Minggu, 19 Desember 2010

(FF) MY LADY...... SEMBILAN BELAS

Mo Entry Part ini kok senyum2 mulu...
inget MSAON Epi 8,
aduh tu adegan mirip...
Double Geun kabur melarikan diri dr Fans,
Ngumpet di gang kecil, Ngos2an b2an, trus Kissu
Napa bisa sama yack... *senyum2, cengar cengir ga jelas*

Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Choi Hyun Na as Reporter

Sebelumnya,
"Oppa, apa kau terbiasa mengerjakan pekerjaanmu dikamar sebelum kau tidur..?" Tanya Mira.
"tidurlah... aku mengecek dokumen dn pekerjaan sebentar ya..."jawab Shin.
"Oppa, mengapa mencariku.. mengapa menjemputku..."Tanya Mira yang masih memejamkan mata.
"salah bila aku menjemput istriku yang pergi untuk kembali kerumahnya..?"Tanya Shin. "Oh karena itu.. miane oppa.. aku selalu membuatmu susah... "jawab Mira.
"Cantik...."gerak bibir dan tangan Shin pada Mira dari kejauhan. "Thank You..."Mirapun menjawab dengan gerak bibirnya tanpa suara.
"Pangeran.... apa hubungan pernikahan harus berdasarkan cinta? apa kita juga harus saling mencintai?" Tanya Mira.
"Putri Hwang... seseorang tidak bisa memaksakan orang lain atau pasangannya untuk mencintai.. itu tidak akan membuat nyaman satu sama lain.."jawab Shin.
"Pangeran.... hmmm, apa kita tidak bisa pacaran dulu..."

#19,
Pagi Hari..
"semalam kita berbuat apa...?" Tanya Mira saat keduanya sarapan bersama.
"Memang tidak ingat? aku baru menyadari kalau istriku begitu sexy dan benar2 menggoda.."jawab Shin memajukan wajahnya ke arah Mira.
"Oppa... aku serius jangan meledek.."Mira cemberut.
"mengapa urusan seperti itu aku harus meledekmu..."jawab Shin. "tapi lain kali jangan terlalu ribut ya, desahanmu bisa2 membangunkan seisi istana.."ucap Shin kembali.



Mira bangkit mendekati Shin, Ia langsung duduk dipangkuan Shin yang sedang membaca berkas. "Oppa, benarkah kita melakukannya semalam.. mengapa harus melakukannya disaat aku tertidur... hmm, bagaimana kalau kita lakukan lagi, kau sudah mendengar desahku kini aku yang harus mendengar desahmu...."bisik Mira sambil jari2nya memainkan kancing kemeja Shin.

"Yak... jangan menggoda, bagaimana bila ada yang lihat.. cepat turun dari pangkuanku.."bentak Shin panik dengan ulah Mira. "hahaha... Oppa, kau tidak pandai bersandiwara.... akhirnya terbongkar kebohonganmu... hmm, mana mungkin kau berani melakukannya..."ucap Mira santai yang kemudian langsung berlari dengan tawa puas saat Shin ingin memukulnya.

Malam Hari,
"Putri Hwang..."Panggil Shin pada Mira yang sedang berkumpul dengan tiga pelayannya dan langsung membungkuk saat melihat Shin datang. "Nde...."jawab Mira.
"lusa kita ke Itali mulailah berkemas... kita disana selama seminggu..."ucap Shin.
"Aku... ke Itali?? Konfrensi itukah?? apa yang akan aku kerjakan disana, apa itu akan membantu atau merepotkanmu.."Tanya Mira.

"maumu bagaimana? menemani atau menggangguku...?" tanya Shin kembali, ketiga pelayan Mira hanya senyum menunduk. "bagaimana kalau keduanya... menemani juga mengganggumu itu benar2 menyenangkan.."jawab Mira santai. "bagaimana kalau bulan madu? kita belum pernah kan.."Shin makin santai menjawab smua godaan Mira.
"hmm, begitukah??? ide bagus, pagi pertemuan malam habiskan waktu bersamaku..."ucap Mira duduk dipangkuan Shin.

"Kami permisi Pangeran..."ucap Yoo Hye membawa Mae Ri juga Ji Ae keluar kamar Mira.

"Lihat mereka smua risih melihat ulahmu..."ucap Shin menatap Mira yang mengalungkan tangannya di pundak Shin.
"Salah lagi ya... miane..."ucap Mira yang hendak bangkit dari pangkuan Shin.

"Yak... saat mereka ada kau duduk menggodaku, tapi ketika mereka pergi kau malah menjauh..."protes Shin menarik kembali Mira kepangkuannya kemudian menciumnya, Mira menggigit bibir bawah Shin lalu berdiri menarik tangan suaminya.

"Sudah keluar sana.. aku mau tidur... begitu banyak ciuman yang kau inginkan diriku.."omel Mira mendorong tubuh Shin kearah pintu. "tidak tidur bersamaku...? ya, Hwang Mi Ra.. mengapa meninggalkan aku tidur sendiri.. tidur dikamarku ya..."rayu Shin namun Mira tersenyum menggelengkan kepalanya kemudian menutup pintu kamarnya.

"Putri Hwang... kalau begitu biar aku tidur dikamarmu... Hwang Mi Ra..."Teriak Shin sambil mengetuk kamar Mira yang tak lama lampu dalam kamar itu dimatikan penghuninya. Shin hanya tersenyum kecil didepan pintu kamar Mira, lalu kemudian ia beristirahat dikamarnya.

Esok Hari,

"pakaianmu beres, beberapa buku juga sudah, obat2an juga... hmmm, apalagi yang belum..."ucap Mira pada Shin saat merapikan pakaiannya. "mengapa tidak Mae Ri atau Ji Ae yang menyiapkan.. "tanya Shin melihat Mira yang sibuk.
"oh.. tidak boleh aku yang mengerjakan... miane... Mae Ri.. Ji Ae... tolong bantu.."panggil Mira sambil mengembalikan semua barang2 Shin yang telah dikemasnya ketempat semula.
Mae Ri datang dengan wajah bingung begitu pula Shin yang menghela napas panjang melihat ulah Mira.

"Mae Ri, kemas seluruh kebutuhan Pangeran... "ucap Mira datar.
"Puteri Hwang.. maksudku bukan seperti itu.."Shin memegang lengan Mira.
"Tidak apa Pangeran.. mereka jauh lebih terbiasa mengurusmu ketimbang aku.. aku berkemas dulu, maafkan aku.."pamit Mae Ri melepaskan pegangan tangan Shin.

"Hei... marahkah..."Shin mengusap kepala Mira yang duduk melamun dikamarnya. "hmm, marah?? kenapa harus marah? apa ada hal yang membuatku marah..?" tanya Mira menatap Shin.
"Senang kau mau mengurusku.. tadi aku hanya takut kau letih, ada Mae Ri, Ji Ae yang bisa mengurus semua.. tapi bila kau ingin melakukannya lakukanlah, maaf tadi membuatmu kesal... sekarang lihat kamarku berantakan karena Mae Ri dipanggil Ibu Suri... mau kau merapikan dan mengemasnya untukku???" Rayu Shin duduk disebelah Mira dan meletakkan kepalanya dipundak istrinya sambil menggenggam tangannya erat.

"Oppa.. sejak kapan jadi manja seperti ini.. "ucap Mira. "Sejak diminta jadi kekasihmu.. masih kesal?"jawab Shin.
"nde.. cepat minggir, biar aku rapikan kamarmu..."

"hmm, diam dlu... aku mau tidur dipangkuan istriku, bolehkan? semalam tega membiarkan aku tidur sendiri, setidaknya tawari aku tuk tidur dikamarmu..."Shin berbaring meletakkan kepalanya dipangkuan Mira.
"biasa tidur sendiri, mengapa sekarang manja ingin ditemani... kemarilah, istirahat yg benar..."Mira mengangkat kepala Shin lalu mengajaknya berbaring ditempat tidur, Shin meletakkan kepalanya didada Mira yang mengusap dan mencium rambutnya, sesaat kemudian Shin tertidur dalam pelukkan Mira.

"ouh, maaf Putri..."ucap Ji Ae. "Sttt.... nanti dirapikan lagi, biar Pangeran beristirahat... oh, Ji Ae.. biarkan kamar Pangeran berantakan biar nanti aku yang merapikan...."Mira berbicara nyaris berbisik pada Ji Ae.

"Sudah siap semua...? Pangeran juga Kang Man Bok ahjussi sudah didepan..?"tanya Mira. "Nde.. Pangeran sedang memeriksa jadwal.."jawab Yoo Hye. "Sarapan untuk siapa Ji Ae..?" Tanya Mira saat melihat Ji Ae. "Pangeran Shin.. Putri Hwang, Pangeran belum sarapan.. ia meninggalkannya di ruang kerja.."jawab Ji Ae. "Berikan padaku.. Yoo Hye Eonni, tolong bawakan tasku yach.."Mira keluar kamar berjalan cepat menemui Shin dengan segelas susu juga sandwich ditangannya.

"Ahjussi, maaf aku pinjam suamiku sebentar saja..."ucap Mira. Shin memandang aneh pada Mira yang memotong pembicaraannya dengan Man Bok. "ada apa..?" tanya Shin. "Kesini dulu... ini cepat habiskan..."Mira menarik Shin ke bangku didepan beranda Gwanshim. "aku sedang tidak ingin sarapan.."Jawab Shin. "kalau begitu kita tidak akan kemana2 sebelum Pangeran Sarapan.."ucap Mira. "Putri, jangan buat aku seperti anak kecil... disini begitu banyak pengawal juga pelayan.."Jawab Shin kesal. "Terserah.. tapi aku hanya ingin suamiku tetap sehat, cepat dimakan, sarapan penting untukmu..."bujuk Mira. "Putri, aku tidak suka dipaksa.. dan jangan perlakukan aku seperti anak kecil.. sudahlah kita berangkat.."Jawab Shin yang masih kesal. "Pergilah.. aku tidak ikut.. Hati2 dijalan, jaga kesehatan.."ucap Mira membawa sarapan Shin lalu masuk kedalam istana kembali.

Shin tertunduk menghela napas panjang, kemudian bangkit mengejar Mira yang sudah menghilang dari pandangannya.
"Mereka bertengkar lagi... bagaimana ini... dari kemarin Putri terlihat sedih saat ia tidak boleh mengurus Pangeran.. "ucap Mae Ri. "sudah tunggu saja, biarkan mereka berdua.." Jawab Yoo Hye.

"Putri Hwang... Hwang Mi Ra.. "Panggil Shin.

"Tolong jangan bersikap seperti tadi, aku seperti anak kecil jadinya.. dan tidak semua apa yang kau suka orang lain akan suka... kemarikan sarapannya, biar aku memakannya.."pinta Shin.

"Susunya sudah dingin, sandwich ini juga sudah basi tidak enak dimakan..."Mira membuang sarapan Shin.

"Putri Hwang..."

"Tidak perlu menjerit Pangeran.. aku tau memang apa yang aku suka belum tentu anda suka, jelas kita berbeda dari awal.. dan saat ini tidak juga apa yang kauingin lakukan aku akan melakukannya, pergilah aku bukan manekin yang bisa kau hias dengan pakaian bagus lalu kau pamerkan kemana tempat yang kau suka.. maaf, bila niatku untuk mengurus suamiku kau anggap bagai aku mengurus anak kecil... dan itu menjadi hal sepele menurutmu,…..”Ungkap Mira.

“oh aku lupa kalau aku hanya pendamping bukan seorang istri yang sewajarnya melayani dan mengurus suaminya.. maaf, aku akan pergi mendampingimu kemanapun, karena itu tugasku.. kita pergi sekarang, pesawat tidak akan menunggu penumpangnya, jadi lebih baik kita berangkat sekarang..."Ucap Mira berlalu dari hadapan Shin.

“Putri Hwang… Hwang Mi Ra…”Shin memeluk Mira dari belakang.

“lupakan perjanjian kita, lupakan kalau kau hanya sebagai pendampingku… kali ini aku menginginkanmu menjadi kekasih juga isteriku… bantu aku mewujudkannya… maafkan aku Mira…”bisik Shin.
“Kita pergi oppa, aku hanya kesal sedikit… sekarang sudah reda… ayo..”ajak Mira mengalungkan tangannya kelengan Shin.

@Roma Italia,
Penyambutan juga Jamuan makan malam berakhir, Shin dan Mira dibawa ke Hotel tempat mereka menginap, sepanjang perjalanan Shin tidak pernah melepaskan gandengan tangannya pada Mira.
"akhirnya sekamar lagi..."bisik Shin ditelinga Mira saat mereka dalam Lift.
"Maunya.. kenapa ga pesen tempet tidur yg kecil aja, biar kita makin dekat.."goda Mira.
"hmm, apa kita tukar kamar dengan Man Bok..."usul Shin melawan godaan Mira. "Good Idea.. Kang an Bok Ahjussi, bisa... humph..."Shin membekap mulut Mira yang berteriak pada Man Bok.
"Jangan dengar Man Bok..."ucap Shin saat Man Bok menoleh sambil tersenyum melihat keduanya.
"tadi mau tukar..."protes Mira yang berhasil membebaskan bekapan Shin. "lebih luas, aku makin lebih bebas berbuat padamu..."jawab Shin berbisik. "Berani???"tantang Mira. "mengapa menantangku... bagaimana kalau iya...."bantah Shin mengeraskan suaranya membuat Man Bok tersenyum melihat bayangan pasangan itu dipintu Lift, sementara Mira tertawa puas karena berhasil meledek Shin.

Mira membuka gorden lalu berdiri menikmati pemandangan Roma dimalam hari dari balkon hotelnya, ia meregangkan tangannya menikmati udara malam pertamanya di Itali. "senang..."Tanya Shin memeluk Mira dari belakang. "hmm... indahnya..."ungkap Mira memegang tangan Shin yang memeluknya. Keduanya terus menikmati Kota Roma dari balkon sambil berpelukan sesekali Shin mencium rambut juga leher Mira.

Pagi Hari,
"mungkin pertemuan hari ini sampai siang hari tidak seperti kemarin sampai malam, jadi kita jalan2 plus makan malam, bagaimana..."ucap Shin saat dirinya dibantu mira menyiapkan diri.
"Hmm, aku menunggumu... aku juga mulai bosan, berjalan2 sendiri hanya ditemani penjaga... membuatku risih..."Mira cemberut. "itu hanya protokoler aja... oh, Kang Man Bok...."sapa Shin saat melihat Man Bok datang.

"sampai ketemu nanti malam..." pamit Shin mencium kening hidung dan memberi kecupan dibibir Mira.

Menjelang Senja,
"sudah hampir sore dia belum datang juga.. aku mulai bosan, para penjaga ini juga terlalu mengikutiku.. aku tidak bebas..." gumam Mira dalam hati didepan FONTANA DI TREVI.

"begitu banyak pasangan disini, mereka asyik bercengkrama melempar koin, sementara aku... Shin Young oppa, begitu sibukkah hari ini... hingga hari hampir sore kau juga belum datang.." Mira tertunduk bicara dalam hati.

"Anda sendiri?? tidak ingin melempar koin keberuntungan anda??"Tanya seorang turis pada Mira.
"Oh, aku bersama suamiku... hanya hari ini dia sedang ada meeting.. koin keberuntungan?? bagaimanan mencobanya??"tanya Mira penasaran.

"Ini cobalah, lempar koin hingga masuk ke kolam dengan tangan kananmu melalui bahu kirimu.. bila melempar satu koin, anda akan kembali ke Roma Nona, bila dua koin anda akan mendapatkan cinta, kalau tiga koin anda akan menikah.."terang turis tersebut.

"begitukah.. sepertinya aku butuh dua koin... karena aku sudah menikah.."jawab Mira tersenyum.
Mira melakukan apa yg diterangkan turis tadi, ia memejamkan mata membuat pengharapan, dan dua koin yang dilempar Mira berhasil masuk ke dalam kolam, Mira berteriak dan loncat senang karena berhasil melakukannya.

"Beruntungnya anda nona..."ucap Turis itu sambil tersenyum merasakan kebahagiaan Mira.

"Begitu senangnya... "sapa seseorang dibelakang Mira.
"Oh, Shin Young oppa... kau... itu.. bagaimana mungkin... aku baru saja..."Mira Panik melihat kedatangan Mira, ia terus bergantian memandang kolam berpatungkan sang dewa neptunus dan memandang Shin.
Ia masih bingung dan tidak percaya akan mitos tersebut, namun yang dilihatnya saat ini benar2 pengharapan yang disebutnya sebelum melempar koin.

"Oppa... tadi disana..."Mira menatap Shin sambil tangannya menujuk kearah kolam.
"kau melempar koin? berapa koin? satu... tapi sepertinya tiga koin karena kau manatapku seperti itu.."Shin menduga tingkah Mira.
"anieyo.. hanya dua koin... tapi, bagaimana bisa secepat itu..."
"kau mengharapkan kehadiranku yang membawa cinta untukmu..."ledek Shin. "memang ada cinta untukku.."tanya Mira.
"kemarilah, maaf membuatmu menunggu, aku merindukanmu.."Shin memeluk Mira.
Dari jarak yg jauh, sang turis yang menemani Mira tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Sesaat kemudian Shin membawa Mira mengelilingi Colosse, memberi makan burung merpati yang banyak terbang bebas, Shin menaburkan remah roti disekujur pakaian Mira hingga merpati itu mengerumuninya.
"Oppa, apa mereka akan terus mengikuti kita... aku seperti tawanan perang yg sedang berlibur..."bisik Mira pada Shin.
"hmm, tidak leluasa???" Tanya Shin yang diangguki Mira. "kita kesana, Piazza Di Spanga.. disana ramai orang... kita bisa melarikan diri dari mereka, mau???"ajak Shin. "Oppa Yakin melakukan itu.. acara besok..."Mira ragu.
"tidak wajib, aku ingin berdua istriku tidak boleh???"jawab Shin. "Ayo, oppa...."Mira langsung menarik tangan Shin.

Keduanya mulai membaur bersama para pengunjung juga turis yang lain menaiki jenjang anak tangga, hingga saat menguntungkan Shin membawa Mira pergi menjauh dari para pengawal yang mengikuti mereka.

"Oppa, kemari...."Mira menarik Shin masuk kedalam sebuah toko pakaian di jalan kota yang ramai.
"Kita ganti baju, untuk mengalihkan perhatian..."Mira memilih pakaian diikuti Shin.
"mengapa pakai itu, itu terlalu mini..."protes Shin ketika membayar melihat Mira dengan rok jeans mini kaos ketat dengan luaran jaket jeans. "Oppa, ga sempet protes... ayo mereka diluar toko..."Mira menarik Shin kembali keluar melalui pintu belakang toko.

"haaaaa... akhirnya bebas dari mereka... "ucap Mira tertawa saat keduanya berhasil menghindar dari pencarian pengawal.

"Dengar... marah dan komplainku belum selesai.. mengapa memilih pakaian ini... lihat, walau kau kenakan boot tapi tetap aja jenjang kaki hingga setengah pahamu terlihat... nanti kita cari pakaian lain..."Shin masih memarahi Mira yang hanya tersenyum mendengar omelan suaminya.

"oppa... kau cemburu atau ingin melihat isi dibalik ini...."ledek Mira mengangkat sedikit rok mininya dihadapan Shin kemudian berlari saat Shin membulatkan matanya ingin memukulnya.
"Yak!! Hwang Mi Ra... aish gadis liar... dasar manja senang benar menggodaku.. Mira.."teriak Shin mengejar Mira.
"oppa, aku lapar... kita cari makan dlu, nanti dilanjutkan lagi memarahinya..."ucap Mira yang berjalan menjauh dari Shin yang hanya tersenyum melihat bebasnya Mira mengekspresikan diri bagai tidak ada beban sebagai seorang putri.

"Hwang Mi Ra.... kemari..."Shin bergegas menarik Mira lalu berlari memasuki gang sempit, saat melihat para pengawal yang masih mencarinya.

"mereka masih mengejar kita..."ucap Mira mengatur nafasnya.
"stt, diam...."Shin merapatkan tubuhnya pada Mira yang bersandar ditembok, tangan Shin menumpuk ditembok dan nyaris menutup wajah Mira bila terlihat dari samping.

Begitu dekatnya, Mira merasakan hembusan nafas yang keluar dari mulutnya, Mirapun dapat mendengar jantung Shin yang masih berdetak kencang, Shin makin merapatkan diri pada tubuh istrinya saat melihat bayangan Man Bok diluar gang tempat mereka bersembunyi. Shin menatap Mira yang merasa tidak nyaman karena rapatny tubuh mereka, kepala Mira terus menengok kekanan kekiri menghindari kontak langsung dengan wajah Shin. Bahkan ujung hidung Mira menyentuh leher Shin saat ia masih menolehkan wajahnya, Shin merasakan hal itu kemudian menatap Mira lama, keduanya berpandangan, hingga Shin memberanikan diri mencium bibir Mira.

"Lihat...mesranya mereka... ach, Roma benar2 romantis hingga menggoda semua turis yang datang kemari..."ucap Tunawisma pada Tunawisma yang lain saat melihat kemesraan mereka.

"Pangeran, Putri Hwang.... Kalian dimana???" Ucap Man Bok yang bingung berdiri didepan gang dimana Shin dan Mira masih berciuman namun ia tidak menyadarinya.
*klo mo tau gambarannya tengok MSAON epi 8, yeee... wakakak, puyeng napa bisa sama*


TBC..



FYI :
PIAZZA DI TREVI/FONTANA DI TREVI
berupa patung dewa Neptunus dan dari belakangnya ada air yang mengalir dan membentuk kolam air terjun di bawah patung itu. Dan menurut kepercayaan orang Italy, ada mitos melempar koin dengan tangan kanan melalui bahu kiri yang sangat terkenal . Yaitu barang siapa melempar satu koin, dia bisa kembali ke Roma. Barangsiapa melempar 2 koin akan menemukan cinta, dan yang melempar 3 koin akan segera menikah. Sungguh legenda yang romantis.

PIAZZA DI SPANGA
Bangunan yang banyak dihiasi bunga2, dan memiliki ciri khas dengan anak tangga yang ditengahnya terdapat patung yang menyerupai perahu.

8 komentar:

  1. Gomawo Nyak... Alhamdulilah hari ini dpt rezki tawa melalui FF Nyak hahahah.... *ketawa ketiwi sendirian d kmr*

    BalasHapus
  2. Ana: aseeeeeeek neeeeeeeh, jadi iri ma Mi Ra

    BalasHapus
  3. woooooooooo hoooooooooo, keren :)

    BalasHapus
  4. wah..bikin kesel neh..cz pngen jg jd hwang mira di kissu ma sukkie mulu..

    XD

    ayoo mbk kapan lanjutx neh??dah g sabar nunggux..
    smangat trz y mbk bwt mikirin crita selanjutx..
    lanjutkan!!!

    BalasHapus
  5. Saya suka FF mbk....
    sangat imaginatif...

    kapan yg 20-nya mab? ga sabar nunggu...
    hee....

    BalasHapus
  6. yang 20 dimana dan bagaimana nich, penasaran ,,,semangat ya

    BalasHapus