Rabu, 20 Oktober 2010

(FF) MY LADY...... Chap One

Bismillahirohmannirrohim.....
*klo di FB biasa aja kenapa nayangin ni FF di Blog deg2an yack...*

Tayang Perdana di Blog Dech...
Please, disini bukan tempat sampah, jadi TOLONG JANGAN NGEBASHING...
Ga Suka Tinggalin aja kluar dari ini Blog...
Yang Suka, Tolong Tinggalin Jejak Komen Ya....
Author butuh banget itu soalnya...
*dari komen Reader di FB ga nyangka ni FF malah makin berkembang dah sampe Part 11*
MOHON SUPPORT (komen), MET BACA....


Be a Good Reader Not SILENT READER.....


Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid



Mi Ra POV,

~Flashback On~
6 bulan sebelumnya....
"Nona, istana mengundangmu untuk bertemu Ibu Suri...." seseorang menjemputku yang masih mengajar disekolah.
"aku, bertemu Ibu Suri???" Tanyaku, pria ini hanya mengangguk dan aku mengikutinya masuk kedalam mobil.

Istana megah dengan begitu banyak penjaga berjas hitam, melewati 3 pintu gerbang, aku hanya terdiam didalam mobil sambil bertanya inikah kerajaan diabad 21, memang modern tapi tetap tersirat tradisi yang kental, akhirnya aku sampai juga, entah berapa jauh jarak dari gerbang utama menuju kediaman ibu suri ini, aku mengatur nafas, jantungku berdetak kencang, entah apa yang kulakukan hingga kerajaan memanggilku....

"Nona, Ibu Suri sudah menunggu...." ucap seorang pelayan menunjukkan jalan menuju Ruang besar dan seorang wanita setengah baya sudah duduk menunggu.

"Ibu Suri, Nona Hwang sudah datang...." Pelayan lain memberitahu kedatanganku.
"Hwang Mi Ra.... Duduklah.... Kau sungguh cantik, apa kabarmu.." Tanya Ibu Suri. Belum sempat kujawab seseorang datang...
"Ibu Suri..." ucapnya.
"Oh, permaisuri kau datang, ini Hwang Mi Ra Kita...."jawab Ibu Suri.

HWANG MI RA KITA.... apa maksudnya, aku makin ta mengerti ada apa ini....

"Permaisuri... aku Hwang Mi Ra..." Aku memperkenalkan Diri.
"oh, duduklah, kau cantik sekali..."jawabnya, senyumnya begitu menyejukkan wajahnya masih cantik tuk wanita seusianya.

"Sudah datang smua, Mi Ra kau bingung dengan undanganku, aku minta maaf karena aku baru mengetahui apa yang terjadi dengan keluargamu. itu pasti sangat berat hidup seorang diri.... "Ibu Suri membuka cerita tentang maksudnya mengundangku ke istana.

Tersirat sudah kalau ini perjodohan, aku memang tidak memiliki kekasih tapi hidup sebatang kara dan janji ayah juga kakek dimana ternyata mereka berdua banyak berjasa pada mendiang raja terdahulu, hingga terucap tuk menjadikan aku yang anak satu2nya anggota kerajaan membuatku tak punya pilihan, senang ya aku senang karena aku bisa memiliki keluarga kembali, selama ini aku mencukupi hidup dengan warisan keluarga, untunglah aku bisa mendapatkan banyak bea siswa juga selalu mempersingkat sekolahku, semua dengan nilai terbaik dan karena itu menjadikan aku diusia 20 tahun ini sudah mengajar disalah satu SMA favorite. Namun entah ada ragu dihati ini, apakah putra mahkota itu mau denganku. Kini dia masih menyelesaikan magisternya diluar negeri begitu tiba disini kami menikah, tidak adakah kesempatan tuk mengenalnya, walau permaisuri memberiku banyak foto2 dari dia kecil sampai dewasa, hmmmm Tampan wajahnya cocok sebagai seorang putra mahkota, aku makin tidak percaya diri karena foto itu.

"Maafkan aku ibu suri, boleh aku memohon sesuatu..." ucapku pada Ibu Suri. "katakanlah Mira.."jawabnya.

"aku masih boleh mengajar, aku masih mencintai pekerjaan itu... maaf bila aku lancang, ibu suri.."pintaku.

"sudah berapa lama kau mengajar?" tanya permaisuri. "baru setahun.." jawabku.
"kami sudah banyak mencari tahu tentangmu, dari sekolah dasar hingga kuliah kau selalu mempersingkat waktu sekolahmu, semoga itu bisa membantu Pangeran Shin mengurus smuanya... bila masalah kau mengajar sebaiknya kau membicarakan pada suamimu nanti, namun sebelum ia kembali, kau lakukanlah apa yang terbaik menurutmu, biar bagaimana kau juga mempunyai kehidupan sendiri.."ucap Permaisuri yang diangguki oleh Ibu Suri.

Damai hati ini, mereka sungguh keluarga yang hangat. "tapi boleh kami minta padamu.."ucap permaisuri tiba2. "apapun Permaisuri.."jawabku. "mulai lusa kau tinggallah di Istana agar kami bisa membantumu mengenalkan ruang lingkup Istana, sejarah dan apa saja yang perlu kau ketahui sebagai istri putra mahkota.."Pinta Permaisuri.
"Lusa???... baiklah aku akan mempersiapkan semua, tapi Permaisuri.... hmmm, aku tak perlu protokoler Istana sebelum aku resmi menjadi keluarga ini, beban buatku juga membuat suasana kaku saat disekolah nanti bila ada pengawal disekelilingku, bisakah.."kini aku yang meminta. Ibu Suri dan Permaisuri berpandangan, memang permintaan yang sulit karena dengan statusku yang keluarga kerajaan terlebih calon istri putra mahkota akan banyak resiko diluar sana, tapi aku tak ingin ruang gerakku terbatas hanya karena PROTOKOLER ISTANA.
"aku akan bicarakan dengan Yang Mulia, semoga ada solusi terbaik untukmu.."jawab Permaisuri.

~Flashback End~


Hari2ku kini dilalui di Istana, ada 2 orang dayang Shin Mae Ri dan Jung Ji Ae khusus tuk menjaga dan merawatku juga seorang kepala dayang diistana tempat tinggalku, Lee Yoo Hye yang banyak mengajari segala sesuatu tentang istana, aku lebih menganggapnya guru privateku. Mereka bertiga sahabatku kini, setiap langkahku tak jauh dari mereka, benar2 keluarga, dulu hanya seorang ahjumma yg merawatku dari bayi, bahkan diusia 9 tahun aku harus merelakan orang tuaku, hidupku benar2 dengan Ahjumma dan aku lebih menganggapnya ibuku, tapi kini aku memiliki saudara, walau mereka tetap menjaga jarak padaku tapi tak apa karena aku menyukai keberadaan mereka.

"nona Hwang.... Nona..." teriak Mae Ri saat aku sedang memeriksa tugas murid2ku didalam kamar, nafasnya terengah2 aku memberinya segelas air tapi ia menolak.

"terimakasih Nona, pfuh... Nona... Pangeran Shin datang, Pangeran kembali, ayo Nona ganti baju, ayo..."jelasnya yang masih mengatur nafasnya lalu menyiapkan pakaianku dan tak lama Ji Ae datang membantu.

Kamarku penuh kepanikan, "duduk Nona biar aku menghias wajahmu..."ucap Ji Ae.
"kapan Pangeran Shin datang?" Tanyaku saat sapuan kuas Ji Ae mulai menyapu wajahku. "sore ini Nona, harusnya lusa entah mengapa Pangeran datang hari ini, oh Nona andai kau tahu diluar sana smua panik...

Permaisuri juga panik bahkan Permaisuri sendiri yang merapikan kamar Pangeran Shin, aku hanya diam mendengar penjelasan Mae Ri.

"nona cantik sekali.... kalau saja Pangeran Shin melihatmu nona Hwang..." jerit Mae Ri saat Ji Ae selesai menghiasku. "Ini karena Ji Ae, terimakasih..."jawabku. "ah nona memang sudah cantik... ayo Nona nanti mereka menunggu.." ajak Ji Ae dan Mae Ri.

"Putri..... kemarilah, kau cantik sekali..."sambut Ibu Suri saat melihatku dan mengajakku duduk disebelahnya. Semua memberi hormat saat Raja dan Permaisuri masuk keruangan. Ini acara keluarga resmi pertama yang aku hadiri, tanpa hanbok, semua memakai pakaian masa kini, hmm kental tradisi namun tetap terbuka dengan hal yang baru, aku mulai menyukai kehidupan baruku ini.

"Pangeran Shin tiba...."
Entah mengapa jantungku berdetak kencang, tanganku berkeringat, panik aku panik, entah apa yang akan kukatakan saat bertemunya nanti. Derap langkah para pengawal dan derap langkahnya makin jelas terdengar, jantungku makin berdetak keras, aku hanya tertunduk dan beberapa saat kemudian......

"Tuhan, diakah? Laki2 inikah yang akan mengisi dan menemaniku kelak? terpancar kharisma seorang pemimpin, kerajaan benar2 telah membentuk dan menyiapkan dirinya... akankah aku pantas mendampinginya??" bisikku dalam hati.

Dia segera menghampiri Raja dan Permaisuri terlihat betapa keluarga ini begitu saling merindukan satu sama lain, aku ingat orangtuaku, aku ingat kakek, dadaku sesak airmataku tertahan dikelopakku.
Dari belakang seseorang menyodorkan tissu padaku, Yoo Hye sepertinya dia memperhatikanku.

"Anakku, apa kau tidak merindukanku.. kau makin tinggi, lihat aku tak sampai menjangkaumu..."Ucap Ibu Suri memeluknya."Kau sehat Nenekku tersayang? aku merindukanmu..."jawabnya.
"demi kau hanya tuk bertemu denganmu aku akan sehat selalu..... oh, ni Hwang Mi Ra yang aku ceritakan dulu.." Ibu Suri memperkenalkanku.
"Pangeran..."sapaku membungkuk dihadapannya, aku makin tak bisa mengendalikan irama jantungku, dia begitu Tampan, Tinggi, benar2 membuatku makin tak percaya diri.
"Shin Young, apa kabar Nona Hwang..."Balasnya. "Hwang Mi Ra, aku baik2 saja... senang bertemu denganmu pangeran..."jawabku, dia hanya tersenyum. DEG...
Jantungku seolah berhenti berdetak, darahku berhenti mengalir, senyumnya senyumnya, Tuhan....

Makan malam berlanjut dengan minum teh, ini benar2 keluarga walau aku lebih banyak diam. "Bagaimana kalau pernikahan ini dirayakan 3 bulan lagi, biar kalian saling mengenal..."ucap Ibu Suri menghadirkan kepanikan diwajahku, aku melirik padanya dia hanya tersenyum tipis sambil tertunduk meminum tehnya.

Sepertinya dia tak menginginkanku, aku merasakan kesan itu. Semua sibuk membicarakan pernikahan kami tapi kami hanya diam, wajahnya terus memberikan senyum tipis menanggapi obrolan ini. Tiba hanya kami berdua.

DIAM benar2 DIAM, entah apa yang ingin kutanyakan, aku bingung, suasana ini begitu kaku.
"sudah malam beristirahatlah... aku merasa lelah..."ucapnya dingin sambil berpamitan.
"eh, Pangeran Shin... boleh aku bertanya sesuatu.." ucapku. Dia menoleh, "katakanlah...." dia benar2 menanggapiku dingin dan angkuh benar2 aku merasa dia tak menginginkanku.
"hmm, apa sesudah menjadi isterimu aku masih boleh mengajar???"tanyaku sedikit takut. Dia menatapku tajam.. lama dia menatapku membuatku salah tingkah dan benar2 takut karena sorot matanya yg tajam.


Bersambung.....

5 komentar:

  1. hehhehe....cool blog nya bubu....^ o ^

    BalasHapus
  2. Iin...
    Thx, dah maen dimari...
    akakakakakak...
    sering2 main yack....

    BalasHapus
  3. dueile, itu shin gaya datangnya pikunya hehehehe, jangan jaim gitu dah shin, hwang mira cantik plus pintar pula, nyak request piku mira ya, klo enggak ada pakai piku ari juga gpp wkwkwkwk *plak dicium sukkie* ditendang author ampe kutub utara hahaha, btw nyak harus di patenkan ni ntar difilmkan lagi hehehe, jadi nostalgia ni

    BalasHapus
  4. lanjut mbak mee :) ditunggu loh

    BalasHapus
  5. hahahaha...
    Krain yg part 1 blm dpostng nyak..

    Bc ulang seru dtmbh ga tahan liat potoN,
    tu senyum mans bgt dah..

    BalasHapus