Selasa, 26 Oktober 2010

(FF) MY LADY...... Chap Four

Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid

Sebelumnya....
"apa harus seorang Putri melakukan hal seperti tadi, ingin mencari simpati agar mereka percaya mereka mendapatkan Puteri Terbaik yang mau berbagi dan hidup dengan mereka, bukan seorang Puteri yang hanya menginginkan status sosial dan kemewahan istana.."

"Pangeran Shin kau bener2 salah menilai orang, dalam pernikahan ini aku cukup mengisi tempat sebagai pendampingmu tidak akan lebih... hatiku terlalu dingin melebihi dinginnya kutub utara, pendiriankupun terlalu keras mengalahkan karang... aku akan membuat kau mengakui kalau AKU PENDAMPING TERBAIKMU..."

#4

Suasana sekolah ramai dan heboh karena Shin, sementara Mira masih terus merapikan barang2nya. Sesaat kemudian kakinya dilangkahkan kedepan gerbang yg penuh sesak dengan murid2 yang berteriak2 karena kedatangan Shin.

Hwang Mira POV,
Apa yang dipikiran Shin hingga dia datang kesekolah ini, ingin memata2i atau mencari tahu tentang aku, kecurigaannya sungguh terlalu, bagaimana wartawan tahu, membuat kacau.

"Pangeran Shin... benar Pangeran Shin..."jerit salah seorang murid.Dia hanya duduk diam dalam mobil, dia sendiri tak terkawal para penjaga, ada apa ini?....
Teriakan para siswi benar2 gaduh, wajahnya tetap dingin ditambah dengan kacamata gelap yang tak dilepasnya, wajah tersirat kemarahan. Perlahan aku melangkahkan kaki mendekatinya, entah dari arah mana yang pasti aku melihat wartawan banyak mengambil fotonya, ide gila apa dikepalanya hingga dia datang kemari....

"Putri Hwang....."sapa Man Bok saat posisiku sudah dekat dimobilnya.
"Man Bok Ahjussi...."
"berikan kunci mobilmu padanya kau pulang bersamaku..."ucapnya tanpa ekspresi
Entah mengapa aku menuruti perintahnya, Ia langsung membimbingku masuk kedalam mobilnya, sesaat kemudian ia terus melaju dengan kecepatan tinggi. DIAM hampir setengah perjalanan kami diam.

"Ingin melarikan diri..? kalau kau berniat untuk itu tidak akan pernah aku izin menjelang detik2 pernikahan kita..."ucapnya memecahkan kebisuan kami.
"maksudmu..."
"JANGAN PERNAH MEMBUAT MALU ISTANA... bila kau ingin pergi seharusnya dari awal tidak begitu saja kau terima permintaan Ibu Suri, aku tidak akan pernah membuat hidupmu tenang bila itu terjadi... jangan pernah membuat luka dan kecewa dihati eomeoni juga halmeoniku... JANGAN PERNAH..." suara bassnya penuh emosi dan ancaman menguasai mobil.

"DENGAR YANG MULIA PANGERAN SHIN YOUNG... CUKUP SUDAH BERBAGAI HINAANMU UNTUKKU, AKU AMAT SANGAT MENGHORMATI MEREKA BERDUA, BILA KAU MENGIRA AKU INGIN MERUBAH STATUS SOSIALKU... ANDA SALAH DUGA YANG MULIA, AKU MEMANG SEBATANG KARA TAPI AKU TIDAK BUTUH BELAS KASIHAN ORANG LAIN... CUKUP YANG MULIA PANGERAN SHIN, AKU MASIH MENERIMA DAN MAU MENJALANI PERNIKAHAN INI KARENA JANJI APPA JG HALABEOJIKU DAN AKU MASIH BERTAHAN KARENA AKU MENGHORMATI IBU SURI DAN PERMAISURI, PERLU KAU INGAT AKU TIDAK PERNAH SEDIKITPUN MENGELUARKAN KATA2 JUGA PERMINTAAN PADAMU JUGA KERAJAAN UNTUK MEMBATALKAN PERNIKAHAN INI, TAPI BILA ITU MAUMU, DENGAN SENANG HATI AKU KEMBALI KEASALKU.... TURUNKAN AKU DISINI..."Teriakku penuh marah, mataku panas dan nanar karena menahan airmata ini tidak jatuh dihadapannya, aku makin membencinya.

"Turunkan aku disini... atau aku akan loncat.."
"aku akan menurunkanmu diistana... jadi DIAMLAH.."
"Pangeran Shin, aku akan benar2 loncat bila kau tidak hentikan mobil ini... KENDARAAN JUGA TUBUHMU TERLALU SUCI UNTUK TERSENTUH AROMA JUGA KULIT TUBUHKU, hentikan atau aku loncat.." ancamku yang sudah melepaskan seatbelt.

Terlihat wajahnya terlihat kalut saat tanganku mulai mengarah ke pintu mobil, dipikirnya aku hanya omong kosong mengancamnya.
"Augh......" kepalaku terbentur dashboard saat ia mengerem mendadak, aku merasakan ada yang basah dikeningku, DARAH.
Refleks aku menutup luka itu dengan rambutku dan keluar dari dalam mobil berlari menjauh.
"Putri... Hwang Mi Ra..... " Shin berhasil mengejarku.
"Darah... Luka.... Putri, kau..." Tanyanya kaget dan cemas.
"Luka ini cuma goresan yg bisa hilang Pangeran, tapi hinaan juga tuduhanmu membuat luka tersendiri ditempat lain dalam tubuhku... Kau bilang aku bebas melakukan apapun yang kau mau kan?? Lepaskan aku... aku ingin sendiri sekarang.." Ucapku sambil menghempaskan tangannya.
"TAXI....."
Aku meninggalkannya, entah raut wajah seperti apalagi yang diperlihatkannya aku tak perduli lagi, entah kini sebesar apa kini kebencianku padanya, bila ia tak menginginkanku mengapa tidak mengusir ata berdoa agar aku cepat pergi dari istana, aah perih rasanya kening ini, pusing benturan itu keras karena seatbelt aku lepaskan.

"Nona, sepertinya kekasihmu mengikuti kita..."ucap supir Taksi.
"Kekasih??? HEH....." Aku sempat bingung dan saat kutoleh kebelakang, Benar mobil Shin masih mengikuti.
"ahjussi bisakah kau percepat, atau kita masuk kejalan yang padat lalulintas..." Pintaku.
"Baik nona...."

Author,
Taksi yang membawa Mira mempercepat lajunya, dan Mobil Shin ikut melaju cepat agar tak kehilangan jejak Mira. Saat memasuki jalan besar yang padat dengan kendaraan, mobil Shinpun masih dapat mengejar. Mira yang mulai merasakan pusing dikepalanya makin gelisah melihat Shin yang terus mengikutinya. Raut wajahnya mulai pucat keringat dingin mulai mengalir, ia terus menutupi luka dikeningnya yang makin perih karena keringat.
"ahjussi, jalan didepan kita kekanan saja...."pinta Mira.
"baik Nona.... hmm, Nona wajahmu pucat sekali.... apa kita perlu ke RS?"
"tidak perlu ahjussi, aku baik2 saja... terus konsentrasi pada arahmu ahjussi.."

"Benar2 gadis keras kepala, bagaimana mungkin dia bertahan dengan luka itu....
Mengapa ia melepaskan Seatbelt nekat ingin loncat dari mobil...."  bisik Shin dalam hati.

"ARGHHHH.... Ah, lampu merah.... Aish, Arggghhhhh..." ungkap Shin penuh kesal karena Lampu merah itu menghalanginya tuk mengejar Mira.
"Kang Man Bok, beritahu aku bila Putri Hwang kembali..." Perintah Shin lewat HP.
Shin langsung memutar balik mobilnya kembali ke Istana.
"Darah, berdarah..... argh, bagaimana bisa aku melepasnya.... HWANG MI RA, MENGAPA AKU HARUS MEMIKIRKAN GADIS LIAR KERAS KEPALA ITU.... Arrrghh....." Shin terus meluapkan amarahnya, tangannya sesekali memukul setir melampiaskan emosinya.

Istana,

"Putri Hwang sudah kembali..." Tanya Shin yang baru kembali dan langsung masuk ke kamarnya.
"Belum Pangeran... " jawab Man Bok.
"hmmm, Pangeran..... dalam mobil Putri hanya ada buku2 dan seluruh peralatan mengajar Putri Hwang, kabar yang saya tahu Putri Hwang hari ini hari terakhir mengajar....." Lapor Man Bok.
"Pergilah... perintahkan Yoo Hye merapikan barang2 Putri Hwan itu..."jawab Shin pelan.
"baik pangeran..." Man Bok pergi meninggalkan ruangan Shin.

BRUUUGH....

Shin membanting bantal kecil yang menjadi sandarannya ke tumpukan Buku, semua buku kini berantakan. Wajahnya gelisah amarah masih terpancar disana, bingung kalut, pikirannya hanya tertuju pada Mira....
"... CUKUP YANG MULIA PANGERAN SHIN, AKU MASIH MENERIMA DAN MAU MENJALANI PERNIKAHAN INI KARENA JANJI APPA JG HALABEOJIKU DAN AKU MASIH BERTAHAN KARENA AKU MENGHORMATI IBU SURI DAN PERMAISURI, PERLU KAU INGAT AKU TIDAK PERNAH SEDIKITPUN MENGELUARKAN KATA2 JUGA PERMINTAAN PADAMU JUGA KERAJAAN UNTUK MEMBATALKAN PERNIKAHAN INI, TAPI BILA ITU MAUMU, DENGAN SENANG HATI AKU KEMBALI KEASALKU...."
kata2 Mira itu masih teringang ditelinganya, dan DARAH ia teringat darah yang mengalir diwajah Mira.

Shin menyegarkan diri dan pikirannya dari Mira, Shin memasrahkan diri dibawah derasnya air dari shower, kemana dan bagaimana Mira, ia sama sekali tak menemukan petunjuk akan jawabannya itu....


BERSAMBUNG...

3 komentar:

  1. seruuuu.... lanjutin dooong,... hihi, aku kan blm pernah baca yang di FB, hehe....
    aneh, tiap komen selalu gbs.... coba yang kali ini aaah....

    BalasHapus
  2. waah makin penasaran..syang ga bisa didownload dimanapun ya..??? ehehhe kan blom da filmnya..
    baru baca skrg si, tapi lngsung kebut nympe chapter 4, waaahhh moga2 terus lanjut ya kak...
    kan penasaran jga pengen tau gmna critanya..
    smangat..^^

    BalasHapus
  3. wkwkwkw itu nyak nape piku2 yang terakhir astajim wkwkwkwkwkwkwkw*ngakak gelingan*

    BalasHapus