Cast :
Jang Geun Suk as Prince Shin Young
Hwang Mi Ra as Princess Hwang
Kang Man Bok as Prince Shin Assistant
Lee Yoo Hye as Princess Hwang Assistant
Shin Mae Ri as Maid
Jung Ji Ae as Maid
Sebelumnya,
"Ahjumma, apakah aku harus mencintainya.. apa setiap pernikahan harus ada cinta.. Ahjumma, aku tidak pernah merasakan bagaimana jatuh cinta, bagaimana rasanya dicintai, bagaimana rasanya cemburu... Ahjumma, apa aku harus mencintai suamiku.."
"Perlu bantuan.. aku memang bukan petani, dan tidak mengerti bercocok tanam, tapi bisakah kau mengajariku.. Istriku punya perkebunan besar, jadi aku ingin juga bisa berkebun agar bisa membantunya.. bisa ajari aku nona...?"tanya Shin.
"Satu bulan, aku ingin satu bulan disini... biar aku mengurus semua peninggalan keluargaku.."
"aku akan menemanimu hingga kau mau kembali ke istana, lagi pula desamu tempat yang sangat nyaman, aku juga ingin beristirahat menghilangkan penat..."Jawab Shin santai.
#17,
Ia Mencium bibir bawah Mira dengan lembut kemudian menggoda bibir atas istrinya itu, Shin makin merapatkan tubuhnya ia merangkul pingang Mira, ia terus mencium lembut bibir istrinya dengan lembut. Mira yang beberapa terdiam tidak tahu berbuat apa, akhirnya sadar dan menahan dada Shin dengan kedua tangannya melepaskan ciuman suaminya itu, lalu menatapnya tak percaya dengan apa yang dilakukan Shin, keduanya saling berpandangan.
"Pangeran........ ini tidak seharusnya dilakukan.... "ungkap Mira yang masih terkejut dengan ciuman Shin.
"Putri Hwang, kita sudah menikah jadi....."Shin tidak melanjutkan ucapannya karena Mira pergi keluar dari kamarnya dan langsung mengurung diri dikamar.
Shin memegangi bibirnya sesekali tersenyum, "Apa yang kulakukan tadi.... " bisiknya masih terus memegang bibirnya yang menyisakan kehangatan sentuhan bibir Mira.
Mira berdiri melamun dibalik pintu kamarnya, ia menggigit bibir bawahnya dan menutup mulutnya dengan tangannya, Mira masih melamun dan tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan, ia terus menyentuh bibirnya dengan jari2 tangannya, Mira naik ketempat tidur tetap terbayang dengan kejadian dikamar Shin.
Pagi Hari,
Shin terbangun melihat Mira yang sudah menyiapkan sarapannya, wajahnya begitu segar dan seolah2 tidak terjadi apa2. "Pangeran, sarapan dulu..."ajak Mira. "ahjumma... ???"tanya Shin. "Dia sedang pulang ke desanya besok baru kembali... pakaianmu sudah rapi, nanti aku letakkan ditempat tidurmu..."ucap Mira santai. "Putri, benar ingin aku pergi? aku akan disini sampai kau mau kembali denganku..."Jawab Shin yang meneruskan makannya. "Pangeran..."
"Sudah selesai, hari ini kita menanam atau memanen apa, biar aku bantu...? aku masih ingin bertani..."Ucap Shin dihalaman samping. "Terserah padamu Pangeran, aku masih ingin tinggal disini..."Jawab Mira yang mengambil keranjang dan mengikatnya dipinggangnya. Shin mengikuti langkah Mira menuju perkebunan jeruk miliknya.
"Bukan seperti itu, harus potong hingga pangkal batangnya untuk mengurangi pertumbuhan daun..."ucap Mira membenarkan Shin yang membantunya. "Kita harus terus mengurangi pertumbuhan daun dan dahan agar cepat berbuah, nantinya semua makanan yang berasal dari akar bisa dikonsentrasikan pada buah..."Terang Mira.
"karenanya pohon jeruk ini tidak tumbuh tidak terlalu tinggi namun sudah berbuah lebat..”Tanya Shin yang dianggukkan oleh Mira.
"apa ini manis... boleh aku mencobanya..."tanya Shin.
Mira mengupas jeruk untuk Shin membersihkannya lalu menyuapi suaminya. "Manis.. benar2 manis.."ucap Shin.
Mira menengadahkan tangannya, menyuruh Shin membuang biji jeruk ditangannya, Shin hanya menuruti kemudian kembali menikmati suapan demi suapan dari Mira, dan Mira terus mengadahkan tangannya mengumpulkan biji jeruk dari muut Shin yang kemudia dibuangnya saat dua buah jeruk habis dengan cepat dilahap Shin.
Menjelang Sore keduanya kembali, Shin terus mengikuti proses yang diajari Mira, hingga Jung Woo dan Nae Sang datang kembali.
“Jung Woo Ahjussi… datang lagi baru kemarin, apa ada buah yang rusak??”Tanya Mira.
“Semua habis Nona Hwang.. jerukmu manis sekali.. aku perlua stock untuk besok..”jawabnya bersemangat.
“Tapi aku tidak memiliki banyak stock, hari ini kami baru mengambil sedikit.. kalau mau timbanglah…”Ucap Mira.
“Nona Hwang, aku kini mempunyai seorang putera… istriku sudah melahirkan kemarin, buah dan sayur dari anda aku pergunakan untuk merayakan kelahirannya..”cerita Nae Sang.
“Syukurlah… siapa namanya?”Tanya Mira. “Belum aku beri nama, aku bingung Nona…”jawabnya sambil mengangkuti kardus jeruk dari gudang Mira.
“itu berat, tidak usah ikut…”Mira mencegah Shin yang ikut membantu.
“tenang, belut panggang kemarin harus dijadikan energy karena tak tersalurkan…”ledek Shin.
“Jangan berpikir macam2 Pangeran…”Mira cemberut.
“Nona, mau berikan nama untuk anakku…”Tanya Nae Sang sambil mengelap keringatnya.
“Hmmm, beri dia nama Shin Young… semoga ia tumbuh menjadi laki2 yang melindungi keluarganya, mencintai orang tuanya, menjadi sosok yang bertanggung jawab juga penyayang…”Ucap Mira.
Shin terdiam mengehentikan pekerjaannya, ia memandang Mira yang kelihatan begitu percaya diri memberikan nama juga doa dibalik nama yang diambil dari namanya.
“Ahn Shin Young… Bagus, semoga ia menjadi laki2 yang aku banggakan…”Jawab Nae Sang bersemangat.
“Ini uangnya Nona…”
“Ahjussi… ini lebih terlalu banyak….”
“ambil untukmu Nona, aku juga menjual lebih.. jadi kita berbagi keuntungan.. aku tidak mau merasakan keuntungan dari harga yang kunaikan hanya seorang diri…”Teriak Ahjussi.
“Kau tidak marah aku berikan namamu padanya bukan?”ucap Mira saat membalikkan badan melihat Shin masih menatapnya. “Hmm, doamu bagus dan penuh pengharapan.. andai aku seperti sosok yang ada didoamu tadi..”Ucap Shin tertunduk dan duduk diatas kursi.
“Pangeran, anda sudah menjadi sosok itu… aku mendoakan itu karena aku melihatmu.. tetap jadi Shin Young yang aku kenal…”jawab Mira duduk dibawah Shin memegang tangannya.
“tapi apa gunanya, aku selalu menghilangkan senyum diwajahmu dengan ucapan kasarku, bahkan kini kau ingin pergi dariku… untuk membawamu kembalipun aku tidak bisa… semoga bayi itu bisa menjadi seorang yang membanggakan orang2 disekelilingnya tidak seperti aku yang terlalu egois…”Ucap Shin datar sambil menatap Mira.
"Pangeran, ayo mandi kita jalan2... kau harus lihat kota kecil ini, lihat kantongku dari kemarin penuh... cepat mandi..."Mira menghibur Shin, ia menarik tangan laki2 itu dan mendorong tubuhnya untuk mandi.
Senja Dikota,
Shin menikmati kebersamaannya bersama Mira, gadis itu bercerita banyak tentang kotanya, ia juga kagum pada istrinya ini dimanapun ia melangkah selalu ada orang yang kenal dan menyapanya.
"ternyata saat berdua denganmu itu benar2 sangat menyenangkan... makin mengenal siapa dirimu.. aku benar merasa nyaman... "bisik Shin dihatinya sambil memegang erat tangan Mira.
"Kemari...."Mira menarik tangannya masuk kesebuah toko pakaian.
"Coba ini...."Mira memberikan beberapa kaos juga kemeja santai untuk Shin, Shin yang menerima pakaian itu bingung.
"Kau tidak seharusnya memakai pakaian Appa..... terlalu terlihat tua, aku tidak ingin ketampanan suamiku hilang hanya karena mengenakan pakaian abonimnya... ayo cepat.."Mira mendorong tubuh Shin masuk kedalam ruang pas.
Berulang kali Shin keluar memamerkan pakaian yang dicobanya namun semua digelengkan Mira karena tidak cocok, hingga mata Mira tertuju pada singlet putih dan jas non formal berwarna hitam berikut syalnya. Mira mengetuk ruang pas dimana Shin berada.
"lihat semua tidak ada yang cocok menurutmu... sudah biar aku mengenakan pakaian ini saja..."Ucap Shin saat membuka pintu kamar pas dan memberikan pakaian yang dicobanya pada seorang penjaga toko.
"coba yang ini..."Mira memberikan pakaian pilihannya. Shin tidak mengambil pakaian namun menarik tangan Mira masuk kedalam kamar pas. Para penjaga toko juga beberapa pengunjung melihat ulah keduanya. "Ini istriku, jadi percayalah... kalaupun berbuat sesuatu kami tidak akan ribut, tenang saja..."Shin mengeluarkan kepalanya dari balik pintu kamar pas menjelaskan pada smua orang yang ada di toko itu yang hanya menggelengkan kepalanya, sementara didalam Mira memukul tubuh Shin.
"Pangeran.. jangan berbuat macam2 ini tempat umum..."Mira kesal dengan ulah Shin.
"Waeyo... aku melakukan pada istriku... biasanya kau yang menggoda sekarang mengapa kau yang takut..."jawab Shin yang membuka kaosnya hendak mencoba pakaian yang dipilihkan Mira.
Mira langsung berbalik badan melihat suaminya telanjang dada, Shin bukan langsung mengenakan pakaian tapi malah merapatkan tubuhnya pada Mira yang membelakanginya. Mira makin salah tingkah dan bingung dengan ulah Shin saat tangan Shin bertumpu pada diding kamar pas diatas kepala Mira, Shin menyandarkan dagunya dipundak istrinya itu.
"Kemarin bukan sudah lihat bagian atas tubuhku ini, mengapa sekarang kau harus membalikkan badan saat melihatnya kembali, takut??"ucap Shin berbisik ditelinga Mira sambil tersenyum melihat istrinya yang gelisah dan salah tingkah.
"Pangeran, ini tempat umum... cepat coba baju itu, atau kita tidakperlu membelinya dan cepat pergi dari sini..."ucap Mira gugup, masih membelakangi Shin.
"Bagaimana bisa mencobanya kalau pakaian itu kau pegang erat ditanganmu.."ucap Shin yang kini mulai merangkul pinggang Mira.
"Ini.. cepat pakai atau tidak sama sekali..."Ujar Mira membalikkan tubuhnya menghadap Shin, memberikan pakaian pilihannya dan melepaskan tangan Shin dari pinggangnya.
Mira melihat Shin yang mencoba pakaiannya, Shin sering kali tesenyum dan melirik istrinya yang kini telah memberanikan diri memandang tubuhnya.
"Lihat mau mengenakan pakaian apapun suamimu ini tetap tampan... jadi tidak perlu khawatir, oh harus khawatir siapa tau ahjumma atau yeoja diluar sana akan memintaku tuk melamar mereka untuk menjadikannya istri kedua, ketiga..."ledek Shin sambil berkaca.
"Tidak perlu, yang pasti ada Hyun Na yang terlebih dahulu menunggu untuk dijadikan istri, tenang saja nanti aku akan melamarkannya untukmu...."jawab Mira santai.
Shin menoleh pada Mira, ia berdiri tepat dihadapannya menatap tajam istrinya, "karenanya kau pulang kerumahmu, dan pergi dari istana bahkan tidak mau melihatku lagi..."ucap Shin dingin.
"bukan... maksudku tidak seperti itu.. Pangeran.."Mira gugup karena Shin salah kira.
"sudahlah... aku turuti apa maumu... aku antar kau pulang..."Shin melepaskan pakaian yang dicobanya.
"Bukan itu maksudku... Shin Young Oppa... aku tidak bermaksud seperti apa yang kau pikirkan.. kenakan kembali pakaian ini.. mianhae... suamiku benar terlihat tampan dengan ini..."Ucap Mira mengenakan kembali jas dan syal pada Shin yang diam melihatnya.
"Benar kau tidak ingin kembali? benar ingin memberikanku pada Hyun Na?"Tanya Shin terus menatap Mira yang sibuk mendandaninya menghindar dari pandangan Shin.
"Sudah selesai... suamiku memang tampan... ayo, kita makan atau mencari es krim aku haus..."ucap Mira.
"Hwang Mi Ra... tidak ingin lagi menjadi istriku? bila iya, aku tidak akan mengganggumu lagi..."Shin memegang wajah Mira menunggu jawaban darinya.
"Aku sudah menjadi istrimu sekarang dan selamanya... oppa, jangan pandang aku seperti itu aku takut tidak ingin melepaskanmu selamanya... kita keluar nanti orang2 mengira macam2 pada kita... "ajak Mira memegang tangan Shin dipipinya.
Shin mendekati wajah istrinya yang masih dalam kurungan kedua tangannya, ia mengulangi kembali kejadian semalam, Mencium Mira. Mira diam menerima ciuman hangat dan lembut dari suaminya, Shin berkali kali mengecup bibir Mira, ia mengambil bibir bawah gadis itu lembut bergantian dengan bibir atasnya yang mungil saat ia membuka mulutnya menerima undangan dari bibir Shin. Ibu jari Shin mengusap lembut wajah Mira yang bibirnya masih ia penjarakan oleh bibirnya, mereka berdua menikmati ciuman itu untuk beberapa saat hingga Shin melepaskan ciumannya. Mira menundukkan kepalanya, Shin yang masih memegang wajah Mira menciu kening istrinya lalu ikut menunduk hingga kening dan ujung hidung mereka beradu, Keduanya kemudian berpelukan.
"Aku lapar... diciummu tadi membuat kulapar... kita pergi dari sini..."Ajak Mira dalam pelukan Shin, Shin tersenyum mengusap lembut kepala Mira.
Mira membayar pakaian Shin kemudian keluar dari toko dengan dilepas pandangan juga senyuman dari orang2 yang ada ditoko itu karena mereka terlalu lama dikamar pas. Sepanjang jalan menikmati senja hingga malam hari keduanya terus bergandeng tangan, sesekali Mira bergayut manja dipundak Shin, begitu pula Shin terkadang ia merangkul pinggang kecil Mira. Mereka benar2 meghabiskan waktu bersama, hingga saat perjalanan pulang Mira tertidur.
Sesampainya dirumah Mira, Shin tidak membangunkan istrinya, ia menggendong Mira lalu menidurkannya dikamar gadis itu. Shin menyingkirkan rambut yang ada diwajah Mira, ia tersenyum memandang Mira yang lelap tertidur, kemudian ia mencium kening Mira membenarkan selimutnya lalu pergi membiarkan Mira terbuai mimpi.
Pagi Hari,
"Oppa.... Shin Young Oppa... Pangeran Shin..."Mira berteriak mencari Shin setelah mandi ia tidak menemukan suaminya.
"Nona, suamimu ada dihalaman depan..."tegur Ahjumma.
"Ahjumma, sudah datang.... "Tanya Mira yg dijawab senyum kemudian ia keluar mencari Shin yang sudah rapi.
"Ingin pulang hari ini? Oppa.. Pangeran, sudah berkemas.."Tanya Mira pada Shin yang sedang membersihkan mobilnya.
"Hmm, sebulan lagi aku jemput... kau ingin sebulan disini, atau kapanpun kau ingin pulang aku akan menjemputmu..."jawab Shin tersenyum.
"Pangeran...................."bisik Mira. "Oppa... panggi aku oppa seperti tadi... "ucap Shin mendekati Mira.
"Ahjumma, aku titip istriku... ia masih ingin tinggal disini, aku akan menjemputnya segera..."pamit Shin pada Ahjumma.
"Aku pergi, jaga kesehatan... jangan keluar rumah tanpa baju hangat.. hubungi aku saat kau ingin kembali.."bisik Shin mencium kening Mira. Mira memegang erat tangan Shin, jarinya satu persatu terlepas dari genggaman saat Shin berjalan menjauh memasuki mobilnya. Shin tersenyum saat ia membuka pintu mobilnya.
"Oppa.......... aku ikut pulang bersamamu hari ini.........."Mira berteriak pada Shin. Shin hanya tersenyum senang mendengar teriakan istrinya. "aku ganti baju dlu, tunggu sebentar..."ucap Mira.
"Ahjumma, menunggunya aku inginkan sesuatu............"pinta Shin pada ahjumma yang masih tersenyum lalu tertawa bahagia untuk pasangan itu.
"Ahjumma, apa ini...?"tanya Mira melihat begitu banyak hasil kebunnya disebelah mobil Shin.
"Tanyakan pada suamimu...."jawab ahjumma melirik Shin.
"Sudah jauh2 datang kemari. apa tidak ingin memberiku oleh2 atau upah karena sudah membantumu..."Ucap Shin.
"Suruh dia membuat kimchi aku sudah membawakan banyak sayuran untukmu..."Ujar ahjumma yang begitu senang tergambar di raut wajahnya.
"Benarkah... gomawo... sekembalinya kau harus memasak untukku..."pinta Shin memandang Mira.
"ahjumma aku pergi, hati2, jaga kesehatanmu.."Pamit Mira. Shin merangkul pinggang Mira membimbingnya masuk kedalam mobil lalu keduanya kembali ke istana.
TBC.........
waaahh.......makin seruuuuuuuuu.....salam kenal kak...
BalasHapusxixixixixixi...akhirnyaaaa...;D
BalasHapusmba lanjutin yaaaa...ditunggu terusss..
-arie-
mbaaaaakkkk..
BalasHapusbagus bgt critax..sampek ketawa ketiwi ky orang gila bacax..
palagi ada adegan NCNCNCNC volume sedang.. xixixi..
=))
awalnya q kira sinopsis dr korean drama, ternyata FF...tp tetep asyik kok... lanjutkan za Teh... penasaran neh...:)
BalasHapusNB: coba za ni di film-in, asyik kayaknya...hehehe...
Aku setuju bgt, coba aja klo ini dijadiin pilem, eh drama ;D
BalasHapusBiar lebih lama liat sukkie.....
Mba lanjutin terus yaaaa....
nyakkk.... keren epep nyaa.... lanjutttt.... :)
BalasHapusenaknya jadi mira di kissu sukkie kwkwkwkwk
mian nyak jarang² comment soale buka pake hp kagak bisa ikutan comment dah tapi selalu nunggu update-annya epepnya nyak
BalasHapusya ampun inet ngeselin...
BalasHapusmian ga bs terlalu apdet,
biasa akhir tahun
lg sibuk bgt..
inet juga lemod bgt...
thx dah baca....
iyaa mbak gakpapa..
BalasHapusyg pnting epepnya jalan trz y mbak.. NTI akhir2 d double jg gakpapa kq..
SEMANGAT...!!!
=))