shin Young, apa kabar Nona Hwang..."

"Hwang Mi Ra, aku baik2 saja... senang bertemu denganmu pangeran..."

"Bagaimana kalau pernikahan ini dirayakan 3 bulan lagi, biar kalian saling mengenal..."ucap Ibu Suri .

Pangeran Shin... boleh aku bertanya sesuatu.."



#2,

"hmm, apa sesudah menjadi isterimu aku masih boleh mengajar???"tanyaku sedikit takut.
“Terserah, itu hidupmu dan aku juga tidak mengundangmu tuk datang ke Istana ini jadi mintalah pendapat pada yang mengundangmu, Ibu Suri atau permaisuri???” jawabnya ketus tanpa menatapku. Aku tercekat mataku merah, PENGHINAAN ini benar2 tidak bisa aku terima.

“tidak ada yang mengundangku, aku yang datang sendiri, bila itu mengganggumu dan istana aku akan pergi, hidupku sudah cukup nyaman sebelum kalian datang memasuki kehidupanku, MAAFKAN aku Pangeran Shin…..”aku tak peduli sejadinya aku berteriak entah para dayang atau pengawal mendengar atau tidak, tak kupedulikannya aku berlari menjauh menuju kamarku.
Aku ingat orangtuaku, aku menyesali kebodohanku yang begitu saja menerima pertunangan ini hanya karena ingin memiliki keluarga. Aku mengunci diri dalam kamar, kulanjutkan memeriksa tugas murid2ku dengan airmata yang terus mengalir. Aku mendengar Mae Ri dan Ji Ae menggedor pintu, tak lama kudengar juga suara Yoo Hye. Aku tetap mengunci pintu.

“Putri, masih terlalu pagi anda sudah bersiap…” Tanya seorang pengawal.
“Ahjussi, panggil aku Mira saja, aku bukan Putri…”jawabku.
“Maaf, kami tidak berani Putri..”Sahutnya.
“Terserahlah… aku tidak perlu pengawal, aku hanya ke sekolah hari ini..”ucapku tanpa menunggu jawaban segera melajukan mobil. Aku bisa melihat mereka membuntutiku, terlalu terbatas ruang gerakku, sementara kehadirankupun tak diinginkan, entah berapa lama aku bertahan…

Author POV,

Pangeran Shin mulai mengambil alih beberapa tugas kenegaraan walau masih tugas yg sederhana namun cekat ia melaksanakannya. Raja sudah memberinya beberapa wilayah otoritas untuk menjadi tanggung jawabnya, semua telah dipersiapkan untuknya memimpin negeri ini.

“hari ini Putri tanpa pengawalan Pangeran..” ucap Kang Man Bok asisten dan pengawal kepercayaan Pangeran Shin yg selalu mengikuti kemana Shin Pergi. Pangeran Shin duduk bersandar dikursinya, pena diletakkan diatas tumpukan dokumen, raut wajahnya berubah terbayang wajah Mira semalam.

“berangkat jam berapa? Dia masih mengajar?”tanyanya datar. “pagi2 sekali sudah berangkat Pangeran.. Pengawal sempat membuntutinya tapi Putri entah kemana menghilang.. sepertinya ia benar2 tidak mau dikawal..” jelas Man Bok.

“sudah ketempatnya mengajar??” Tanya Shin yg kembali memeriksa dokumen. “Sudah, mobilnya tidak ada, kami ingin mengecek kedalam sekolah namun gerbang masih tertutup rapat karena masih terlalu pagi dan juga khawatir Putri tau dan ia akan marah..”Jawab Man Bok. “pantau saja dari jauh, hanya tuk meyakini Putri ada disana..”jawab Shin yg terus berkutat dengan berkas kerjanya.

Menjelang makan siang, Pangeran Shin berjalan menuju kamar Putri Hwang, Yoo Hye menyambutnya dan menjelaskan kalau Putri belum kembali. Shin masuk kedalam kamar Hwang Mi Ra menjelajahi setiap sudut, dia melihat disisi tempat tidur Mi Ra terdapat tumpukkan kertas yang ternyata berbagai silabus, tugas dan beberapa kumpulan soal yang belum terselesaikan.

“Putri mengerjakan semua disini?”Tanya Shin pada Yoo Hye. “Ya, Pangeran....”
Shin terus menjelajahi kamar Mi Ra, dia melihat foto Mi Ra, banyak tersenyum tapi semenjak bertemu sampai saat ini dia tak pernah menjumpai Hwang Mi Ra tersenyum, Manis dan benar2 menyejukkan. “apa itu, mengapa banyak bungkusan disana..?” tanya Shin kembali.
“hmm, maaf pangeran itu pakaian2 yang diberikan Ibu Suri dan Permaisuri yang belum terpakai oleh Putri, Putri meminta kami merapikannya karena dia belum memerlukan..” jawab Yoo Hye.

"rapikan barang Putri, pindahkan ke Istana Gwansim....."perintah Shin.
"tapi Putri belum kembali Pangeran..."jawab Mae Ri, yg langsung disikut oleh Yoo Hye .
"baik Pangeran.." jawab Yoo Hye.

Shin meninggalkan kamar Mira, sementara Mae Ri, Yoo Hye dan Ji Ae merapikan isi kamar Mira tuk berpindah tempat ke Istana Gwansim,"eonni, mengapa kau mengiyakan bgaimana kalau nona Hwang tidak setuju.." tanya Mae Ri.
"apa kau baru bekerja satu hari diistana ini, hingga tak tahu pangeran itu seperti apa?"bentak Yoo Hye.

"Pangeran Shin, mengapa dia tidak pernah berubah semua apa maunya bagaimana dengan nasib Nona Hwang, dia belum mengenal Pangeran lebih Jauh namun sudah ingin menikah.."keluh Mae Ri.
"sudah diam, cepat rapikan sebelum Pangeran kembali, jangan campuri urusan orang lain.. dan ingat mulai sekarang panggil Putri Hwang bukan Nona Hwang...."bentak Yoo Hye yang dicemberutin oleh Mae Ri.

Menjelang Senja,

"Putri belum kembali, Putri menghilang Pangeran, Putri tidak tampak disekolah mulai sesudah makan siang, kami masih terus mencarinya.... "lapor Man Bok pada Shin.
Shin tak menjawab dia terus berkutat dengan sejumlah dokumen dihadapannya.
"Gadis Liar, heh tak ada bedanya dengan gadis2 lain yg berusaha mendekatiku hanya karena aku putera mahkota. Kupikir akan berbeda karena dia pilihan Ibu Suri dan Permaisuri, TERNYATA SAMA SAJA. Ingin merubah status sosial dari seorang guru menjadi Istri Putera Mahkota, bagaimana bisa seorang guru berkelakuan sepertinya, hampir malam belum kembali. Sudahlah terserah apa maunya, dia hanya menjadi pendampingku HANYA SEBAGAI PENDAMPING tak akan pernah lebih... benar2 GADIS LIAR..." Shin berkata dalam hati.

Makan Malam,
"Putri Hwang tidak ikut makan malam?" Tanya Ibu Suri. "Putri Hwang belum kembali, Ibu Suri...." Jawab Yoo Hye.
"Dia benar2 sibuk merapikan tugasnya sebelum pernikahan.... Putri Hwang sangat pandai, semua yang diajarkan Yoo Hye dihafalnya dengan cepat, Pangeran sungguh beruntung, kalian berdua pasti akan bisa memimpin negeri ini, benar2 pasangan yang serasi...."komentar Ibu Suri. Shin hanya mengangguk dan sedikit tersenyum. Pernikahan Shin dan Hwang menjadi bincangan dimeja makan, namun Shin tak banyak bicara hanya tersenyum dan menanggapi semua pembicaraan dengan dingin.

"Putri Hwang kembali..."bisik Ji Ae pada Yoo Hye.
"ada apa...?" Tanya Ibu Suri. "maaf Ibu Suri, Putri Hwang baru kembali, kami mohon diri..."ucap Yoo Hye.
"Oh, pergilah.. bawakan makanan untuknya, biarkan dia istirahat pasti dia terlalu lelah..."jawab Ibu Suri.

Para pelayan Putri Hwang pamit meninggalkan ruang makan.
"Putri membawa kembali semua barangnya ke istananya, Putri tak ingin tidur di Istana Gwansim... bagaimana ini..."Ji Ae panik.
"Jangan bicara dlu.... nanti kita bujuk Putri sebelum Pangeran tahu,...." ucap Yoo Hye mempercepat langkahnya.

Istana Gongju,
"Putri Hwang...."Yoo Hye menyapa.
"oh, Yoo Hye eonni.... pakaianku ditas yang mana bisa bantu.."pinta Mira yang hanya mengenakan yukata mencari pakaiannya.
Yoo Hye dan Ji Ae segera membantu Mira mengambil pakaian Mira, tak lama Mae Ri datang membawa makan malam tuk Mira.
"Mae Ri, aku tidak makan masih penuh perutku... bawa kembali saja..."ucap Mira, Mae Ri bingung menatap Yoo Hye yang mengkodekan tuk memenuhi permintaan Mira.

"Putri Hwang, Pangeran Shin meminta kami tuk memindahkan barang2 Putri ke Istana Gwansim... "Terang Yoo Hye.
"eonni, aku tinggal disini saja... disana terlalu luas, nanti aku bicara dengan Pangeran Shin..."teriak Mira dari dalam kamar ganti.

"kalian istirahatlah, aku juga lelah.. sebelum tidur aku akan bertemu Ibu Suri dulu..."perintah Mira pada para pelayannya.
"tapi Putri Hwang....."ucap Ji Ae.
"sudah pergilah.... biarkan tas2 itu seperti ini tak usah kalian repot merapikannnya, aku pasti memanggil kalian bila aku perlu..."ucap Mira meninggalkan kamarnya menuju kamar Ibu Suri.

"Pindah.... mengapa tidak sekalian dia mengusirku...
Appa, Halabeoji, Maafkan aku, aku tak bisa meneruskan ini biarlah aku tetap menjadi seorang YATIM PIATU yang sebatang kara...
Aku Tidak Bisa....." gerutu Mira dalam hati.


Sepanjang perjalanan menuju istana Ibu Suri pikiran gundah, ia mengumpulkan segala keberanian tuk mengutarakan pembatalan pernikahan ini pada Ibu Suri.

"Ibu Suri, Putri Hwang datang..."ucap seorang pelayan memberitahu Ibu Suri.
"cepat bawa dia masuk...."jawab Ibu Suri.
"Ibu Suri, Maaf mengganggu istirahat anda...."Ujar Putri Hwang.
"kemarilah... aku merindukanmu Putri Hwang..."Ucap Ibu Suri Menyambut Mira.
"kau sibuk sekali, jaga kesehatan sebentar lagi kau menikah, minggu depan jadwalmu akan padat untuk persiapan pernikahan..."Ibu Suri menggenggam Tangan Mira.

Begitu banyak yang mereka ceritakan tapi niat Mira tuk membatalkan pernikahan itu tak tersampaikan. Cerita dan semua ucapan Ibu Suri membuatnya tak sanggup tuk mengungkapkan hal itu, KELUARGA dia terlalu merindukan hangatnya sebuah keluarga.

Istana Gwansim,
"Putri Hwang kembali ke Istana Gongju Pangeran.... Putri menolak tinggal di Istana ini karena terlalu luas..."Ucap Yoo Hye saat Pangeran Shin datang tuk melihat Putri.
"dimana Putri..??"tanya Shin. "sedang mengunjungi Ibu Suri,... "jawab Yoo Hye.
Shin segera meninggalkan Istana Gongju menuju kediaman Ibu Suri.

Setelah puas berbincang, Mira pamit meninggalkan istana Ibu Suri. Saat ia keluar Istana, ia berpapasan dengan Shin.
"Pangeran Shin,.... "Mira menyapa dan lalu pergi meninggalkan Shin.

Shin tak menjawab, ia hanya memandang Mira yang berlalu dari hadapannya.
"terima kasih ahjussi, aku ingin berjalan kaki saja..."Ucap Mira pada seorang pelayan yang hendak mengantar Mira kembali ke kediamannya.
Shin terus memperhatikan semua itu.


TBC..........
Komen butuh komen.....
buat ngelanjutin niey FF....
trims yang dah baca....

4 komentar:

  1. nyak lanjutin......
    tuh aku dah koment yang pertama hehehe....

    BalasHapus
  2. duileh nyak ntu shin serius amat ngecek dokumennya wkwkkwkwkw, nyak episode 1 bagaimana nie hehehe *ngadon* pikunya mantaps nyak hehhehe

    BalasHapus
  3. mbak mee, agak pusing.. tapi bukan ceritanya.. ceritanya mantabs.. pusingnya krna bingung siapa yang lagi cakap diawal aja.. lanjut mbak.. nagih ni cerita :)

    BalasHapus
  4. kemaren baca FF ini di angkot, lumayan buat penawar macet di Depok...... jd, komennya belakangan, wkwkwk

    Lanjuuuut... :)

    BalasHapus