Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Sebelumnya,
"melihat kondisi calon istriku yang sudah begitu menghebohkan dan merepotkan semua orang.. kau sudah sehat permaisuriku..."ucap Shin.
“oh, jangan sampai kau tergoda denganku Pangeran Shin bahkan sampai Jatuh Cinta Padaku.. Aku Tidak Ingin Terpenjara Karena Cintamu... Maafkan aku bila tak membalasnya, Pangeran Shin...." jawab Mira tersenyum.
“AKU BERHARAP BISA MENJAGA CINTAMU NAMUN SAYANG ITU TAK AKAN PERNAH BERBALAS... apa anda masih mau memberikan Cintamu untukku Pangeran..”
“JANGAN PERNAH BERHARAP LEBIH ATAS PERNIKAHAN INI PUTRI HWANG, AKU SUDAH TIDAK MEMILIKI CINTA UNTUK KUBAGI, AKU HANYA INGIN MEMBAHAGIAKAN IBU SURI JUGA PERMAISURI... CUKUP SEBAGAI PENDAMPINGKU TIDAK LEBIH...”
#7
Sementara istana terus didatangi para tamu. Suasana istana beberapa hari menjelang pernikahan begitu repot semua sibuk menyiapkan acara terbaik tuk pernikahan ini.
Yoo Hye, Mae Ri, juga Ji Ae membantu Mira untuk tahap2 perawatan diri, Mira berendam dalam bak besar berisi air hangat dengan berbagai macam bunga dan aroma therapy, banyak pertanyaan yg diajukan Mira dari semua buku dan dibacanya. Yoo Hye menerangkan semua pertanyaan Mira, sementara Ji Ae dan Mae Ri sibuk memandikan Mira.
“banyak sekali eonni, begitu panjang prosesi pernikahan itu...”ucap Mira.
“Putri Hwang sepertinya sudah tidak sabar ya...”ledek Mae Ri yang dipelototi Yoo Hye.
“Mae Ri, sepertinya hari itu benar2 melelahkan.... Yoo Hye Eonni, apa dulu Pangeran Shin tidak mempunyai kekasih...”tanya Mira.
“Putri Hwang.... memang anda tidak tahu...?” Tanya Mae Ri.
“apa yang kuketahui, benar Pangeran tidak ada kekasih..?” Tanya Mira kembali.
“Dulu ada Putri... itu sudah lama sekali sebelum Pangeran Shin sekolah ke Luar Negeri..”Terang Yoo Hye.
“tapi gadis itu membuat Pangeran harus berpisah dengan Permaisuri dan Ibu Suri Putri Hwang....” Mae Ri melanjutkan.
“mengapa... apa Permaisuri tidak menyukai gadis itu... mmm, sepertinya Permaisuri bukan sosok Ibu yang mengekang Pangeran Shin..”
“Gadis itu punya sejarah kelam yang pangeran sendiri tidak mengetahuinya, ia hanya mengincar status dan banyak keuntungan dari Pangeran...”Cerita Mae Ri.
“Mae Ri...”bentak Yoo Hye.
“Eonni.. biarlah aku ingin tahu siapa suamiku.. apa salah, Eonni... jangan terlalu formal saat kita hanya berempat, janji..” Pinta Putri, Yoo Hye hanya mengangguk.
“Gadis itu membawa bencana diistana Putri, Permaisuri sampai sakit Ibu Suri juga tak mau bicara dengan Pangeran Shin, Yang Mulia marah dengan Pangeran hingga tidak bicara sama sekali untuk waktu yang lama itu yang membuat Permaisuri sakit, ada Gadis itu istana kelam, sama sekali tidak ada keceriaan sampai Putri datang kemari...”lanjut Mae Ri.
“kenapa dengan gadis itu....”Tanya Mira.
Ketiganya diam, Mira bermain air sambil menunggu jawaban. Lama tak ada suara, Mira memperhatikan ketiganya. “Begitu besarkah aib itu hingga kalian tak ingin bicara....”
“Putri Hwang, kami tidak berani...” ucap Yoo Hye.
“kalian tak perlu bicara cukup angguk dan gelengkan kepala dari setiap pertanyaanku.. Apa gadis itu berselingkuh?” Tanya Mira, Ketiganya berpandangan.
“jawaban itu meragukan, apa gadis itu pernah menikah?” Ketiganya mengangguk.
“Pernah Menikah??? Pangeran tidak mengetahuinya?? Bagaimana mereka bertemu?? Jangan buatku makin penasaran ceritakan garis besarnya saja...”Pinta Mira yg makin penasaran.
"pastinya kami tidak tau Putri, hanya yg kami ketahui... Dia pernah menikah dengan seorang pengusaha..."Yoo Hye mulai bercerita.
"Tapi pengusaha itu sakit Putri... dia benar2 ingin mengambil hartanya..."Mae Ri tiba2 bicara, yang dihentikan Yoo Hye.
"Sakit, maksudnya..."tanya Mira.
"Lumpuh, akibat kecelakaan Putri... kira2 setahun kemudian pengusaha itu meninggal... "jawab Mae Ri kembali.
"apa hubungannya... kenapa Yang Mulia, Permaisuri dan Ibu Suri begitu terluka karena hubungan itu..."
"Pengusaha itu..... sepupu dan teman dekat Yang Mulia, Putri Hwang...."Jawab Yoo Hye.
Mira menatap ketiga pelayannya yang tertunduk.
"gadis itu mendekati Pangeran karena ia tau tentang istana dari pengusaha itu... dia sengaja tuk kenal Pangeran dan membuat pangeran jatuh cinta... semua diketahui ketika Permaisuri yang hampir mendukung hubungan Pangeran, mencari tahu tentang asal usul gadis yang dicintai Pangeran....."terang Yoo Hye.
Mira bersandar di bak mandinya, sedikit kini ia tahu kenapa Shin bersikap dingin dan curiga padanya.
"Pangeran Shin dulu tidak seperti ini Putri... dia begitu bersahabat dan ramah, namun sesudah kejadian ini..... Pangeran banyak berubah, Pangeran terlalu merasa bersalah, karenanya Yang Mulia, Permaisuri juga Ibu Suri terluka.... Pangeranlah yang meminta untuk sekolah di LN, Pangeran melupakan semua, melupakan kesalahannya pada istana, juga melupakan luka hatinya Putri...."terang Yoo Hye.
"padahal dulu ada seorang reporter yang menyukai Pangeran, dan Pangeran mengetahui itu, belum sempat mengenal lebih jauh dengan reporter itu, gadis itu datang dan berhasil merebut hati Pangeran....."ucap Ji Ae.
"malam sebelum berangkat ke LN Pangeran menyerahkan semua apapun tentang hidupnya pada Istana, siapapun apapun pilihan Istana untuk hidupnya Pangeran menerimanya.... Untunglah anda segera Datang putri Hwang, senyum dan keceriaan kembali di Istana ini..."ujar Yoo Hye.
"sepertinya Pangeran juga sudah menerima pilihan Istana atas pendampingnya yaitu anda Putri Hwang... "bisik Mae Ri, Mira hanya tertawa.
"andai kalian tau kejadian semalam, pasti kalian tidak akan bicara seperti ini... tapi syukurlah, permainan ini makin menyenangkan.. Pangeran sepertinya kita memang Best Couple untuk drama ini.... aku hanya berharap bisa membantumu tuk mengobati luka orang2 yang kau cintai, karena aku tidak punya kesempatan tuk melakukannya pada orang2 yang kucintai...."bisik Mira dalam hati.
"Bagaimana kalian bisa bicara seperti itu, kalian mengintip aku kalau berduaan dengan Pangeran Ya..."ledek Mira.
"Putri, anda tidak tahu kalau Pangeralah yang merawat anda saat anda sakit kemarin...."ucap Ji Ae.
"Pangeran sampai tidak tidur, dan pagi hari harus menemani Yang Mulia menerima tamu Istana... aduh, benar2 romantis.."ledek Mae Ri.
"Benarkah??? Pangeran yang menjagaku..."Ucap Mira kaget langsung berdiri.
"Ough, Putri Hwang... Tubuh Anda...."Teriak Mae Ri, Ji Ae panik langsung menutup tubuh Mira dengan handuk.
"aduh kan hanya kita... "Ucap Mira tertawa melihat pelayannya panik
"Putri Hwang, air sudah mulai dingin kita lanjutkan nanti... sekarang Putri berpakaian..."pinta Yoo Hye yang tersenyum dengan ulah Mira.
Sesudah berpakaian Yoo Hye terus mengajari Mira semua tahapan prosesi pernikahan, saat beristirahat Mira menyempatkan diri tuk mengunjungi Permaisuri dan Ibu Suri kemudian kembali ke kelas Yoo Hye hingga sore menjelang.
"Putri Obat anda..."ucap Ji Ae, yang langsung dimunum Mira.
"Eonni, cape.... lebih enak mengajar sehari full murid2 yang berulah macam2 daripada kelasmu hari ini..."keluh Mira.
Yoo Hye, Ji Ae dan Mae Ri hanya tertawa melihat Mira yang kelelahan.
"Putri Hwang... tadi Putri bertanya tentang kekasih Pangeran, bagaimana dengan Putri sendiri, apa Putri memiliki kekasih?"Tanya Mae Ri.
"Mae Ri, itu tidak sopan..." tegur Yoo Hye.
"gantian menyelidiki aku ya... tapi rahasia jangan beritahu Pangeran ya..." Ucap Mira tersenyum
"aku tidak punya kekasih, merasakan jatuh cinta itu apa aku juga ga tahu.. hanya aku pernah menyukai seorang sunbae saat sekolah dlu.. Tapi.............."Ucap Mira tertunduk.
"terlahir sebagai seorang yatim piatu dan sebatang kara membuatku tak berani untuk memiliki dan dimiliki seorang... entahlah, aku sendiri yang tidak berani dan menutup diri untuk mencintai dan dicintai... kebahagian buatku ketika tahu orang tuaku sudah menitipkan aku pada Istana... kebahagianku bukan karena menikah dengan Pangeran dan mengetahui aku akan menjadi Permaisuri dari seorang Putera Mahkota..
Kebahagiaanku karena aku memiliki suatu keluarga yang telah lama hilang dari hidupku.. merasakan kasih sayang eomma dan halmeoni, bertemu kalian yang seperti saudara untukku... " Ujar Mira dengan pandangan kosong kemudian melihat ketiganya.
"Putri Hwang....."lirih Ji Ae berkaca2.
"anda mencintai Pangeran Shin Putri?" Tanya Mae Ri.
"Aku belum tahu, kami baru saja kenal bagaimana bisa secepat itu.. apalagi pernah ada luka dihati Pangeran..."Jawab Mira.
"sepertinya itu tidak akan terjadi Mae Ri.. aku bukan obat tuk menyembuhkan luka, aku juga bukan stuntman tuk peran pengganti, aku juga bukan aksesoris sebagai pelengkap hiasan hidupnya, aku akan tetap Hwang Mi Ra... hanya pendamping dan teman tuk dirinya..." bisik Mira dihatinya.
Malam Hari,
Mira mendapati Shin duduk seorang diri ditaman belakang istana sedang membaca buku, ragu sesaat untuknya mendekati Shin, namun akhirnya ia mendekati calon suaminya tersebut.
"boleh ku temani Pangeran... janji aku tidak mengganggumu..."ijin Mira, Shin memandangnya dingin.
"kau bebas melakukan apapun Putri... itu bagian dari perjanjian kita kan??" sindir Shin.
"Pangeran Shin... sepertinya aku makin menyukai permainanmu... mmm, bagaimana bersikap didepan umum nantinya, apa aku harus bergayut manja dilenganmu, bersandar dipundakmu... hahaha, aku tidak punya bayangan karena setiap bertemu kita seperti musuh..."ledek Mira.
"Putri Hwang.... kau menemuiku hanya ingin meledek??"
"begitulah... aku kesepian kalau sehari tidak berdebat denganmu..."jawab Mira meledek.
"Gadis aneh... aku merelakan tidak hanya tangan dan pundakku, mungkin bagian tubuh yang lain tuk menjadi pusat "Kemanjaanmu"... tapi bukankah kau pernah merasakan pelukan tubuhku saat kau sakit kemarin... atau jangan2 memang kau sudah mengincarnya.."ledek Shin dengan senyum disudut bibirnya.
"oh iya... aku lupa berterimakasih.. karena kau begitu setia menjagaku saat sakit... yakin aku hanya memelukmu, apa kau tidak menginginkan yang lebih selain pelukan Pangeran....?"Sindir Mira.
"Putri Hwang, andai tubuhmu tidak terlalu berkeringat dan panas tinggi.... hmm, mungkin aku akan melakukan hal yang lebih menanggapi pelukkanmu, sesuatu yang mungkin akan kau kenang sepanjang hidupmu..."Jawab Shin tersenyum menang karena melihat ekspresi wajah Mira yang berubah.
"aku akan menunggu saat itu Pangeran... mungkin itu bisa jadi ucapan terima kasih atas perhatianmu yang begitu besar padaku... lanjutkan bacamu pangeran, aku sepertinya ingin beristirahat...."ucap Mira menyindir perkataan Shin.
"sekali lagi terima kasih kau menjagaku... mmm, aku tidak perlu menemani kau tidur malam ini kan sebagai imbalan atas perawatanmu saat kusakit kemarin??" Sindir Mira saat berpamitan.
Shin tak menjawab, dia hanya memandang Mira lekat karena tak mengira dengan kelihaiannya membalas semua perkataan sindirian dan godaan dari Shin.
Dua Hari Kemudian,
"Putri Hwang, anda cantik sekali.... Pangeran pasti akan bingung melihat anda..."jerit Mae Ri.
"Yoo Hye Eonni, aku panik... jantungku berdetak kencang..."ungkap Mira.
"tenanlah Putri.. semua sudah diatur anda tinggal mengikutinya saja... hari ini pasti akan berlalu dengan cepat.."ucap Yoo Hye menenangkan Mira.
Yeonhoejang,
Ketiga pelayan Mira membimbing Mira tuk mulai mengikuti prosesi pernikahan, dari Gyobaerye, Hapgeunrye dan seterusnya diikuti oleh pasangan pengantin ini. Wajah Yang Mulia, Permai suri dan Ibu Suri begitu bahagia saat keduanya melakukan prosesi membungkuk memberi penghormatan kepada mereka.
Upacara pernikahan terus berlangsung hingga malam hari, nuansa tradisional dan modern menghiasi pernikahan Mira dan Shin.
Saat pesta berlangsung Mira membawa 2 gelas sampanye ditangannya dan bergerak keluar ke taman. Wajah sedih tergambar jelas diwajahnya, sesaat kemudian matanya berkaca2 memandang langit yang begitu cerah dengan bulan penuh dan taburan bintang penghias langit malam seakan menikmati pesta pernikahannya, namun tidak demikian dengan hatinya.
Bersambung............