Selasa, 26 Oktober 2010

(FF) MY LADY...... Chap Five

Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid


Sebelumnya......,


"...KENDARAAN JUGA TUBUHMU TERLALU SUCI UNTUK TERSENTUH AROMA JUGA KULIT TUBUHKU,..."
"Augh......"
"Putri... Hwang Mi Ra..... Darah... Luka.... Putri, kau..."
"hmmm, Pangeran..... dalam mobil Putri hanya ada buku2 dan seluruh peralatan mengajar Putri Hwang, kabar yang saya tahu Putri Hwang hari ini hari terakhir mengajar....." Lapor Man Bok.
"Nona, sepertinya kekasihmu mengikuti kita..."ucap supir Taksi.
"ahjussi bisakah kau percepat, atau kita masuk kejalan yang padat lalulintas..."


#5

"turunkan aku disini Ahjussi...." ucap Mira pada supir taxi
"perlu aku tunggu nona...."
"tidak perlu ahjussi kembalilah... terima kasih, ambil kembalinya untukmu.."
"baiklah... terima kasih nona, berhati - hatilah, hari mulai malam..."
"nde..."

Hwang Mi Ra POV,


Entah mengapa kakiku melangkah kemari, entah mengapa aku ingin mengadu kepada orang tua juga halabeoji.
Appa, Eomma, Halabeoji, akankah aku sanggup menghadapi ini, mengapa kalian tidak mencarikan aku keluarga biasa saja bukan keluarga kerajaan seperti ini, ini terlalu berat.....

Udara dingin mulai menusuk pori2 dan tulangku, keringat yg sedari mengucur karena sakit ini makin menambah dingin tubuhku, Aku terus memaksakan melangkah mendekati makam ketiganya, kepala ini makin terasa berat, pandanganku mulai melayang, aku memukul kedua pipiku perlahan untuk mengubah ekspresiku saat aku hampir mendekati makam walau dingin ini mulai merasuk tubuh hingga gigiku gemeretak, aku juga merasa jari2 tanganku mulai hilang rasa, sepertinya aku demam, ku rapikan rambutku yg telah basah oleh keringat, benar2 kuubah wajahku menjadi ceria saat didepan mereka. Rasanya aku tak ingin ketiga dialam sana tau kesedihan dan sakit hatiku, biarlah mereka selalu merasakan aku yg gembira dan selalu senang menjalani hidup walau kesepian tanpa mereka.
Rumput mulai tinggi, walau aku mulai merasakan tubuhku tak seimbang aku terus mencabuti rumput dan membersihkan ketiga makam orang yg kusayang.

"Appa, Eomma, Halabeoji..... aku akan menikah... mengapa kalian tidak memberitahu aku kalau kalian memilihkan calon suami tampan untukku, harusnya aku bisa mengenal dan berpacaran dengannya lebih dulu... kalian mengkhawatirkanku, takut aku tidak bisa memilik laki2 terbaik untuk hidupku?? Terima Kasih, Terima Kasih kalian mau memikirkan semua ini untukku, kini aku tidak akan sendiri, aku akan memiliki keluarga, aku akan punya appa, eomma juga halmeoni pengganti kalian... doakan aku dari sana semoga aku bisa menjadi pendamping juga anak yang baik untuk mereka... aku merindukan kalian...."

Author,


Mira memberi penghormatan dan menyiram soju ke masing2 makan, dalam hati ia ingin menjerit dan menangis, namun ia tetap memaksakan tersenyum dan menunjukkan kebahagiaan kalau dia akan menikah. Mira melangkah pergi meninggalkan makam, ia tak berani menoleh kebelakang, airmatanya sudah deras mengalir kini, suara tangisnya tertahan ia membekap mulutnya rapat2. Keluar area makam ia menangis sejadi2nya duduk diatas jenjang anak tangga, kepalanya makin pusing, darah mulai mengalir kembali dari keningnya.
"nona, kau tidak apa2...."
"ahjussi, bukankah kau kusuruh pergi.." Tangis Mira terhenti, ia terkejut dengan sapaan supir taxi yang mengantarnya.
"bagaimana aku bisa tenang meninggalkanmu nona, didalam perjalanan tadi kau sudah pucat, kini hari mulai malam kau sendirian menangis di makam... mari kuantar pulang nona, wajahmu makin pucat..."Supir taksi itu membimbing Mira masuk kedalam mobil.

Sepanjang perjalanan airmata Mira terus mengalir, supir taksi hanya memandangny dari kaca spion tak berani sedikitpun bertanya.
Hari kian gelap, bulan yang hanya separuhpun sudah beranjak naik berganti tugas dengan matahari, udara dingin menjelang pergantian musim mulai menyelimuti malam.
"arghh... kepalaku.... aaaarrgh..." jerit Mira menahan sakit dikepalanya.
"nona.. apa kau baik2 saja.. perlu aku antar ke RS, ada darah diwajahmu..." Supir taksi panik.
"ahjussi perhatikan jalanmu aku baik2 saja... ahjussi, lampu merah didepan belok kekanan..."ucap Mira.
"baik nona,...... KANAN??? Nona, itu kearah Istana.... bagaimana mungkin? apa kau..?"
"ahjussi, tak apa... aku pelayan, aku bekerja disana nanti mereka mengenaliku, argh... teruslah ahjussi..."
"nde..."

Wajah supir taxi menegang saat mobilnya mulai masuk ke area istana, walau hanya terlihat pemandangan indah dari lampu2 istana namun detak jatungnya makin kencang, ini benar2 area yang menakutkan untuknya dan pertama kali dalam hidupnya ia memasuki wilayah Istana. Dalam hati ia bertanya benarkan nona ini hanya seorang pelayan.....
Wujud istana makin terlihat jelas didepan matanya, matanya sesekali melirik pada Mira yang makin pucat dah bermandikan peluh, dia terlihat lemah. Saat didepan gerbang kendaraannya dihentikan oleh pengawal istana, namun Mira langsung membuka jendela mobil, taxi terus diijinkan masuk, "ahjussi buka terus kaca jendelanya, 3 gerbang lagi itu tempatku bekerja.."lirih Mira yang makin lemah.
Gerbang pertama, gerbang kedua, gerbang ketiga....

Istana Gongju


"Putri belum kembali...?"
"belum Pangeran, Yoo Hye Mae Ri juga Ji Ae masih tetap menunggu Putri..."jawab Man Bok.

"Putri Hwang datang... Putri Hwang..." suara ribut diluar membuat Shin berlari keluar.

"Putri... Tunggu, aku hanya.... Nona, anda Putri bukan pelayan??" Supir Taksi panik saat semua berteriak memanggil nama Mira dengan Putri, dan para pengawal mengerubunginya.
"Ahjussi tenanglah... biarkan dia pergi..."ucap Mira lemah pada para pengawal yang mendekati supir Taksi itu.
"Ahjussi ini ongkos taksinya terima kasih untuk hari ini..." ucap Mira kembali.
"Terima Kasih Nona.. oh, Putri.. Maaf..." ucapnya berpamitan, dan Mira hanya tersenyum.
Mira melangkah gontai, beberapa pelayan dan pengawal hendak membantunya namun ditolak, sesaat kemudian....

"PUTRI HWANG...."
Shin yang sedari tadi menunggu tergesa keluar ruangan saat melihat Mira gontai, Shin langsung menggapai tubuh Mira yang pingsan, ia langsung menggendong Mira kekamarnya.
"Mae Ri, gantikan pakaian Putri... Man Bok hubungi Dr. Kim.... Yoo Hye, buatkan susu hangat...."perintah Shin panik.
Shin menyibak rambut di kening Mira, terlihat luka yang masih basah, Pelan Shin membersihkan luka itu, wajah Mira terlihat sangat pucat.
"Pangeran.... Pangeran Shin..." Teriak Mae Ri. Shin langsung mendekati Mae Ri.
"Barang2 Putri....." ucap Mae Ri sambil menunjuk tumpukan tas dan kotak yang tersusun rapi dalam lemari.
"apa kau tidak memeriksa tempat ini..."ucap Shin marah
"Maaf Pangeran, aku sudah mengeceknya, barang2 itu ada dibalik lemari ini..." jawab Mae Ri takut.
"dibalik lemari..??" Shin Bingung, langsung menyibak lemari pakaian Mira, ya, ada pembatas disana yang bisa dibuka, banyak barang2 yang tersimpan rapi oleh Mira.

"Pangeran, Dr. Kim...." ujar Man Bok.
"Kang Man Bok, apa dlu pernah ada tempat dibalik lemari ini..."tanya Shin.
"ada Pangeran, dlu tempat dokumen kerajaan sewaktu perpustakaan terbakar, mendiang raja terdahulu membuat ruang disini takut ada dokumen yang hilang... karena ini area pribadi Putri kerajaan karenanya raja memilih tempat ini dan membuatnya tempat penyimpanan sementara disini.. ada masalah Pangeran?"
"tidak ada,.. Mae Ri, rapikan kembali... Dr. Kim sudah memeriksa Puteri.....?" Tanya Shin pada Man Bok sambil melangkah pergi meninggalkan Mae Ri.

"biarkan Putri beristirahat selama beberapa hari Pangeran... tubuhnya terlalu lemah, mungkin ada masalah yg membebani..." Terang Dr. Kim saat Shin menemuinya dikamar Mira. "Lukanya...?" Tanya Shin sambil melirik melihat Mira yang tertidur.
"tidak apa, tapi bila masih pusing mungkin kita harus ct scan tuk memastikannya... tapi Pangeran, bukan masalah dilukanya, namun Putri sepertinya menderita gejala Hiportemia, entah berapa lama ia diluar sana... sedari tadi ia mengigau, mohon ada yang menjaganya malam ini saya khawatir Putri akan berhalusinasi.. namun saya lebih mengkhawatirkan paradoxical feeling of warmt, .. "Teramg Dr. Kim.
"Paradoxical Feeling Of Warmt???? maksudnya.... apa sebegitu parahnya, Dr. Kim lakukan yang terbaik untuknya..."pinta Shin.
"Putri akan merasakan panas walau sebenarnya tubuhnya kedinginan, semoga tu tidak terjadi karena ini baru gejala, mungkin kondisi fisik Putri sedang tidak fit, telat makan mungkin juga karena ada masalah yang mengganggu pikirannya hingga kondisi Fisik Putri menurun dan tidak mampu bertahan dengan cuaca dan udara dingin diluar sana, sepanjang periksaan saya ini baru gejala awal Pangeran, karena Hipotermia biasa menyerang para pendaki yang kelelahan fisik, maaf bila itu membuat Pangeran khawatir... maafkan aku Pangeran Shin.."ucap Dr. Kim.

Kang Man Bok mengantarkan Dr. Kim pulang, sesaat kemudian Shin hanya duduk terdiam memandang Mira yang tidur gelisah, rasa bersalah kasihan sesal marah khawatir semua ada dalam pikiran dan tergambar diwajahnya.

"Bagaimana dia bisa bertahan dikondisi udara dingin pergantian musim seperti ini, berada diluar sana hanya dengan sehelai kemeja, dasar keras kepala, kenapa harus melarikan diri dariku saat ada luka yg diderita, benar2 membuat repot dan susah semua orang... apa aku masih perlu merasa khawatir dan kasihan padanya? aku hanya mengkhawatirkan Permaisuri dan Ibu Suri bila mereka mengetahui tentang ini, aku tidak ingin mereka khawatir... Pergi ke makam orang tua tanpa mengajakku yg akan menikah dengannya? Apa dia juga berpikiran sama denganku, hanya menjadikannya PENDAMPING... syukurlah kalau dia berfikir sama tentang perkawinan ini...." bisik Shin dalam hati.

"Pangeran Shin, Ibu Suri datang...."bisik Yoo Hye.
"bagaimana Mira, mengapa bisa begini Pangeran...."tanya Ibu Suri khawatir yang langsung duduk disisi Mira menggantikan Ji Ae yang mengompres Mira.
"kalian pergi istirahat, aku yang menjaga Putri.."Perintah Shin pada ketiga pelayan Mira.
"Anakku bagaimana ini terjadi...." Ibu Suri masih terus bertanya pada Shin.
Ibu Suri membantu Shin merawat Mira, Igauan Mira masih terus terdengar, Shin dan Ibu Suri berharap tidak ada suatu hal yang terburuk terjadi pada Mira.


Bersambung....

FYI....
* Hipotermia :
Penyakit dimana disebabkan karena mekanisme tubuh untuk mengatasi perubahan suhu terganggu, hingga tubuh kita mengalami penurunan suhu inti, dimana tubuh akan merasakan kedinginan setelah hawa panas dalam tubuh menghilang dan menyebabkan pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh. *mian klo salah ya, coz agak2 lupa maklum diterangin ma anak MAPA wkt jaman kuliah dulu*
*Paradoxical Feeling Of Warmt :
Puncak dari Hiportemia, dimana penderita tidak lagi mengalami kedinginan namun rasa panas yg menyerang sehingga tanpa dia sadari penderita akan membuka pakaiannya dan penderita jg mengalami halusinasi, walau sebenarnya sblm sampai pd tahap ini penderita biasanya sudah berhalusinasi.

Mian, klo info penyakitnya salah....

1 komentar:

  1. hiks3 sedih ni nyak episode ini sering2 nyak mira sakit gini wkwkwkwwkkw, ari rela dah ngegantiin mira wkwkkw

    BalasHapus